HomeInfo SehatDarahDarah Rendah Sama dengan Anemia?
Darah

Darah Rendah Sama dengan Anemia?

dr. Anita Amalia Sari, 25 Apr 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apakah darah rendah sama dengan anemia? Tahukah Anda perbedaannya? Berikut disini penjelasan dr. Anita Amalia Sari disini.

Darah Rendah Sama dengan Anemia?

KlikDokter.com - Banyak sekali orang yang mengira anemia dan darah rendah merupakan hal yang sama. Meskipun gejala yang ditimbulkan hampir serupa, namun anemia dan darah rendah merupakan suatu kondisi medis yang berbeda. Selain itu, masih ada yang beranggapan jika mengalami anemia pasti mengalami darah rendah (hipotensi). Begitu juga sebaliknya. Padahal anemia dan hipotensi tidak selalu berhubungan satu sama lain. Anemia dan hipotensi merupakan gejala suatu penyakit yang harus dicari penyebabnya.

Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi pada tubuh akibat kurangnya jumlah sel darah merah sehat yang berfungsi membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Anemia disebut juga sebagai kurang darah. Pemeriksaan yang dapat mengetahui seseorang terkena anemia adalah dengan menggunakan tes laboratorium darah untuk melihat nilai hemoglobin (Hb). Pada pria dikatakan anemia bila nilai Hb < 13 mg/dl, sedangkan pada wanita Hb < 12mg/dl.

Anemia dapat menimbulkan gejala lemah, letih, lesu, pucat, pusing, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, jantung berdebar, dan sesak napas. Penyebab anemia dapat diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang, perdarahan, penyakt kronis maupun kelainan genetik.

Lalu apa bedanya dengan darah rendah? Halaman selanjutnya penjelasannya.

Darah Rendah Sama dengan Anemia?

Sedangkan darah rendah dalam istilah medis disebut sebagai hipotensi. Hipotensi adalah suatu kondisi di mana tekanan darah lebih rendah dari nilai normal. Tekanan darah normal adalah nilai sistolik 120mmHg dan diastolik 80mmHg (untuk lebih mudahnya sering ditulis atau disebut 120/80mmHg). Namun, biasanya seseorang dikatakan menderita hipotensi bila tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah yang terjadi saat otot jantung berkontraksi untuk memompa darah, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung berelaksasi atau beristirahat.  Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan tensimeter. Jadi tentu sangat berbeda dengan anemia.

Normalnya tekanan darah yang berkurang sedikit dari nilai normal tidak memberikan gejala dan tidak berbahaya. Namun bila tekanan darah terlalu rendah ( <90/60mmHg), hal tersebut dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak dan berbagai organ penting yang dapat menimbulkan gejala lemas, ketidakseimbangan, pusing, sempoyongan, tangan dan kaki teraba dingin bahkan pingsan. Hipotensi dapat disebabkan oleh pengaruh usia, kehilangan cairan yang banyak seperti perdarahan akibat kecelakaan hebat, dehidrasi, penyakit jantung, obat-obatan, dan sebagainya.

Bagaimana hubungan antara anemia (kurang darah) dengan hipotensi (darah rendah)?

Hipotensi dapat berhubungan dengan anemia. Bila kondisi anemia terjadi berlarut-larut dan tidak ditangani dapat menyebabkan hipotensi. Pada anemia yang terjadi adalah tubuh tidak memproduksi sel darah merah yang cukup sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi rendah. Jadi tidak semua anemia menyebabkan hipotensi dan anemia bukan hipotensi. Anemia dapat terjadi pada kondisi tekanan darah normal, rendah maupun darah tinggi.

darahKurangApa Itu AnemiaAnemia