Kehamilan

Cara Alami Agar Cepat Hamil

dr. Melyarna Putri, 11 Sep 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bagi pasangan suami-istri yang menginginkan kehamilan cepat, bacalah panduan lengkapnya di sini.

Cara Alami Agar Cepat Hamil

KlikDokter.com - Apakah Anda dan pasangan sudah lama mendambakan kehadiran seorang anak? Mungkin Anda telah mencoba berbagai cara untuk cepat hamil dalam beberapa tahun terakhir, namun belum juga berhasil. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan apabila Anda menginginkan kehamilan. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Konsumsi Asam Folat

Konsumsi asam folat yang memadai dapat mempengaruhi kesuburan seseorang. Pada kondisi di mana terjadi kekurangan asam folat di dalam tubuh, maka akan terjadi penumpukan suatu zat yang dinamakan homosistein. Homosistein inilah yang menyebabkan gangguan pertumbuhan sel, fragmentasi DNA, ekspresi genetik, dan sebagainya. Pada sistem reproduksi seorang wanita, penumpukan homosistein akan mengganggu pematangan sel telur.

Wanita pada usia reproduktif dianjurkan mengonsumsi asam folat 400 ug per hari. Setelah hamil maka dosisnya dinaikkan menjadi 600-1000 mcg per hari.

Berikut kiat lainnya untuk mempercepat kehamilan:

2. Lakukan pemeriksaan ke dokter

Untuk mendapatkan kehamilan dengan mudah dan sehat, maka tubuh seorang wanita harus siap menerima adanya kehamilan. Perlu diketahui, terdapat infeksi yang sering tidak disadari dialami oleh seorang wanita padahal berdampak serius terhadap kesehatan kehamilannya. Sekitar 2% sampai 3% bayi memiliki masalah dalam pembentukan organ. Pada beberapa bayi disertai dengan riwayat keluarga yang memiliki cacat bawaan, namun pada beberapa lainnya tidak. Adanya kelainan bawaan merupakan hal yang tidak terduga sebelumnya. Infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes Simpleks) pada trimester pertama kehamilan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya cacat bawaan.

Selain itu, setiap pasangan sebaiknya memeriksakan kondisi latar belakang kesehatan keluarganya, adakah kemungkinan memiliki risiko membawa suatu kelainan bawaan tertentu seperti fibrosis kistik, talasemia, anemia sel sabit, dan sebagainya.

Cermati saat akan berovulasi

Bukan rahasia lagi bahwa kehamilan akan terjadi apabila terjadi pertemuan sel telur dan sperma yang terjadi saat ovulasi. Ovulasi merupakan peristiwa pelepasan sel telur yang terjadi satu kali dalam sebuah siklus menstruasi seorang wanita. Setelah dilepaskan dari ovarium, sel telur akan bertahan selama 24 jam untuk dapat dibuahi oleh sperma.

Kemungkinan terjadinya kehamilan akan lebih besar apabila dapat diperkirakan kapan seorang wanita mengalami ovulasi. Apabila seorang wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari, maka ovulasi terjadi kira-kira 14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya. Oleh sebab itu, masa subur seorang wanita dapat diperkirakan dengan mengurangi dan menambahkan dua hari dari hari tersebut karena walaupun sel telur hanya dapat hidup selama 24 jam, sperma dapat bertahan selama 6 hari di dalam tubuh perempuan.

Tanda terjadinya ovulasi antara lain:

  • Peningkatan cairan vagina yang berubah dari putih dan creamy menjadi bening, kenyal, dan licin. Anda dapat mengetahui kekentalan cairan dengan cara menaruhnya di antara ibu jari dan telunjuk lalu meregangkannya. Saat ovulasi, cairan tersebut tidak akan ‘putus’.
  • Merasa kembung dan terdapat nyeri perut ringan yang terjadi karena kram otot rahim.
  • Nyeri tekan pada payudara. Payudara terasa bengkak, lebih lunak, dan lebih sensitif terhadap sentuhan.
  • Suhu basal tubuh meningkat antara 0,4-1°C dari suhu basal manusia (36-37°C). Kenaikan suhu ini terjadi akibat pengaruh hormon progesteron. Puncak masa subur adalah 1-2 hari sebelum suhu basal tubuh mengalami kenaikan tertinggi.
  • Peningkatan hasrat seks.

3. Lakukan hubungan seksual saat masa subur

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, melakukan hubungan seksual pada masa subur akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Lakukan hubungan seksual mulai dari 3 hari sebelum ovulasi sampai dengan hari datangnya ovulasi. Dianjurkan melakukan hubungan seksual dengan jarak 2-3 hari sekali. Dengan jarak tersebut, Anda pun bisa lebih cepat hamil dibandingkan berhubungan seksual setiap hari.

4. Siapkan sperma dengan kualitas super

Sperma dapat membuahi sel telur apabila dalam kondisi sehat. Sperma sehat memiliki bentuk, gerak, dan jumlah sesuai untuk bisa membuahi sel telur manusia. Kualitas sperma paling baik diketahui melalui pemeriksaan analisis sperma, yakni dengan ketentuan memiliki jumlah yang normal (N: >20 jt/cc), gerakan normal (N: >50%), dan bentuk normal (N: >30%). Kualitas sperma yang tidak normal dapat terjadi akibat banyak hal, misalnya kelelahan, tidur yang kurang, kegemukan, kebiasaan merokok dan minum-minuman keras, stres, faktor lingkungan (radiasi atau bekerja di lingkungan yang tinggi cemarannya, seperti kawasan industri), ketidakseimbangan hormon testosteron, dan infeksi saluran reproduksi.

Untuk memiliki sperma super, penting juga untuk mengonsumsi nutrisi yang memadai. Seng, asam folat, kalsium, vitamin C, dan vitamin D merupakan zat gizi penting untuk pembentukan sperma yang sehat. Hindari berendam di air hangat, sauna, meletakkan laptop yang panas di paha, memakai celana terlalu ketat dan kegiatan lain yang menyebabkan kondisi di sekitar testis menjadi panas. 

Tanda KehamilanKehamilangejala hamilnutrisi kehamilanMerencanakan KehamilanHamil

Konsultasi Dokter Terkait