Jantung

Benarkah Minyak Krill Dapat Sembuhkan Autisme?

dr. Karin Wiradarma, 06 Apr 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menurut kabar yang beredar, minyak krill dapat digunakan sebagai terapi untuk sembuhkan autisme. Namun, benarkah demikian? Simak selengkapnya berikut ini.

Benarkah Minyak Krill Dapat Sembuhkan Autisme?

Saat Si Kecil di vonis mengidap autisme oleh dokter, mungkin serasa disambar petir ketika mendengarnya. Autis pada anak, terutama dengan gejala sedang dan berat, akan berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya.

Hal tersebut tentunya membutuhkan bantuan dan terapi khusus untuk membantu mengatasi autisme yang terjadi. Namun, apakah autisme dapat disembuhkan?

Autisme adalah kelainan perkembangan pada anak yang mempengaruhi kemampuan anak tersebut untuk bersosialisasi, berkomunikasi, dan menjalin hubungan dengan orang lain.

Gejala autisme sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan hingga gejala berat. Gejala autisme tersebut tentunya dapat mengganggu fungsi sosial anak. Gejala autisme mulai dapat dikenali sebelum anak menginjak usia 3 tahun. Namun, autisme yang ringan atau spektrum autisme umumnya baru diketahui pada usia di atas 4 tahun. Pasalnya, autisme yang ringan atau spektrum autisme ini tidak menimbulkan gejala yang terlalu khas.

Apa penyebab autisme?

Hingga kini, penyebab pasti autisme masih belum diketahui. Namun, para ahli menduga bahwa autisme dapat disebabkan karena adanya peran dari faktor genetik dan lingkungan. Berita terkait vaksin yang dapat menyebabkan autisme pada anak dan membuat gempar masyarakat banyak kini telah terbukti merupakan suatu hal yang tidak benar.

Beberapa studi menemukan bahwa ada kemungkinan autisme disebabkan oleh faktor genetik, di mana orangtua dapat menurunkan gen tersebut kepada anaknya. Studi lainnya menemukan kelainan pada suatu struktur otak tertentu pada anak dengan autisme. Temuan ini membuat para ahli menyimpulkan adanya kemungkinan suatu faktor lingkungan yang mengganggu tumbuh kembang bagian otak tersebut ketika bayi masih berada di dalam kandungan.

Teori lainnya menyebutkan bahwa sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi yang merusak bagian tertentu dari otak anak. Namun, kesemua hasil studi tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Apa gejala autisme?

Anak-anak dengan autisme memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dan memahami pembicaraan dengan orang lain. Meskipun sang anak sudah dapat berbicara, namun ia tidak dapat berpartisipasi dalam komunikasi yang baik.

Tidak hanya kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal, anak autis juga sulit mengekspresikan diri melalui komunikasi nonverbal, atau bahasa tubuh dan ekspresi wajah.

Anak dengan autisme cenderung menarik diri dari pergaulan dan kurang suka berinteraksi dengan teman-temannya. Anak dengan autisme lebih suka bermain sendiri ketimbang bermain bersama dengan anak-anak lain.

Anak dengan autisme senang bermain dengan cara tertentu yang dianggap aneh oleh orang lain. Selain itu, anak dengan autisme juga senang melakukan gerakan yang bersifat repetitif atau berulang-ulang, seperti melambaikan tangan, menepuk tangan, berputar, dan menggeleng-gelengkan kepala.

Anak dengan autisme cenderung terpaku kepada rutinitas, dan akan mengalami kesulitan jika rutinitas tersebut terganggu.

Anda perlu waspada jika pada usia 12 bulan Si Kecil belum mengoceh, menunjuk, ataupun melambaikan tangan. Ketika sudah berusia 16 bulan, Anak setidaknya harus sudah bisa mengucapkan satu patah kata, dan pada usia 24 bulan sudah dapat merangkai dua kata. Jika belum, Anda disarankan untuk memeriksakan Si Kecil pada dokter.

Apakah autisme bisa disembuhkan?

Sampai saat ini, autisme masih sulit untuk dapat dicegah maupun disembuhkan. Namun demikian, baru-baru ini secercah harapan muncul bagi keluarga dan anak penyandang autisme. Pasalnya, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa EPA dan DHA (omega-3) yang terkandung dalam minyak krill dapat memberikan perubahan kearah yang positif bagi anak dengan autisme.

Johnson dan Hollander dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pemberian EPA selama 4 minggu dapat meredakan kecemasan dan mood negatif pada anak dengan autisme. Selain itu, Bell .dkk juga melaporkan adanya perbaikan dalam kesehatan, daya pikir, pola tidur, interaksi sosial, dan kontak mata pada anak autis yang mendapatkan EPA dan DHA selama 6 bulan. Terlebih, Amminger .dkk juga mengungkapkan bahwa omega-3 dapat menurunkan hiperaktivitas dan tantrum anak autis dengan pemberian EPA dan DHA selama 8 minggu.

Meskipun demikian, pro dan kontra masih terjadi. Pasalnya, ada pula penelitian yang meragukan hal tersebut. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Politi .dkk, Johnson .dkk, dan Mankad .dkk belum mendapatkan hasil yang menggembirakan, seperti penelitian yang telah diuraikan di atas.

Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti dan memastikan manfaat minyak krill untuk penyembuhan autisme. Namun melihat cukup banyak studi yang mendapatkan hasil positif, kita semua berharap untuk hasil yang terbaik.

Kendali KolesterolAutisme

Konsultasi Dokter Terkait