Kehamilan

Kenaikan Berat Badan Selama Hamil yang Normal

dr. Melyarna Putri, 22 Jun 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

“Kalau lagi hamil, makannya harus banyak, kan makan buat berdua, buat ibunya dan buat bayinya.“ Ketahulah, hal ini tidak benar.

Kenaikan Berat Badan Selama Hamil yang Normal

KlikDokter.com - Sekilas mendengar kalimat tersebut, mungkin menyisakan pertamyaan mendasar pada diri Anda.  Memang benar bahwa  wanita yang sedang hamil sebagian gizinya akan digunakan untuk pertumbuhan janin yang sedang dikandungnya. Masalahnya, berapa banyak kenaikan berat yang masih wajar selama hamil?

Pandangan masyarakat umum ini sangat perlu untuk diluruskan. Terkadang pandangan masyarakat yang salah terhadap hal ini menyebabkan wanita hamil menjadi makan secara berlebihan. Hal ini menyebabkan peningkatan berat badan secara berlebihan yang berujung pada masalah kesehatan lain selama kehamilan dan setelah kehamilan.

Menurut Institute of Medicines (IOM) Amerika Serikat, anjuran kenaikan berat badan dilihat berdasarkan kondisi status gizi wanita tersebut sebelum hamil.

  • Apabila sebelum hamil memiliki status gizi berat badan kurang ( IMT < 18.5 kg/m2) maka kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 12.5-18 kg
  • Apabila sebelum hamil memiliki status gizi berat badan normal ( IMT 18.5 kg/m2-24.9 kg/m2) maka kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah sekitar 11.5-16 kg
  • Apabila sebelum hamil memilki status berat badan berlebih (IMT 25 kg/m2-29.9 kg/m2) maka kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 7-11.5 kg
  • Apabila sebelum hamil memiliki status gizi berat badan sangat berlebih (IMT >30 kg/m2) maka kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 5-9 kg.

Terus, adakah bahayanya jika kenaikan berat badan berlebih terjadi pada masa kehamilan? Halaman selanjutnya penjelasannya.

Peningkatan berat badan yang berlebihan selama kehamilan, alih-alih untuk menyejahterakan janin yang dikandung, yang terjadi malah sebaliknya. Peningkatan berat badan berlebihan selama hamil akan dapat menyebabkan kejang, gula darah rendah, sindrom aspirasi mekonium (kerusakan paru-paru akibat bayi menelan kotorannya sendiri ketika masih di dalam kandungan), dan nilai APGAR (suatu nilai yang ditentukan untuk melihat kesejahteraan bayi baru lahir) yang rendah pada bayi baru lahir.

Peningkatan berat badan berlebih juga memberikan dampak terhadap kesehatan ibu hamil selama kehamilan. Wanita dengan berat badan sangat berlebih yang memiliki kenaikan berat badan dalam rentang dianjurkan selama kehamilan akan menurunkan risiko preeklampsia, melahirkan dengan alat bantu, operasi sesar dan berat badan lahir bayi besar. Sebaliknya, peningkatan berat badan berlebih selama hamil akan meningkatkan risiko operasi sesar.

Lalu, bagaimana menjaga agar kenaikan berat badan selama hamil tidak berlebihan? Benar bahwa setiap wanita hamil membutuhkan “tambahan” dalam porsi makan mereka sehari-hari yaitu sebesar 340-450kkal menurut US healthy eating guideline.

Kebutuhan makanan wanita saat hamil harus pas, cukup, dan sesuai anjuran, tidak lebih dan tidak kurang. Nutrisi yang kurang selama kehamilan juga memiliki dampak yang tidak diinginkan yaitu nutrisi kurang selama kehamilan dikatakan berkaitan dengan kelainan janin saat lahir, kehamilan prematur, berat badan lahir bayi yang rendah, dan berat badan berlebih paska melahirkan.

Kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi seputar kenaikan berat badan saat hamil.

cara cepat hamilInfo Perkembangan KandunganFlek Selama KehamilanPantangan Makan Ibu Hamil

Konsultasi Dokter Terkait