HomeIbu Dan anakIbu MenyusuiKiat Memberikan ASI untuk Ibu Bekerja
Ibu Menyusui

Kiat Memberikan ASI untuk Ibu Bekerja

dr. Karin Wiradarma, 12 Agu 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kembali bekerja bukanlah hambatan untuk tetap memberikan ASI bagi sang buah hati.

Kiat Memberikan ASI untuk Ibu Bekerja

KlikDokter.com - Cuti melahirkan telah usai dan Anda harus kembali bekerja. Agar program ASI eksklusif Anda berjalan lancar, simak kiat-kiat ini agar Anda tetap sukses mencukupi kebutuhan ASI Si Kecil walaupun ditinggal bekerja.

Menyusui adalah hak setiap ibu, termasuk ibu bekerja. Konvensi Organisasi Pekerja Internasional memutuskan bahwa ibu bekerja berhak mendapatkan cuti melahirkan selama 14 minggu serta sarana pendukung untuk menyusui di tempat kerja.

World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, yang diikuti dengan pemberian makanan padat dan ASI hingga usia 2 tahun.

Dengan tetap memberikan ASI, ibu bekerja justru mendapatkan beberapa keuntungan, seperti angka absensi yang lebih rendah karena anak jarang sakit, menjaga kedekatan ibu dan anak, dan menghemat pengeluaran karena tidak perlu membeli susu formula.

Sebelum cuti hamil

Ada beberapa hal yang perlu didiskusikan dengan atasan sebelum Anda mengambil cuti hamil, yaitu berapa lama cuti yang akan diambil dan perihal menyusui atau memerah ASI. Jika harus memerah ASI, diskusikan mengenai waktu dan ruangan yang dibutuhkan untuk memerah dan menyimpan ASI tersebut.

Selain itu, Anda juga perlu mendiskusikan dengan pasangan mengenai bagaimana pengasuhan bayi ketika ditinggal bekerja, apakah suami perlu mengambil cuti, ataukah akan mempercayakan pengasuhan anak kepada orangtua, suster, atau tempat penitipan anak. Biaya untuk suster dan tempat penitipan anak pun harus disurvei dan dipersiapkan terlebih dahulu.

Memerah ASI

Beberapa minggu sebelum ibu kembali bekerja, mulailah menyimpan cadangan ASI dengan memompa payudara. ASI yang dibekukan dalam freezer dapat bertahan hingga beberapa bulan, sementara ASI yang disimpan di dalam kulkas hanya dapat bertahan kurang lebih lima hari. ASI perah tersebut yang akan digunakan untuk memberi makan bayi selama ibu pergi bekerja.

Jika jarak rumah atau tempat pentitipan anak dengan kantor tidak memungkinkan bagi ibu bekerja untuk menyusui bayi secara langsung, memompa ASI adalah pilihan lain yang dapat dilakukan.

Gunakan pakaian dan bra yang memudahkan untuk memompa ASI. Selalu cuci tangan dan sterilkan alat pompa (manual atau elektrik) sebelum mulai memompa. Kedua payudara dapat dikosongkan dengan cara dipompa selama 15-20 menit, setiap 3-4 jam.

Masukkan ASI perah dalam botol kaca atau plastik khusus sesuai jumlah yang biasa dikonsumsi oleh bayi Anda dalam sekali minum. ASI dapat bertahan dalam suhu ruangan selama enam jam. Namun untuk menambah usianya, disarankan untuk menyimpan dalam kulkas di tempat kerja Anda. Selain itu, Anda juga perlu mempersiapkan boks atau tas pendingin untuk membawa pulang ASI perah Anda agar selalu terjaga suhunya.

Tanda KehamilanKehamilangejala hamilnutrisi kehamilanInfo Kebidanan & KandunganHamil

Konsultasi Dokter Terkait