Kesehatan Anak

Faktor Genetik Bukan Satu-satunya Penyebab Alergi

dr. Karin Wiradarma, 19 Nov 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Alergi yang muncul pada anak sering kali dianggap genetik dan bukan karena lingkungan. Telusuri fakta medisnya di sini!

Faktor Genetik Bukan Satu-satunya Penyebab Alergi

KlikDokter.com - “Kalau orangtuanya alergi, pasti anaknya nanti alergi juga.” Demikianlah ucapan yang mungkin sering Anda dengar pada percakapan sehari-hari. Benarkah demikian?

Genetik atau faktor keturunan memang memegang peranan penting sebagai faktor risiko alergi. Jika seseorang memiliki salah satu atau kedua orangtua yang alergi, ia akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terkena alergi juga. Meskipun demikian, hal tersebut belum tentu akan terjadi 100%.

Reaksi alergi terjadi disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap suatu bahan yang sebenarnya tidak berbahaya bagi tubuh. Sistem kekebalan tubuh akan mengeluarkan imunoglobulin E (IgE), suatu antibodi yang akan memicu terjadinya peradangan dan menimbulkan gejala alergi.

Anak yang salah satu orangtuanya memiliki alergi, berisiko terkena alergi sebesar 20-40%, sementara itu anak yang kedua orangtuanya alergi memiliki risiko sedikit lebih tinggi, yakni 40-60%. Anak yang memiliki saudara yang alergi juga berisiko tinggi, yakni 25-35%. Meskipun demikian, anak dari keluarga alergi tidak selalu memiliki alergi yang sama dengan orangtua dan saudaranya.

Karena keturunan bukanlah satu-satunya faktor risiko yang menentukan alergi, maka anak yang lahir dalam keluarga yang tidak memiliki alergi, masih tetap berisiko terkena alergi sebesar 5-15%. Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan juga memegang peranan yang penting. Faktor lingkungan ini antara lain adalah kebersihan, iklim, polutan, makanan, dan lain-lain.

Jika seorang anak memiliki alergi, maka ia akan memasuki suatu perjalanan alergi yang disebut allergic march, yakni suatu perubahan pola alergi yang terjadi sesuai dengan usia. Misalnya, saat masih bayi alergi timbul dalam bentuk ruam-ruam merah di pipi yang gatal; pada usia tertentu saat balita, ruam tersebut akan hilang, namun berganti kepada dermatitis atopik, asma, dan rinitis alergi.

Oleh karena itu, semua orangtua – baik dari keluarga alergi maupun nonalergi – harus tetap waspada dan memperhatikan apabila ada gejala alergi yang timbul pada Si Kecil, agar dapat cepat didiagnosis dan ditangani oleh dokter.

Penyebab alergiSerba-Serbi Alergi AnakFaktor Genetik AlergiFaktor Penyebab AlergiGenetik AlergiAlergi

Konsultasi Dokter Terkait