Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakTips ParentingMenyiapkan Putri Anda untuk Haid Pertamanya
Tips Parenting

Menyiapkan Putri Anda untuk Haid Pertamanya

dr. Citra Roseno, 11 Feb 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kedatangan haid pertama tentu membuat perasaan anak Anda campur aduk. Agar ia tidak salah paham mengenai kondisi tersebut, ada baiknya bagi Anda untuk berdiskusi terbuka mengenai haid pertama sebelum ia mengalaminya.

Menyiapkan Putri Anda untuk Haid Pertamanya

Haid pertama atau menarche merupakan tanda bahwa putri Anda akan menjadi wanita dewasa. Sebagai orang terdekat, Anda sangat berperan dalam mendampinginya menghadapi haid pertama.

Segala pertanyaan akan muncul dari benak anak karena mereka belum paham mengenai hal yang baru dialaminya tersebut. Ia juga terkadang malu karena belum siap akan konsekuensi yang ditimbulkan akibat haid, atau merasa belum siap meninggalkan masa kanak kanak.

Untuk mengurangi rasa cemas dan takut yang dialami anak, maka dibutuhkan informasi yang tepat mengenai haid secara keseluruhan. Untuk itu, seorang ibu harus paham mengenai apa yang terjadi saat haid agar kelak dapat menjelaskan dengan baik kepada anak. Jika anak sudah mengerti, maka ia akan siap dan tidak bingung lagi ketika haid pertamanya datang. 

Ketika memberi pemahaman pada anak, pastikan ia mengetahui beberapa prinsip berikut:

Kapan haid akan dialami?

Rata-rata anak perempuan mengalami haid pertama pada usia 12 tahun atau pada rentang usia normal sekitar 10-16 tahun. Lama siklus haid berkisar antara 21-45 hari dengan rata-rata 28 hari.

Mungkin anak akan membandingkan usia haid pertama serta lamanya haid dengan teman-temannya. Jelaskan bahwa haid dapat bervariasi pada setiap perempuan dan bergantung pada faktor lainnya. Siklus haid pada 1-2 tahun pertama setelah haid pertama juga mungkin belum teratur.

Ajarkan anak perempuan Anda untuk mencatat siklus haid mereka di kalender agar lebih mudah ingat, serta dapat memprediksi datangnya haid berikutnya.

Bagaimana rasanya mengalami haid?

Berikan pemahaman bahwa haid adalah proses normal yang terjadi dalam tubuh, yang dialami semua anak perempuan sehat, dan menandakan bahwa ia akan berkembang menjadi wanita dewasa. Maksud wanita dewasa di sini adalah ia akan mengalami perubahan pada organ tubuhnya, terutama organ reproduksi yang akan mempersiapkan diri untuk nantinya mengandung dan melahirkan, serta perubahan pola pikir, perilaku, dan emosi.

Keluarnya darah haid dapat berlangsung sekitar 2-7 hari, dengan jumlah darah yang bervariasi sekitar 20-60 ml. Pada haid pertama, mungkin darah yang keluar tidak langsung banyak, melainkan berupa flek atau darah yang sedikit. Hal ini wajar dan akan berubah pada siklus berikutnya.

Ceritakan mengenai sindrom pramenstruasi (PMS) yang mungkin akan muncul, tanpa menakut-nakuti mereka. Informasikan bahwa tidak semua orang akan mengalaminya, serta faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi terjadinya PMS. Katakan agar ia tidak perlu khawatir karena hal tersebut wajar dan merupakan bagian dari perubahan hormon tubuh.

Apa yang harus dilakukan selama haid?

Berikan poin-poin penting yang mudah diingat anak ketika tamu bulanannya datang, seperti:

  • Gunakan pembalut dengan benar. Ajarkan cara menggunakan pembalut yang tepat, gantilah setiap 4-8 jam atau jika sudah terlalu lembap, hingga cara membuang pembalut dengan benar tanpa mengotori lingkungan sekitar.

  • Ingatkan ia untuk menggunakan pakaian dalam yang mudah menyerap keringat seperti bahan katun, agar daerah kewanitaannya tidak terlampau lembap.

  • Bekali ia dengan pembalut dan celana dalam ekstra jika ke sekolah atau bepergian. Ajarkan ia apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat jika pakaiannya ternodai oleh darah, misalnya dengan menghindari pakaian warna terang ketika darah yang keluar sedang banyak, atau dengan melingkarkan sweter di pinggangnya. 

  • Jika ia mengalami PMS, ajarkan cara-cara untuk mengurangi keluhan. Nyeri haid biasanya dapat diatasi sendiri di rumah tanpa bantuan dokter, misalnya dengan cara mandi air hangat, berolahraga ringan, dan memperbanyak konsumsi air. Meredakan nyeri haid dengan obat pereda nyeri juga bisa dilakukan, ada beberapa obat pereda nyeri haid yang dijual bebas di apotek. Pilihlah obat pereda nyeri haid yang mengandung paracetamol. Selain itu, obat pereda nyeri haid yang mengandung ekstrak hiosiami juga dikenal ampuh dan aman untuk menghilangkan kram.

  • Selain memantau perkembangan anak, Anda juga perlu meluruskan informasi mengenai haid yang sudah anak ketahui. Tetaplah tenang, bersikap toleran, serta positif. Beberapa anak akan merasa malu dan enggan mengatakan kepada Anda jika haid pertamanya sudah datang. Bicarakan secara empat mata, jangan langsung membicarakan di depan orang lain; jika ia tidak keberatan, baru beritahukan pada anggota keluarga lain. Buatlah anak merasa nyaman dan yakinkan bahwa Anda akan membantunya jika ia memiliki pertanyaan.

    Haid PertamaApa Itu Haid

    Konsultasi Dokter Terkait