HomeIbu Dan anakKesehatan AnakCara Agar Anak Berani ke Dokter Gigi
Kesehatan Anak

Cara Agar Anak Berani ke Dokter Gigi

dr. Karin Wiradarma, 29 Sep 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Simak kiat-kiat di bawah ini agar Si Kecil mau ke dokter gigi

Cara Agar Anak Berani ke Dokter Gigi

KlikDokter.com - Merawat kesehatan gigi sangatlah penting untuk dilakukan sejak dini. Apalagi mengingat banyaknya makanan dan minuman manis yang mungkin dikonsumsi oleh Si Kecil, terkadang sikat gigi saja tidaklah cukup. Diperlukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk menjaga agar gigi Si Kecil tetap sehat dan bebas lubang.

Namun yang menjadi kendala adalah rasa takut Si Kecil untuk pergi ke dokter gigi. Jangankan melihat kursi “panas” dan peralatan dokter gigi, kadang melihat jas putih saja Si Kecil sudah menangis.

Takut diperiksa oleh dokter gigi merupakan hal yang wajar bagi anak-anak. Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada cara untuk memperkenalkan Si Kecil kepada dokter gigi dengan cara yang halus dan menyenangkan. Dengan cara yang tepat, Bunda dapat membuat acara periksa oleh dokter gigi menjadi lebih nyaman bagi Si Kecil.

Mulailah sejak dini

Menurut para ahli, idealnya Bunda dapat memulai pemeriksaan gigi bagi Si Kecil sejak usia satu tahun. Karena semakin cepat ia diperkenalkan oleh aktivitas pemeriksaan gigi, akan semakin mudah dan cepat ia beradaptasi.

Lakukan latihan sebelumnya

Bunda dan Si Kecil dapat melakukan latihan kunjungan ke dokter gigi, di mana Bunda menjadi dokternya. Untuk latihan, lupakan alat-alat logam lainnya yang biasa ada di meja periksa, Bunda cukup menggunakan sikat gigi dan cermin. Hindari menirukan suara bor gigi yang dapat membuatnya takut. Jika ia sudah terbiasa dengan “permainan” ini, diharapkan Si Kecil sudah tidak terlalu asing lagi saat kunjungan dokter gigi pertamanya.

Dokter gigi khusus anak

Jika memungkinkan – dan lebih ideal – bawalah Si Kecil ke klinik gigi atau dokter gigi khusus anak, di mana dokter dan para stafnya sudah terbiasa menangani pasien-pasien kecil yang mudah menangis. Suasananya pun akan lebih nyaman dan menyenangkan bagi Si Kecil. Umumnya dokter gigi khusus anak akan menaruh berbagai boneka, mainan, televisi program anak, sampai video game untuk mengalihkan perhatian Si Kecil agar ia tidak takut.

Berikut beberapa kiat lainnya yang dapat Anda lakukan.

Hindari sesi pemeriksaan gigi dewasa

Walaupun maksud dan tujuan Bunda baik, yakni memperkenalkan Si Kecil sejak dini kepada dokter gigi dan menjadi contoh, para ahli tidak menyarankan orangtua untuk mengajak anak ke dalam sesi pemeriksaan gigi dewasa. Selain karena suasana praktik dokter gigi untuk orang dewasa kurang bersahabat bagi anak, umumnya pemeriksaan dan prosedur yang diperlukan untuk gigi para orangtua sudah “kelas berat”, sehingga berpotensi membuat Si Kecil menjadi takut.

Jangan menambah-nambahkan

Pada pemeriksaan awal, jangan terlalu “berapi-api” untuk bertanya terlalu banyak kepada sang dokter, ataupun meminta dokter untuk melakukan berbagai pemeriksaan secara sekaligus kepada Si Kecil. Hal ini akan membuat Si Kecil menjadi lebih mudah cemas.

Gunakan kata-kata yang positif

Jangan gunakan kata-kata yang berpotensi menimbulkan rasa takut Si Kecil, seperti “disuntik”, “sakit”, “tajam”, dan lain-lain. Sebaliknya, katakan kepada Si Kecil bahwa dokter gigi akan mencari dan menghilangkan kuman gula yang ada pada mulut, agar giginya sehat dan kuat. Bunda juga dapat mengatakan bahwa dokter gigi akan menghitung giginya satu per satu dan menilai apakah senyumnya cukup manis atau tidak.

Tetap tenang jika Si Kecil menangis

Walaupun Bunda sudah mempersiapkan segalanya dengan baik, adalah wajar jika Si Kecil pada akhirnya menjadi takut dan menangis – bahkan merengek minta pulang. Tetaplah tenang. Cobalah untuk menenangkan dan meyakinkannya. Bunda juga tidak perlu merasa malu dan tidak enak kepada dokter dan stafnya, karena mereka sudah terbiasa melayani pasien kecil.

Hindari menyogok Si Kecil

Para ahli tidak menyarankan orangtua untuk menyogok anak dengan makanan atau mainan jika ia mau diperiksa oleh dokter gigi. Ia mungkin akan berpikir, apa yang tidak mengenakkan tentang dokter gigi sehingga Bunda perlu menyuapnya terlebih dahulu. Apalagi bila Bunda menyogok Si Kecil dengan permen atau makanan dan minuman manis lainnya, yang sifatnya sangat kontradiktif dengan tujuan ia datang ke dokter gigi. Meski demikian, Bunda dapat memberikan pujian mengenai betapa bangganya Bunda kepadanya karena ia berani untuk melakukan hal yang baik dan sehat, yaitu diperiksa oleh dokter gigi.

Hidup sehat

Tanamkan pada diri anak bahwa kunjungan ke dokter gigi secara rutin perlu dilakukan, karena dokter gigi akan merawat giginya menjadi sehat, kuat, dan tidak berlubang.

Obat sakit gigiGigi Rusakgigi patahPenyebab Gigi RusakSerba-Serbi AnakObat Gigi

Konsultasi Dokter Terkait