HomeInfo SehatMataMakanan yang Menyehatkan Mata Selain Wortel
Mata

Makanan yang Menyehatkan Mata Selain Wortel

dr. Atika, 02 Nov 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anda mungkin sudah bosan dengar wortel disebut-sebut sebagai juara makanan yang menyehatkan mata. Padahal, ada makanan lainnya lho, yang bisa menyehatkan mata selain wortel. Berikut paparan selengkapnya bersama dr. Atika di sini.

Makanan yang Menyehatkan Mata Selain Wortel

KlikDokter.com - Kesehatan mata Anda bergantung dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dengan mencukupkan konsumsi nutrisi bagi tubuh, secara langsung Anda telah merawat dan melindungi organ penglihatan Anda ini.

Penting untuk Anda ketahui bahwa mata mengalami banyak ancaman kerusakan akibat radikal bebas, terutama bagian lensa dan retinanya. Radikal bebas merusak materi genetik dari sel-sel mata, hingga akhirnya merusak fungsi sel tersebut. Penuaan adalah hal yang berkaitan langsung dengan radikal bebas (oksidan).

Untuk itu, vitamin yang bersifat antioksidan secara logika dapat bersifat protektif. Adapun vitamin dengan sifat tersebut yang berkaitan dengan organ mata adalah vitamin A, C dan E. Vitamin A tertinggi dikandung oleh hati ayam, produk susu dan minyak ikan. Sedangkan provitamin A (yang akan dimetabolisme tubuh menjadi vitamin A) terdapat pada telur, sayur berdaun hijau, sayuran berwarna oranye dan kuning (salah satunya wortel), produk tomat, dan minyak sayur. Bila Anda mampu mencukupi kebutuhan vitamin tersebut dari makanan, maka Anda tidak membutuhkan suplemen.

Karotenoid juga merupakan provitamin A yang akan dimetabolisme tubuh menjadi vitamin A. Karotenoid terkonsentrasi pada bintik kuning mata (bagian dalam retina yang berfungsi penting dalam penglihatan), dan juga memiliki peran sebagai antioksidan. Pada mata, beberapa bentuk karotenoid (lutein, astaxanthin, dan zeaxanthin) dapat menyerap sinar ultraviolet yang merusak, sehingga mampu melindungi makula dan retina. Ditemukan sebuah penurunan risiko kerusakan bintik kuning (degenerasi makula) saat seseorang memiliki level tinggi karotenoid pada serum darahnya. Karotenoid tinggi pada sayur-sayuran berwarna merah, oranye, dan hijau.

Sepuluh makanan yang memiliki kandungan vitamin C tertinggi adalah paprika, jambu biji, sayur-sayuran berwarna hijau gelap, buah kiwi, brokoli, berbagai macam buah beri (misalnya strawberi), jeruk, tomat dan pepaya. Sedangkan makanan yang tinggi dengan kandungan vitamin E adalah kacang almond, biji bunga matahari, biji labu, bayam, kacang hazelnut, alpukat, brokoli, pepaya, dll.

Tidak hanya vitamin yang memiliki sifat antioksidan, beberapa mineral juga menunjukkan efek istimewa tersebut. Zink adalah mineral yang memiliki peran dalam metabolisme retina dan diperkirakan bermanfaat dalam kondisi degenerasi makula yang terkait dengan usia. Sumber dari zink misalnya kepiting, daging merah, sereal difortifikasi, kacang polong, tepung gandum utuh, serta biji labu. Selenium, suatu bentuk mineral lain, juga memiliki peran sebagai antioksidan.

Beberapa bentuk asam lemak esensial juga bermanfaat untuk kesehatan mata, misalnya asam gama linoleat bermanfaat dalam beberapa bentuk kondisi mata kering, salah satunya sindrom Sjogren. Asam lemak omega-3 juga penting untuk perkembangan retina, selain manfaatnya yang sudah diketahui untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah. Makanan yang kaya akan omega-3 misalnya ikan salmon, tuna, makerel, sarden, minyak kanola, dll.

Semua orang harus mampu memelihara asupan nutrisi yang sehat, tidak terkecuali yang baik untuk kesehatan mata. Namun pada orang lanjut usia, kemungkinan besar asupan vitamin sudah tidak mencukupi, sehingga penambahan vitamin dalam bentuk suplemen boleh diberikan. Selain itu, bila Anda ingin mengonsumsi suplemen, ingatlah untuk tidak melakukannya secara berlebihan. Konsumsi vitamin dalam jumlah besar secara logika mungkin bermanfaat, tapi hal ini belum terbukti dan sebaiknya dihindari.

Hal yang juga penting adalah selain memperhatikan kecukupan nutrisi, jagalah berat badan Anda pada rentang berat badan yang normal. Sebab, berat badan berlebih hingga obesitas meningkatkan risiko terkena diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, yang kesemua penyakit ini berkaitan dengan terjadinya kerusakan pembuluh darah kecil di mata. Kerusakan tersebut seringkali berujung pada kondisi kehilangan penglihatan.

mata perihSakit Matamata lelahMataObat tetes mataobat mataNutrisi Untuk MataKelilipanCara Mengatasi Mata LelahBintitanMata KeringKatarak

Konsultasi Dokter Terkait