Kesehatan Bayi

Pentingnya Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan

dr. Citra Roseno, 03 Sep 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pemenuhan nutrisi pada anak sejak dini sangatlah vital bagi tumbuh kembang yang optimal. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Pentingnya Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan

KlikDokter.com - Menurut Direktorat Kesehatan Gizi dan Masyarakat Bappenas, Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) adalah periode 1000 hari sejak terjadinya pembuahan di dalam kandungan, hingga anak berusia 2 tahun. Seribu hari tersebut terdiri atas 270 hari (9 bulan) selama kehamilan dan 730 hari (2 tahun) kehidupan sejak bayi dilahirkan. Periode ini disebut Periode Emas (Golden Period) atau disebut juga sebagai waktu yang kritis, yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen.

Apakah yang menjadi ancaman terhadap 1000 HPK tersebut? Malnutrisi atau dikenal dengan kurang gizi, merupakan penyebab kematian 2.6 juta anak setiap tahunnya di seluruh dunia. Jutaan anak juga hidup dengan gangguan fisik dan kognitif karena mereka tidak memperoleh nutrisi yang cukup pada 1000 HPK mereka.

Menurut Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH dari Universitas Indonesia, apabila kebutuhan nutrisi anak selama periode tersebut tidak terpenuhi, terdapat tiga risiko yang dapat terjadi:

  1. Risiko penyakit kronis atau penyakit tidak menular. Hal ini bergantung pada jenis organ yang terkena. Sebagai contoh bila yang terkena adalah organ pankreas, risiko yang timbul adalah penyakit diabetes; pada jantung, risikonya adalah penyakit jantung; pada ginjal, risikonya adalah penyakit hipertensi dan gangguan ginjal.
  2. Bila otak yang terkena, maka pertumbuhan kognitif anak akan terganggu, sehingga anak menjadi kurang cerdas dan kompetitif.
  3. Pertumbuhan secara fisik (tinggi badan) ikut terhambat, sehingga anak mengalami stunting. Stunting adalah kondisi di mana anak bertubuh pendek untuk ukuran usianya, umumnya terjadi sebelum usia 2 tahun. Hal ini mencakup terhambatnya perkembangan motorik, gangguan fungsi kognitif, dan prestasi akademik yang buruk. Sebanyak 27% anak di seluruh dunia mengalami stunting akibat malnutrisi.

Kemudian, apa saja program pemerintah dalam 1000 HPK? Halaman selanjutnya penjelasan selengkapnya.

Pentingnya Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan

Bayi Sehat Milna

Pemerintah menerapkan prinsip intervensi masalah gizi selama periode 1000 HPK dengan sasaran utama ibu hamil dan menyusui, anak-anak, hingga masyarakat umum. Pada tanggal 30 Oktober 2013, pemerintah meluncurkan “Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan”. Kegiatan yang dilakukan berupa intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Untuk intervensi spesifik, kegiatan yang dilakukan berupa:

Pada ibu hamil:

  • Perlindungan terhadap kekurangan zat besi, asam folat, serta kekurangan energi dan protein kronis
  • Perlindungan terhadap kekurangan iodium
  • Perlindungan terhadap cacingan dan malaria

Pada ibu menyusui dan anak usia 0 – 23 bulan, intervensi yang dilakukan berupa:

  • Promosi ASI eksklusif
  • Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk anak berusia lebih dari 6 bulan
  • Imunisasi dasar lengkap
  • Perlindungan terhadap cacingan dan malaria
  • Pemberian suplementasi zat besi, vitamin A, penggunaan garam beriodium dan pemberian seng untuk diare

Sementara pada intervensi sensitif, sasaran pemerintah adalah masyarakat umum. Kegiatan yang dilakukan berupa penyediaan air bersih dan sanitasi, perbaikan pangan dan gizi, program Keluarga Berencana, program jaminan kesehatan masyarakat dan persalinan dasar, fortifikasi pangan, pendidikan gizi masyarakat, intervensi untuk remaja perempuan, dan pengentasan kemiskinan.

Anak yang mendapat cukup gizi selama Periode Emas, termasuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD) langsung setelah bayi dilahirkan, ASI Eksklusif sejak usia 0-6 bulan, imunisasi lengkap, dan gizi cukup dengan MPASI setelah usia 6 bulan, akan tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat dan cerdas.

Penting untuk diperhatikan, setelah usia 6 bulan sampai usia 2 tahun, teruskanlah pemberian ASI dengan MPASI. Cermati juga makanan pendamping apa yang dianjurkan dan apa yang tidak dianjurkan.

MPASI yang dianjurkan di antaranya:

  • Bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan menggunakan air atau kaldu daging atau sayuran
  • Sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan blender. Pada saat diblender sebaiknya ditambah dengan air matang agar lebih halus. Sayuran dan kacang tersebut adalah kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning, kacang hijau
  • Buah-buahan yang dihaluskan atau menggunakan blender seperti pepaya, pisang, apel, melon, dan alpukat
  • Daging sapi pilihan yang tidak berlemak direbus dengan sedikit air, kemudian diblender, ditambahkan ke bubur tepung
  • Ikan yang digunakan sebaiknya yang tidak berduri, seperti daging dari ikan kakap yang segar, ikan gindara, dan ikan salmon

MPASI  yang tidak dianjurkan adalah:

  • Makanan yang mengandung protein gluten yaitu tepung terigu, barley, biji gandum dan kue yang terbuat dari tepung terigu. Semua jenis makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung, mual, dan diare
  • Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa
  • Makanan terlalu berlemak
  • Makanan pedas atau berbumbu tajam
  • Buah-buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak
  • Buah-buahan yang mengandung gas, durian, cempedak
  • Sayuran yang mengandung gas, kol, lobak karena dapat membuat perut anak kembung

Dengan program pemerintah ini, diharapkan dapat memberikan gambaran bagi orangtua mengenai prioritas pemenuhan nutrisi Si Kecil, agar ia dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

makanan pendamping ASIMakanan BalitaNutrisi Untuk BalitaMemilih MPASICara Memilih Bubur Bayi InstanMakanan Padat

Konsultasi Dokter Terkait