Kesehatan Anak

Waspada, Keputihan Juga Bisa Terjadi pada Anak

dr. Dyah Novita Anggraini, 08 Mar 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Keputihan tidak hanya menyerang wanita dewasa, melainkan juga bisa terjadi pada anak-anak. Apa gejalanya dan bagaimana pencegahan keputihan pada anak ini?

Waspada, Keputihan Juga Bisa Terjadi pada Anak

Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina selain darah. Keputihan tidak hanya terjadi pada wanita dewasa, namun dapat juga menyerang anak-anak.

Gejala keputihan pada anak perlu diwaspadai. Cairan vagina yang normal memiliki ciri-ciri antara lain warnanya putih jernih; bila menempel pada pakaian dalam warnanya kuning terang; tidak berbau, tidak panas, dan gatal.

Sementara itu, cairan vagina tidak normal memiliki ciri-ciri seperti cairan vagina sudah mengalami perubahan warna menjadi putih susu, keabuan hingga kehijauan; berbau; serta terdapat keluhan lain seperti gatal dan panas.

Tak perlu segan untuk mengajak anak berbicara mengenai hal tersebut, tentu dengan bahasa yang ia mengerti atau sesuai dengan usianya.

Penyebab Keputihan pada Anak

Penyebab keputihan pada anak bisa dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.

Faktor penyebab dari dalam tubuh diakibatkan oleh:

  • Letak lubang kemaluan pada bayi dan anak masih sangat dekat dengan anus, sehingga mudah terkontaminasi oleh bakteri dari anus.
  • Permukaan kulit di daerah vagina pada anak masih sangat tipis, sehingga bakteri lebih mudah masuk dan mengalami peradangan.
  • Daerah vagina belum ditumbuhi rambut pubis yang berfungsi sebagai pelindung bakteri atau parasit.

Faktor dari luar tubuh diakibatkan oleh:

  1. Infeksi
  • Bakteri: Haemophilus influenzae, Shigella eischeria coli atau Chlamydia trachomatis,  streptococcus, staphylococcus.
  • Jamur: Candida sp.
  • Parasit: Trichomonas vaginalis, Oxyuris enterobius vermicularis. 
  1. Noninfeksi

Penyebab keputihan noninfeksi diakibatkan oleh adanya benda asing yang masuk ke vagina, baik sengaja maupun tidak sengaja, seperti:

  • Bedak yang diberikan sampai ke vagina.
  • Kapas atau tisu yang tertinggal di vagina saat membersihkan kotoran.
  • Kotoran feses yang tertinggal tidak bersih saat dibersihkan.
  • Anak duduk dan jongkok sembarangan di tanah atau lantai sehingga memudahkan bakteri atau jamur masuk ke vagina.
  • Menggaruk daerah sekitar vagina dengan tangan yang kotor sehabis bermain di luar rumah, sehingga memudahkan infeksi bakteri.

Pencegahan Keputihan pada Anak

Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko terjadinya keputihan pada anak:

  • Saat membersihkan kotoran BAB, sebaiknya basuh dari arah depan ke belakang untuk mencegah bakteri yang berasal dari anus masuk ke vagina.
  • Setelah dibasuh, keringkan daerah seputar kemaluan.
  • Hindari membedaki area dalam vagina.
  • Hindari penggunaan sabun secara langsung ke dalam vagina anak.
  • Pilihlah pakaian dalam yang longgar dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat (bahan katun), sehingga vagina anak tetap kering dan tidak lembap.
  • Ganti pakaian dalam anak minimal 2-3 kali sehari, supaya selalu dalam keadaan kering

Jika anak sudah berusia di atas tujuh tahun, ajarkan ia untuk menjaga kebersihan daerah kemaluannya demi mencegah keputihan. Dengan menerapkan pola kebersihan daerah sekitar vagina maka keputihan tidak akan berulang.

Masalah-Masalah HaidKeputihan

Konsultasi Dokter Terkait