Mata

Dapatkah Minus Mata Dikurangi?

dr. Atika, 01 Sep 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dapatkah Minus Mata Dikurangi?. Pertanyaan yang paling sering disampaikan pasien ketika memeriksakan matanya. Nah, dijawab oleh dr. Atika di sini.

Dapatkah Minus Mata Dikurangi?

KlikDokter.com - Seberapa sering Anda melihat orang yang menggunakan kacamata untuk melihat jauh? Atau, Anda sendiri membutuhkan kacamata sebab benda-benda yang jauh terlihat buram atau tidak terfokus? Dalam kondisi tersebut, diagnosa gangguan mata yang terjadi kemungkinan adalah miopia, atau disebut juga sebagai rabun jauh.

Miopia atau rabun jauh merupakan suatu kondisi adanya keburaman saat melihat benda-benda yang ada di jarak yang jauh, namun mampu melihat benda yang berada di jarak dekat dengan jelas. Hal ini terjadi akibat gambaran benda yang ingin dilihat tidak dibiaskan tepat di retina mata, melainkan di depannya. Untuk dapat dilihat dengan jelas, bayangan benda-benda yang dilihat harus jatuh tepat di retina. Maka, digunakan kacamata dengan lensa negatif (‘minus’) untuk mengoreksi kelainan yang terjadi.

Kondisi rabun jauh ini termasuk sebagai salah satu kondisi yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, angka kejadian miopia diperkirakan sebesar 3% pada anak-anak berusia 5-7 tahun, 8% antara anak-anak berusia 8-10 tahun, 14% antara anak berusia 11-12 tahun, dan 25% antara remaja berusia 12-17 tahun.

Mengapa mata seseorang bisa mengalami miopia? Secara garis besar, dua keadaan dibawah ini menjadi penyebabnya:

  1. Sumbu bola mata yang terlalu panjang, sehingga bayangan jatuh di depan retina. Oleh karena pertambahan sumbu bola mata kemungkinan masih akan terjadi sampai seseorang menjadi dewasa, maka rabun jauh seseorang masih mungkin bertambah (sebutan awam: ‘minus’ masih mungkin bertambah)
  2. Kekuatan lensa mata (dan komponen refraksi lain) yang terlalu kuat, sehingga bayangan jatuh di depan retina

Dapatkah Minus Mata Dikurangi?

Kadang penggunaan kacamata maupun lensa kontak memberikan ketidaknyamanan, maupun menghalangi seseorang untuk melakukan beberapa aktivitas tertentu. Sayangnya, belum ditemukan obat-obatan yang mampu mengurangi rabun jauh. Pembedahan refraktif (pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki sistem refraksi mata) menjadi satu-satunya cara yang terbukti efektif untuk mengurangi ketergantungan akan lensa kontak maupun kacamata, dengan kata lain mengurangi rabun jauh. Berbagai macam teknik dan teknologi bedah tersedia saat ini. Secara umum prosedur operasi refraktif dapat dikategorikan sebagai berikut:

  1. Pembedahan pada organ kornea mata, dilakukan dengan teknik Radial Keratotomy (RK), Photorefractive Keratectomy (PRK), automated lamellar keratomileusis (ALK), dan laser in situ keratomileusis (LASIK). LASIK menjadi pilihan pembedahan yg semakin populer saat ini. Meskipun LASIK membutuhkan biaya yang tergolong mahal, teknik ini memiliki kelebihan berupa durasi operasi yang singkat dan penyembuhannya yang sangat cepat (
  2. Pembedahan organ dalam mata (intraokular), meliputi penanaman lensa intraokular (Phakic Intraocular Lens/ PIOL), Refractive Lens Exchange (RLE).

Melihat banyaknya variasi pembedahan yang dapat dilakukan, evaluasi pasien secara menyeluruh sebelum pembedahan menjadi cara penentuan teknik terbaik yang akan memberikan hasil sesuai yang diharapkan.

Tiap individu bisa saja disarankan teknik yang berbeda. Maka, pemeriksaan mendalam sebelum pembedahan adalah proses yang sangat penting. Adapun kandidat terbaik untuk menjalani pembedahan refraktif adalah pasien yang benar-benar ingin terlepas dari kacamata maupun lensa kontak. Namun, pasien yang progresi rabun jauhnya masih berlangsung tidak disarankan untuk menjalaninya. Pembedahan refraktif tidak boleh dilakukan pada pasien yang rabun jauhnya belum stabil (masih terus bertambah).

Gangguan Organ Mata

Konsultasi Dokter Terkait