HomeInfo SehatKesehatan UmumGejala Sakit Kepala Kronis dan Penyebabnya
Kesehatan Umum

Gejala Sakit Kepala Kronis dan Penyebabnya

dr. Melyarna Putri, 07 Agu 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sakit kepala sering dianggap sepele, padahal pada beberapa kasus, bisa saja sakit kepala yang dialami bukanlah sakit kepala biasa.

Gejala Sakit Kepala Kronis dan Penyebabnya

KlikDokter.com - Sakit kepala merupakan gejala yang paling umum ditemui, sering tidak diobati, dan sering tidak terdiagnosis dikarenakan penderitanya tidak memeriksakan diri ke dokter. Keluhan ini sering dianggap sepele dan tidak diperiksakan ke dokter. Padahal pada beberapa kasus, bisa saja sakit kepala yang dialami bukanlah sakit kepala biasa.

WHO menyatakan keprihatinan terhadap kejadian sakit kepala melalui kampanye global untuk menurunkan angka kejadian sakit kepala. Sakit kepala bukan hanya dapat mengganggu produktivitas penderitanya, namun juga menghabiskan cukup banyak biaya.

Sakit kepala menurut ICHD II (International Clasification of Headache Disorders) edisi kedua, dibedakan atas dua jenis yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.  Sakit kepala primer merupakan sakit kepala yang tidak jelas penyebabnya. Sedangkan sakit kepala sekunder merupakan sakit kepala di mana ditemukan penyebab jelas yang menyebabkan sakit kepala.

Menurut lama waktunya, sakit kepala dibedakan atas dua jenis yakni akut dan kronik. Sakit kepala kronik adalah sakit kepala dalam waktu cukup panjang, yaitu lebih dari 15 hari per bulan atau lebih dari 3 bulan per tahun atau lebih dari 180 hari per tahun.

Ada beberapa penyebab dari sakit kepala kronik, diantaranya seperti selengkapnya pada penjelasan halaman berikut ini:

Gejala Sakit Kepala Kronis dan Penyebabnya

Neuralgin Rhema

Penyebab sakit kepala kronik di antaranya:

  • Pemakaian obat sakit kepala yang berlebihan

Penggunaan obat sakit kepala lebih dari 10-15 hari per bulan justru dapat menyebabkan sakit kepala berkepanjangan. Penggunaan obat sakit kepala lebih dari 15 kali diduga menyebabkan ketergantungan penderita sakit kepala terhadap obat tersebut, sehingga ketika sedang tidak menggunakan obat, sakit kepala akan muncul kembali sebagai gejala. 

  • Peningkatan tekanan di dalam kepala

Peningkatan tekanan di dalam kepala harus dicurigai sebagai salah satu penyebab. Peningkatan tekanan di dalam kepala dapat disebabkan oleh adanya massa atau tumor. Gejala yang dirasakan biasanya adalah sakit kepala yang semakin memberat, mual, muntah, dan gejala neurologis. Gejala neurologis yang dapat dialami berupa kejang, kelumpuhan otot, kelainan penglihatan, kelainan pendengaran, mulut mencong, dan sebagainya.

Mengingat salah satu bahaya yang mengancam pada sakit kepala kronik, maka sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter apabila Anda merasakan satu atau lebih gejala ini:

  • Anda mengalami migrain lebih dari 15 hari per bulan atau lebih dari 3 bulan per tahun atau lebih dari 180 hari per tahun.
  • Keluhan Anda disertai gejala mual dan muntah.
  • Keluhan Anda disertai gejala kelumpuhan otot.
  • Keluhan Anda disertai gejala demam.
  • Keluhan Anda disertai gejala kejang.
  • Keluhan Anda disertai gejala saraf lain. Misalnya bicara tiba-tiba cadel, mulut mencong, kesemutan, mati rasa, kelainan pendengaran, kelainan penglihatan, kelopak mata jatuh, dll.
  • Keluhan sakit kepala Anda memberat dalam beberapa minggu.
  • Keluhan sakit kepala Anda bersamaan dengan kondisi medis yang menyertai Anda seperti HIV atau kanker.
  • Anda berusia di bawah 10 tahun atau berusia di atas 40 tahun.
obat sakit kepalaMigrainSakit Kepala SebelahObat PusingMigraineMigrenSakit Kepala

Konsultasi Dokter Terkait