Kehamilan

Bolehkah Ibu Hamil dengan Anemia Berpuasa?

dr. Anita Amalia Sari, 09 Jun 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bagi ibu hamil yang memiliki keadaan gizi cukup baik dan tidak memiliki penyakit penyerta, puasa bukanlah halangan. Namun, bagaimana dengan ibu hamil yang mengalami anemia?

Bolehkah Ibu Hamil dengan Anemia Berpuasa?

KlikDokter.com – Ketika hamil, seorang wanita membutuhkan asupan gizi yang baik bagi pertumbuhan janin serta kesehatan tubuhnya. Bagi yang menjalankan Islam, berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadan merupakan suatu kewajiban. Meski demikian, Islam memberikan keringanan kepada wanita yang sedang hamil. Bagi ibu hamil yang memiliki keadaan gizi cukup baik dan tidak memiliki penyakit penyerta, melakukan puasa bukanlah halangan. Namun, bagaimana dengan ibu yang mengalami anemia?

Pada keadaan anemia, terjadi kekurangan sel darah merah sehat yang berfungsi untuk membawa nutrisi dan oksigen ke jaringan. Bila dibiarkan berlarut dan tidak ditangani, terutama pada ibu hamil, dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi yang cukup berbahaya seperti pertumbuhan janin terhambat, berat bayi lahir rendah, perdarahan setelah melahirkan, bayi lahir prematur, dan bayi lahir dengan anemia.

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya Anda memeriksakan kondisi tubuh dan janin kepada dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang menangani. Bila memang Anda memiliki riwayat anemia, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan hemoglobin darah (Hb), untuk menilai derajat keparahan anemia.

Kondisi tubuh saat hamil tak sama dengan kondisi tubuh saat sebelum hamil. Selain harus memperhatikan gizi untuk diri sendiri, Anda perlu memastikan janin Anda mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Bila mengalami anemia dan cukup berat, memang sebaiknya Anda tidak menjalankan puasa terlebih dulu.

Halaman berikut penjelasan selengkapnya apa yang dapat dilakukan bagi ibu hamil jika hendak berpuasa.

Bolehkah Ibu Hamil dengan Anemia Berpuasa?

Konsultasikan kondisi Anda dengan dokter kandungan. Bila kondisi Anda dan janin baik serta diperbolehkan untuk berpuasa, maka Anda perlu menjaga asupan makanan. Bila sehari-hari Anda memiliki jadwal makan 3 kali per hari, maka hal tersebut dapat tetap dilanjutkan dengan jadwal makan saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih. Ini bermanfaat untuk menjaga kecukupan gizi Anda agar tetap sama seperti saat tidak berpuasa, dan peredaran darah ke janin tetap lancar.

Anda juga dapat melakukan uji coba dalam berpuasa. Bila Anda kuat maka boleh dilanjutkan, namun bila tidak kuat sebaiknya dibatalkan. Terutama jika Anda menderita anemia, karena ibu hamil dengan anemia dapat memiliki keluhan seperti pusing, lemah, lesu, hingga sesak napas dan jantung berdebar. Jika Anda ragu dengan kondisi kesehatan, segera periksakan diri ke dokter.

Untuk mencegah terjadinya anemia saat puasa, pastikan asupan gizi Anda mencakup zat besi, vitamin B12, asam folat, kalsium, protein, dan mineral. Perhatikan juga kualitas makanan yang dikonsumsi. Perbanyak konsumsi cairan agar terhindar dari dehidrasi.

Jadi, selama status kehamilan Anda baik dan tanpa komplikasi, maka Anda dapat menjalani puasa asalkan memperhatikan asupan gizinya. Namun, bila disertai kondisi medis seperti anemia, terutama anemia berat, memang sebaiknya tidak menjalankan puasa dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani Anda selama kehamilan.

Kurang darahPenanganan AnemiaSering LemasGejala AnemiaIbu Hamil Anemia Puasa

Konsultasi Dokter Terkait