HomeInfo SehatReproduksiJenis Pil KB untuk Cegah Kehamilan dan Cara Pakainya
Reproduksi

Jenis Pil KB untuk Cegah Kehamilan dan Cara Pakainya

Siti Putri, 15 Nov 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada berbagai jenis pil KB untuk mencegah kehamilan. Apa saja jenisnya dan bagaimana cara pakainya? Simak infonya di sini.

Jenis Pil KB untuk Cegah Kehamilan dan Cara Pakainya

Untuk mencegah kehamilan, kebanyakan orang menggunakan pil KB. Alat kontrasepsi yang satu ini paling banyak diminati karena memiliki tingkat efektivitas yang tinggi untuk mencegah kehamilan.

Bahkan, Cleveland Clinic mengutarakan bahwa pil KB memiliki efektivitas sebesar 99 persen jika digunakan dengan tepat, karena mengandung progesteron atau estrogen di dalamnya. 

Progesteron dan estrogen bertanggung jawab untuk mencegah kehamilan karena dapat mencegah ovulasi dengan menghambat perkembangan folikel dan mengurangi sekresi hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing.Dengan begitu, ovulasi dapat dicegah.

Sebelum menggunakannya, tentu kamu perlu tahu bahwa ada beberapa jenis pil KB yang beredar di pasaran. Yuk, cari tahu selengkapnya tentang macam-macam pil KB lewat ulasan berikut ini.

1. Pil KB Kombinasi

Sesuai namanya, pil kombinasi adalah gabungan dari hormon estrogen dan progesteron yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Berdasarkan Monitoring Berkualitas (MONIKA) BKKBN, pil kombinasi memiliki efektivitas yang sangat tinggi, yakni hingga 92 persen untuk mencegah kehamilan. 

Jenis pil KB untuk mencegah kehamilan ini perlu dikonsumsi secara rutin agar bisa mencegah kehamilan secara efektif.

Cara pakai pil KB ini harus diminum 1 tablet setiap hari, dimulai pada hari ke-5 menstruasi dan diminum selama 20 atau 21 hari. Dengan begitu, pengeluaran hormon luteinizing akan terhambat, sehingga tidak terjadi ovulasi. 

Ada beberapa jenis pil kombinasi yang bisa dikonsumsi, di antaranya:

  • Monophasic Pills: Pil ini dikonsumsi dalam siklus 1 bulan. Setiap pil yang aktif akan memberikan dosis hormon yang sama. Di minggu terakhir siklus, kamu bisa minum atau justru melewatkan pil yang tidak aktif, sehingga kamu masih akan mengalami menstruasi
  • Multiphasic Pills: Pil ini dibagikan dalam siklus 1 bulan dan memberikan tingkat hormon yang berbeda-beda selama siklus tersebut. Di minggu terakhir siklus, kamu bisa minum atau melewatkan pil yang tidak aktif, sehingga akan mengalami menstruasi
  • Pil Siklus Panjang: Biasanya, jenis pil ini dibagikan dalam siklus 13 minggu. Kamu bisa minum pil aktif selama 12 minggu. Selama minggu terakhir siklus, kamu bisa minum atau melewatkan pil yang tidak aktif dan mengalami menstruasi. Artinya, kamu hanya akan mengalami menstruasi tiga hingga empat kali per tahun.

Artikel Lainnya: Cara Minum Pil KB yang Benar

2. Pil Progestin

Pil Khusus Pencegah Kehamilan (PKPK)

Jenis pil KB progesteron sering kali disebut dengan istilah pil mini. Ini merupakan pil KB yang hanya berisi hormon progesteron. 

Cara kerja jenis pil KB untuk mencegah kehamilan ini dengan meningkatkan kekentalan lendir serviks, sehingga sperma menjadi sulit untuk bergerak. Selain itu, fungsi pil KB ini juga menyebabkan perubahan pada endometrium, sehingga implantasi dapat terhambat. 

Pil progestin memiliki efektivitas yang tinggi, hingga mencapai 97 persen. Kabar baiknya, ini juga menjadi pil KB yang aman untuk ibu menyusui. 

Untuk pil yang berisi progesteron 750 ml, satu pil diminum maksimal 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman, kemudian diikuti dengan 1 pil dalam 12 jam setelahnya. 

Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Pil KB Tidak Cocok Kamu Minum

3. Pil KB Darurat

Mengutip dari National Health Service UK, kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan setelah melakukan hubungan seks tanpa kondom atau jika kontrasepsi yang digunakan gagal, misalnya kondom yang robek atau melewatkan satu pil KB. 

Terdapat dua jenis pil KB darurat, yakni pil yang mengandung levonorgestrel (versi sintetis dari hormon progesteron) dan pil yang mengandung ulipristal asetat yang menghentikan kerja normal progesteron. 

Kedua jenis pil ini harus diminum dalam waktu 3-5 hari setelah berhubungan seks untuk mencegah kehamilan. Jenis pil kontrasepsi ini dinilai efektif untuk mencegah kehamilan hingga 85 persen.

Penting untuk diingat, tidak semua jenis pil cocok untuk digunakan oleh setiap orang. Kamu perlu konsultasi dengan dokter tentang pilihan pil yang cocok. Pasalnya, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi pemilihan pil, seperti gejala menstruasi, menyusui, kesehatan kardiovaskular, atau kondisi kesehatan lain.

Oleh karenanya, pastikan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Agar lebih praktis, kamu bisa gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, ya!

(NM)

Info Kebidanan & KandunganPil Khusus Pencegah Kehamilan (PKPK)

Konsultasi Dokter Terkait