Darah

Tempe, Dapat Mencegah Anemia?

dr. Melyarna Putri, 01 Sep 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tempe, Dapat Mencegah Anemia?. Beberapa penelitian menunjukan tempe memiliki zat yang dapat membantu penyerapan zat besi. Jika penyerapan zat besi sempurna, maka anemia dapat dicegah. Teorinya sih begitu, lalu bagaimana faktanya?

Tempe, Dapat Mencegah Anemia?

KlikDokter.com - Tempe merupakan salah satu bahan olahan kacang kedelai yang banyak disantap di negara kita. Walaupun harga kedelai kian melambung tinggi, namun harga tempe relatif lebih murah dibanding sumber protein lainnya. Selain terjangkau oleh siapa saja, tempe juga sangat mudah didapatkan di berbagai pusat perbelanjaan baik tradisional maupun supermarket.

Tempe merupakan hasil fermentasi kacang kedelai. Proses fermentasi menjadikan tekstur kacang kedelai lebih lunak sehingga memudahkan ketika dimakan. Tempe terkenal sebagai sumber protein nabati yang menjadi favorit untuk diolah apabila dibandingkan sumber protein hewani yang harganya lebih mahal.

Kacang kedelai sendiri sebagai bahan sumber pembuat tempe dikenal memiliki banyak manfaat. Salah satunya dikatakan bahwa tempe dapat mencegah anemia. Benarkah demikian? Penelitian terbaru oleh Kolb, dkk mengatakan bahwa penyerapan zat besi yang berasal dari kacang kedelai luar biasa baik sebab sebagian besar zat besi di dalam kacang kedelai sudah dalam bentuk feritin. Feritin adalah bentuk simpanan zat besi di dalam tubuh.

Simak halanan berikutnya untuk info lebih lanjut.

Tempe, Dapat Mencegah Anemia?

Sebagian besar sumber zat besi ditemukan pada daging hewan dan produk unggas, seperti daging sapi, kambing, ayam, bebek, burung kalkun dan telur. Sehingga pada vegetarian atau orang yang tidak mengkonsumsi daging dengan alasan tertentu sangat dikhawatirkan terjadi anemia defisiensi zat besi.

Anemia defisiensi besi merupakan masalah utama di seluruh dunia. Setidaknya masalah ini dialami pada 43% penduduk di seluruh dunia. Bagi vegetarian, memang sulit memenuhi kebutuhan zat besi sehingga umumnya status zat besi di dalam tubuhnya lebih rendah daripada orang yang bukan vegetarian.

Para vegetarian boleh cukup merasa lega, sebab untuk memenuhi asupan zat besi harian, selain dapat melalui suplementasi zat besi, ternyata ada bahan dari tumbuhan yang juga mengandung zat besi. Kacang polong memiliki kandungan zat besi namun tidak terlalu tinggi. Brokoli juga mengandung zat besi. Ternyata kacang kedelai yang terdapat pada tahu dan tempe juga mengandung zat besi dalam jumlah cukup tinggi.

Pada penelitian Lonnerdal disebutkan bahwa zat besi akan lebih mudah diserap dalam bentuk feritiin. Feritin ternyata dapat dijumpai pada kacang kedelai.

Simak halaman berikutnya untuk info lebih lanjut.

Pada penelitian lain oleh Macfarlene yang membandingkan antara kandungan penyerapan zat besi pada makanan dari kacang kedelai yang difermentasi dan yang tidak difermentasi ternyata hasilnya penyerapan zat besi ditemukan jauh lebih baik pada makanan kacang kedelai yang difermentasi seperti tofu, tempe, dan tahu.

Dampak adanya hambatan penyerapan zat besi ini terutama terlihat pada mereka yang mengkonsumsi sumber zat besi dalam jumlah terbatas, seperti kemungkinan yang terjadi pada vegetarian. Selain memperbanyak konsumsi makanan hasil fermentasi kacang kedelai, maka sebisa mungkin menghindari makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi serta memperbanyak makanan yang dapat memperkuat penyerapan zat besi. Asam askorbat, daging, ikan, dan produk unggas dikatakan dapat memperkuat penyerapan zat besi di dalam tubuh. Sebaliknya, sayuran, teh, kopi dan kalsium dikatakan dapat menghambat penyerapan zat besi.

Pencegahan Anemia