Reproduksi

Siklus Haid yang Memanjang: Penyebab dan Gejalanya

dr. Dyah Novita Anggraini, 11 Feb 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sikus haid yang memanjang merupakan siklus haid yang tidak normal. Bagaimana siklus haid yang memanjang ini dapat terjadi dan gejala apa yang ditimbulkan dari siklus haid yang memanjang ini? Temukan jawabannya di sini.

Siklus Haid yang Memanjang: Penyebab dan Gejalanya

Siklus haid normalnya berlangsung selama 20-35 hari, dengan lama keluarnya darah haid berlangsung selama 2 sampai 8 hari.

Namun, pada beberapa wanita ada yang siklus haidnya memanjang sampai 1 bulan dan keluhan ini terkadang memberikan rasa khawatir tersendiri bagi yang merasakan. Siklus haid yang memanjang dalam istilah medis dikenal sebagai oligomenorhea.

Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama, yakni 2-8 hari. Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada hipotalamus-hipofisis-ovarium.

Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus menstruasi normal menjadi memanjang. Hal ini menyebabkan menstruasi menjadi lebih jarang terjadi.

Oligomenorea dapat terjadi karena beberapa penyebab, yakni:

  1. Efek samping pil kontrasepsi
  2. Gangguan indung telur, misalnya Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS)
  3. Stres dan depresi
  4. Sakit kronik, seperti gangguan ketidakseimbangan hormon tiroid
  5. Pasien dengan gangguan makan, seperti anorexia nervosa, bulimia
  6. Penurunan berat badan berlebihan atau peningkatan berat badan yang berlebihan
  7. Melakukan olahraga berlebihan, misalnya pada atlit
  8. Adanya tumor yang melepaskan hormon estrogen berlebihan
  9. Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah haid

Gejala oligomenorhea dapat diketahui dan di diagnosis setelah dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, pemeriksaan riwayat siklus haid pasien, pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar hormon tiroid dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan USG abdomen.

Oligomenorhea dapat memicu gangguan kesuburan dan dapat memicu terjadinya defisiensi hormon estrogen sehingga akan muncul gejala penyerta, seperti mengecilnya payudara, menurunnya libido dan vagina menjadi kering. Wanita dengan Oligomenorrhea akan terus mengalami siklus haid secara tidak teratur hingga penyebabnya diketahui dan kondisinya teratasi.

Perawatan atau pengobatan Oligomenorhea tergantung dari penyebabnya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gangguan haid seperti yang telah dijelaskan, segeralah untuk mengonsultasikan keadaan tersebut kepada dokter kandungan sehingga dapat diketahui penyebabnya dan terapi/pengobatan yang diberikan dapat optimal.

Siklus HaidMasalah-Masalah Haid

Konsultasi Dokter Terkait