HomeInfo SehatKulit4 Kelainan Kulit Akibat Infeksi Jamur
Kulit

4 Kelainan Kulit Akibat Infeksi Jamur

dr. Melyarna Putri, 11 Feb 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kelainan kulit karena infeksi jamur merupakan sesuatu yang sangat mengganggu. Berikut 4 kelainan kulit akibat infeksi jamur oleh dr. Melyarna putri.

4 Kelainan Kulit Akibat Infeksi Jamur

Kelainan kulit karena infeksi jamur merupakan suatu hal yang bisa saja terjadi pada Anda.

Hal ini karena terdapat beberapa jenis jamur yang pada dasarnya hidup di kulit manusia. Apabila ada faktor pencetus tertentu, jamur yang hidup di kulit setiap orang tersebut dapat menimbulkan infeksi dan menyebabkan kelainan pada kulit.

Kelainan kulit seperti apa yang dapat timbul akibat adanya infeksi jamur? Kelainan kulit yang timbul akibat infeksi jamur sangatlah berbeda-beda, tergantung dari jenis jamur yang menginfeksi.

Berikut penjelasannya:                  

1. Kelainan kulit akibat infeksi jamur: Kurap

Istilah kurap dikenal dalam dunia medis sebagai bahasa awam untuk infeksi jamur. Kurap dalam dunia medis merupakan infeksi jamur golongan dermatofita. Dermatofita adalah golongan jamur yang menyebabkan dermatofitosis. Dermatofitosis atau kurap atau tinea dalam dunia medis dapat terjadi pada semua bagian kulit dengan zat tanduk, seperti, kulit, rambut, dan kuku.

Pada kulit misalnya, infeksi jamur ini paling sering ditemui pada menyebabkan kelainan pada beberapa tempat, yaitu:

  • Telapak kaki, menyebabkan keluhan yang paling sering terjadi pada jempol, telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking
  • Lipat paha, daerah selangkangan, dan anus
  • Kulit kepala
  • Punggung dan perut bagian bawah

Kelainan kulit yang terjadi pada kurap di kulit biasanya menyebabkan kelainan kulit berupa bercak yang berbatas tegas dengan bagian pinggir lebih merah daripada bagian tengah. Penderitanya biasanya mengeluh gatal. Ketika menyerang kuku, infeksi jamur dermatofita atau tinea ini dapat menyebabkan keluhan kuku rapuh yang lama kelamaan dapat hancur. Infeksi jamur ini bisa  menyerang kuku tangan maupun kuku kaki.

Infeksi jamur dermatofita  pada rambut  dapat menyebabkan keluhan, seperti:

  • Peradangan berat kulit kepala
  • Warna rambut menjadi abu-abu dan tidak berkilat lagi
  • Rambut mudah patah
  • Kebotakan setempat

2. Kelainan kulit akibat infeksi jamur: Panu

Infeksi malasezzia furfur atau panu atau dalam dunia medis juga dikenal sebagai tinea versikolor. Infeksi jamur jenis ini menyebabkan penyakit jamur pada kulit yang disebabkan oleh jamur malassezia furfur robin. Panu biasanya tidak memberikan keluhan subjektif sebab sifat gatalnya adalah ringan.

Namun, panu lebih menimbulkan keluhan estetik karena bercak bersisik halus berwarna putih sampai dengan coklat hitam yang timbul. Bercak tersebut biasanya terdapat pada badan, ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka, dan kulit kepala yang berambut.

Jamur ini sebenarnya adalah jamur yang secara normal berada di kulit tanpa menimbulkan penyakit. Namun dengan adanya faktor pencetus, seperti penurunan faktor kekebalan tubuh pada kondisi berat badan kurang atau sedang menderita suatu penyakit dalam jangka waktu lama, suhu udara, kelembapan, dan keringat dapat menyebabkan terjadinya penyakit/infeksi dari jamur ini.

3. Kelainan kulit akibat infeksi jamur: Jerawat di tubuh

Infeksi jamur yang sering tidak disadari adalah infeksi jamur malasezia folikulitis. Infeksi jamur ini sering memberi keluhan mirip dengan jerawat, namun lokasinya berbeda pada jerawat pada umumnya, yaitu di punggung, dada, dan lengan atas. Terkadang juga infeksi jamur ini bisa terdapat di leher, namun sangat jarang terdapat di muka.

Lalu, apakah yang membedakan jerawat biasa dan infeksi jamur ini? Pembedanya adalah pada penyakit ini biasanya memberi keluhan gatal pada tempat terjadi kelainan kulit yang tidak dijumpai pada jerawat biasa.

Seperti panu, jamur malasezia folikulitis ini merupakan flora normal yang ditemukan di kulit, yang artinya apabila pada seseorang terdapat faktor pencetus yang menyebabkan ketidakseimbangan kehidupan flora normal di kulit, maka spesies ini akan tumbuh secara berlebihan di dalam folikel sebasea (lemak) di kulit.

4. Kelainan kulit akibat infeksi jamur: Bintil pada kulit

Jamur lainnya yang sering menyebabkan kelainan pada kulit adalah candida. Dalam dunia medis jamur ini dikenal dapat menyebabkan penyakit kandidosis kulit. Gejalanya yang biasanya dikeluhkan oleh penderita adalah adanya kelainan kulit berupa bintil besar yang dikelilingi bintil kecil di sekitarnya. Kandidosis kulit banyak terjadi pada daerah lipatan.

Selain itu, kandidosis kulit juga bisa menyertai keluhan keputihan pada wanita yang meluas ke daerah sekitar selangkangan. Apabila keputihannya tidak ditangani maka dapat terjadi infeksi di sekitar kulit luar vagina dan daerah selangkangan. Wanita yang mengalami keputihan akibat infeksi candida, apabila berhubungan seksual, maka pasangannya dapat mengalami infeksi yang sama pada kulit penis.

Kelainan kulit lainnya yang sering terjadi akibat infeksi candida adalah diaper rash pada bayi atau anak yang memakai popok dalam jangka waktu yang lama sehingga menyebabkan kulit menjadi lembap dan kotor. Kondisi kulit yang demikian merupakan faktor pencetus terjadinya infeksi jamur pada kulit.

kelainan kulitStop Penyebaran Jamur

Konsultasi Dokter Terkait