HomeInfo SehatGigi MulutSakit Gigi, Kenapa Tidak Boleh Dicabut Sembarangan?
Gigi Mulut

Sakit Gigi, Kenapa Tidak Boleh Dicabut Sembarangan?

drg. Callista Argentina, 13 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Punya gigi rusak yang ingin segera dicabut tapi masih sering sakit? Jangan dicabut sembarangan ya, karena bisa mengakibatkan komplikasi!

Sakit Gigi, Kenapa Tidak Boleh Dicabut Sembarangan?

Pencabutan gigi merupakan tindakan paling terakhir yang dilakukan apabila gigi sudah tidak bisa lagi dipertahankan. 

Biasanya sisa gigi tersebut sudah mengalami infeksi yang berulang dan dapat menjadi sumber infeksi baru. Misal, terdapat sisa akar gigi geraham bawah yang jika dibiarkan lama dan tidak dicabut bisa menyebabkan infeksi atau abses. 

Karenanya, cabut gigi dilakukan untuk mencegah sisa gigi tersebut menjadi sumber infeksi yang bisa menyebar. 

Umumnya, cabut gigi dilakukan dalam keadaan gigi tersebut tidak dalam keadaan sakit atau sedang mengalami peradangan. 

Meski pada beberapa kasus tertentu, pencabutan untuk menghilangkan sumber infeksi harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghilangkan sumber infeksi utamanya. 

Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan di bawah ini mengenai sakit gigi apakah boleh dicabut atau tidak

Bahaya Jika Cabut Gigi Sembarangan

Apakah Ibu Menyusui Boleh Cabut Gigi

Pencabutan gigi yang sedang dalam keadaan sakit masih sering menjadi pro dan kontra. 

Sebagian besar dokter gigi berpendapat bahwa gigi yang sedang sakit tidak boleh dicabut, karena dikhawatirkan akan menjadi sumber penyebaran infeksi. 

Oleh karena itu, pencabutan sering kali ditunda dan pasien diresepkan obat-obatan antibiotik terlebih dulu (disebut premedikasi). Setelah rasa sakit gigi mereda, barulah gigi tersebut dicabut.

Artikel Lainnya: Inilah Berbagai Alasan Gigi Harus Dicabut

Bahaya lainnya jika mencabut gigi yang sedang sakit, yaitu tidak bisa bekerjanya suntikan anestesi (bius) pada area yang mengalami peradangan. Akibatnya, pasien tidak akan merasa kebal dan akan terus merasa sakit walaupun sudah disuntik berulang kali. 

Menurut ahli, hanya ada dua kondisi di mana pencabutan gigi dapat ditunda dan dilakukan tindakan premedikasi terlebih dulu.

Pertama, jika anestesi yang memadai tidak dapat dicapai. Pada kasus infeksi gigi geraham yang dianestesi dengan teknik blok mandibula, tingkat kegagalan anestesi cukup tinggi karena ini tergolong teknik yang sulit. 

Yang kedua, apabila akses untuk melakukan anestesi tidak memadai. Misalnya pada kasus di mana pasien tidak dapat membuka mulut cukup lebar.

Kondisi Gigi yang Harus Segera Dicabut

Benarkah Cabut Gigi Atas Pengaruhi Kondisi Mata?

Walaupun demikian, ada kondisi di mana kasus gigi yang sakit masih boleh dilakukan pecabutan. 

Berikut adalah beberapa kondisi gigi yang harus segera dicabut: 

  • Gigi yang terlihat dari rontgen memiliki abses atau infeksi yang terbatas di daerah ujung akar. Pada kasus ini, pencabutan dapat dilakukan tanpa perlu premedikasi terlebih dulu. 
  • Gigi yang sudah sangat goyang, sehingga mengganggu pasien dan terasa sakit saat mengunyah makanan. 
  • Gigi yang mengalami infeksi akut dan sakit jika diperiksa tekan. Pencabutan ini dapat mencegah infeksi lebih lanjut dan mencegah ketidaktepatan pemberian antibiotik terhadap pasien. 

Namun, keputusan dokter gigi untuk tetap mencabut gigi pasien yang sedang sakit perlu dilandasi dengan pemahaman mendalam tentang diagnosis gigi dan riwayat umum pasien. 

Selain itu, sebaiknya pada saat tindakan dilengkapi dengan pemeriksaan penunjang berupa sinar-X. Hal ini penting agar kondisi di sekitar akar gigi dapat terlihat jelas, terutama untuk membedakan kriteria abses gigi biasa dengan selulitis.

Karena bila yang terjadi adalah selulitis akut, maka pasien sebaiknya mengonsumsi antibiotik terlebih dulu untuk mengembalikan kondisi dan meredakan infeksi. Barulah setelah itu bisa dicabut.

Pasien perlu segera dirujuk ke dokter gigi spesialis bedah mulut untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah kondisi yang lebih parah apabila mengalami kondisi ini:

  • Infeksi yang menyebar secara cepat dan progresif.
  • Sulit bernapas dan menelan.
  • Infeksi melibatkan spatium-spatium di sekitar wajah.
  • Demam tinggi.
  • Mulut sulit dibuka (kurang dari 1 cm).

Artikel Lainnya: Tips Supaya Cepat Pulih Setelah Cabut Gigi

Oleh karena itu, jika kamu mengalami sakit gigi, terutama yang tidak hilang dalam 3 hari walaupun sudah minum obat pereda sakit, segeralah periksakan ke dokter gigi. Dokter akan memeriksa kondisi gigi tersebut dan mencari tahu sumber penyebabnya. 

Apabila memang terdapat lubang gigi, maka akan dilakukan penambalan gigi. Namun, jika lubang gigi sudah mencapai bagian saraf, perawatan saraf gigi diperlukan untuk mengatasinya. 

Itulah penjelasan seputar sakit gigi dan boleh tidaknya dicabut. Yuk, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk membaca artikel lainnya. Jika butuh konsultasi seputar masalah gigi dan mulut, bisa lebih mudah via fitur Tanya Dokter.

[RS]

Cabut GigiGigi dan Mulut

Konsultasi Dokter Terkait