Diet dan Nutrisi

Cara Memanaskan dan Menyimpan Makanan dengan Aman

dr. Citra Roseno, 07 Mei 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ketika memanaskan makanan, tetaplah penting untuk menerapkan praktik pemanasan yang aman untuk menjaga agar Anda dan keluarga tetap sehat.

Cara Memanaskan dan Menyimpan Makanan  dengan Aman

KlikDokter.com - Mungkin Anda pernah mendengar tentang bahaya memanaskan makanan dalam wadah plastik atau bungkus plastik. Bahan kimia dapat keluar dari plastik dan meresap ke dalam makanan, sehingga memicu berbagai penyakit seperti kanker, masalah reproduksi, dan lain-lain.

Perlu ditelaah dahulu, plastik merupakan cakupan berbagai senyawa organik dan anorganik. Zat yang sering ditambahkan ke plastik untuk membentuk dan menstabilkan plastik, antara lain bisphenol-A (BPA), ditambahkan untuk membentuk dan mengeraskan plastik; serta phthalates, ditambahkan untuk membuat plastik lebih fleksibel dan lembut.

BPA dan phthalates diyakini sebagai zat yang dapat meniru dan mengganggu hormon endokrin, sehingga berbahaya bagi kesehatan. Hormon endokrin berperan dalam mengatur fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan dan metabolisme. Bila kadar kedua zat tersebut terlalu tinggi dalam tubuh, dapat memicu penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, kerusakan hati, dan sebagainya.

Kekhawatiran lainnya adalah bahan kimia dioksin yang disebut menyebabkan kanker. Sebetulnya, plastik tidak mengandung dioksin. Dioksin terbentuk pada proses pembakaran sampah, plastik, logam, kayu, dan bahan lainnya. Jadi selama Anda tidak membakar makanan tersebut dalam plastik, maka tidak terdapat paparan dioksin.

Ketika memanaskan makanan, tetaplah penting untuk menerapkan praktik pemanasan yang aman untuk menjaga agar anak tetap sehat. Meskipun Anda mungkin sudah terbiasa menangani makanan anak, ingatlah bahwa anggota keluarga atau pengasuh anak mungkin belum tahu bagaimana cara memanaskan makanan dengan benar. Anda dapat meletakkan catatan berisi petunjuk lengkap di lokasi strategis seperti pintu kulkas, sehingga mereka dapat membantu Anda.

Saat ini terdapat dua cara yang sering digunakan untuk memanaskan makanan anak, yaitu dengan microwave atau dengan kompor. Bagian yang terpanas berada di pusat makanan. Bagian yang paling dingin adalah bagian sisi kaca, sehingga ketika menyentuh piring, Anda dapat terkecoh bahwa makanan belum terlalu panas.

Berikut anjuran yang tepat jika memanaskan makanan dengan microwave:

Cara Memanaskan dan Menyimpan Makanan dengan Aman

Untuk memanaskan makanan dalam microwave:

  • Hindari memanaskan makanan dalam stoples, kemasan, terutama kantong penyimpanan plastik atau kantong plastik dari toko. Ketika makanan yang terbungkus kemasan atau plastik dipanaskan dengan microwave, BPA dan phthalates dapat larut ke dalam makanan
  • Pindahkan makanan dari kemasannya ke wadah (kaca, keramik, plastik, dan lainnya) yang berlabel microwave-safe atau wadah yang telah dinyatakan aman untuk penggunaan dalam microwave. Hal ini juga dapat mencegah pemanasan yang tidak merata, mencegah perpindahan bakteri dari kemasan ke dalam makanan, dan memudahkan ketika mencicipi makanan
  • Perhatikan instruksi pemanasan pada label yang tertera dalam paket atau wadah
  • Hindari memanaskan daging, telur, atau makanan lain yang banyak mengandung lemak dalam microwave. Lemak bersifat paling cepat panas, sehingga makanan dapat menyembur ketika dipanaskan. Gunakan panci dan kompor untuk memanaskan jenis makanan tersebut
  • Aduk makanan, lalu diamkan 30 detik sebelum dicicipi
  • Cicipi makanan dengan sendok bersih sebelum disajikan pada anak
  • Jika setelah memanaskan makanan Anda akan menyimpannya ke dalam wadah plastik, biarkan makanan dingin dalam suhu ruangan sebelum memasukkan ke dalam wadah, kemudian dinginkan segera dalam lemari es

Berikut anjuran yang tepat jika memanaskan makanan dengan kompor:

Cara Memanaskan dan Menyimpan Makanan dengan Aman

Memanaskan makanan dengan kompor:

  • Tempatkan makanan langsung dalam panci di atas api kecil dan hangatkan perlahan-lahan. Aduk selama proses pemanasan dan cicipi menggunakan sendok bersih terpisah sebelum menyajikan

Buang sisa makanan untuk mencegah keracunan. Bakteri berbahaya dari air liur atau mulut dapat masuk ke dalam sisa makanan, tumbuh dan berkembang biak dalam makanan bahkan setelah melewati proses pendinginan dan pemanasan ulang.

Bakteri bertahan dalam suhu hangat, namun mengalami kesulitan berkembang atau menyebar pada suhu yang sangat dingin atau sangat panas. Pendinginan memperlambat tetapi tidak mencegah pertumbuhan bakteri, oleh karena itu makanan harus digunakan dalam kurun waktu 24 hingga 48 jam sejak didinginkan.

Pada prinsipnya, tidak ada bahan jenis apa pun yang tidak larut ketika terkena panas. Namun zat yang larut ke dalam makanan tersebut masih dalam ambang yang rendah untuk menyebabkan kerusakan. Tindakan bijaksana yang dapat dilakukan adalah dengan tidak menggunakan wadah bekas, wadah yang sudah tua, mulai usang atau rusak, tampak lecet, rusak, bernoda atau berbau. Baik itu jenis plastik, melamin, keramik, dan sebagainya. Wadah yang berumur tua lebih mudah terurai menjadi molekul yang lebih kecil dan mudah larut ke dalam makanan sehingga memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi. 

Makanan SehatsehatmakananamanSimpan

Konsultasi Dokter Terkait