Seks

5 Fakta Masturbasi yang Sering Salah Paham

dr. Muhammad Anwar Irzan, 26 Des 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jika Anda yakin selama ini masturbasi menyehatkan, maka Anda telah salah besar. Masih tidak percaya? Simak penjelasan dr. M. Anwar Irzan disini selengkapnya.

5 Fakta Masturbasi yang Sering Salah Paham

KlikDokter.com - Jika ada satu hal yang hampir setiap lelaki menjadi pakar didalamnya, bisa jadi hal itu adalah masturbasi. Setelah bertahun-tahun melakukan hal tersebut, Anda mungkin berpikir bahwa Anda mengetahui segalanya tentang masturbasi, namun pada kenyataannya hal itu tidak benar.

Jika Anda yakin selama ini masturbasi menyehatkan, maka ketahuilah, hal itu tidak benar. Jika selama ini Anda yakin jika masturbasi itu tidak berisiko kesehatan, maka Anda salah. Jika selama ini Anda yakin jika masturbasi memberikan manfaat ke kehidupan seks Anda, maka Anda salah.

Jika masih sulit untuk percaya, simak fakta medis berikut ini yang memaparkan mitos menyesatkan yang selama ini Anda yakini, diantaranya adalah:

1. Masturbasi tidak memiliki manfaat kesehatan dibandingkan hubungan seks biasa.

seks, onani, Masturbasi"Tampaknya bahwa orgasme yang dihasilkan dari masturbasi dan hubungan seks biasa adalah berbeda," kata Tobias S. Köhler, MD, MPH, seorang profesor di Southern Illinois University School of Medicine di Springfield.

Berbagai studi menunjukkan bahwa hubungan seksual memiliki segala macam manfaat bagi pria -yaitu untuk tekanan darah Anda, jantung dan kesehatan prostat, anti nyeri, dan banyak lagi. Anda akan berpikir bahwa masturbasi juga. Tapi kenyataannya tidak.

Mengapa hal tersebut memiliki perbedaan? Tidak ada yang mengetahui secara pasti. Tetapi tubuh Anda tampaknya meresponkedua hal tersebut secara berbeda. Bahkan cairan ejakulasi yang dihasilkan berbeda jika Anda melakukan masturbasi daripada berhubungan seks.

Namun, apakah hal itu benar-benar penting? Apakah Anda benar-benar masturbasi bertahun-tahun hanya karena Anda ingin meningkatkan kesehatan prostat Anda? Hal tersebut sangat tidak benar adanya.

2. Masturbasi tidak bebas dari risiko.

Tentu, masturbasi memang berisiko rendah. Ini adalah bentuk paling aman dari seks yang paling mungkin dilakukan. Tidak ada yang pernah terjangkit Penyakit Menular Seksual atau PMS dari orang yang bermasturbasi. Tapi seperti kegiatan lain yang berisiko rendah pun (mengunyah, berjalan), masih memiliki beberapa risiko.

Seringnya masturbasi dapat menyebabkan iritasi kulit ringan. Hal yang mungkin terjadi, meskipun sangat jarang namun mengerikan yaitu fraktur penis. Kebanyakan pria membutuhkan operasi untuk memperbaikinya.

3. Tidak ada jumlah frekuensi ‘normal’ untuk masturbasi.

Umumnya yang biasa ditakar dari kebiasaan masturbasi adalah frekuensi melakukan masturbasi dalam sepekan. Namun ketahuilah, bahwa bukan itu masalahnya. Jika Anda masturbasi berkali-kali sehari dan tetap merasa sehat, maka ketahuilah; memuaskan kehidupan seks Anda dengan cara bermasturbasi belum tentu berarti baik untuk Anda. Karena bermasturbasi tidak memberikan efek kesehatan apa-apa, tapi justru merugikan, baik itu dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka waktu yang panjang (kronik).

Intinya, masturbasi kompulsif adalah seperti perilaku yang dapat mengganggu hidup Anda.

4. Masturbasi tidak mencerminkan hubungan Anda.

Levkoff mengatakan mitos paling merusak tentang masturbasi pada pria adalah bahwa masturbasi merupakan indikator dari sedang menjalani hubungan yang bermasalah.

Faktanya adalah bahwa kebanyakan orang masturbasi jika mereka lajang, apakah saat memiliki hubungan percintaan yang buruk, atau dalam hubungan yang tengah sedang mesra-mesranya. Masturbasi hanya sesuatu yang mereka lakukan yang tidak ada hubungannya dengan pasangan mereka.

Masturbasi bukan hanya tentang seks. Bagi banyak orang, ini adalah cara rutin menghilangkan stres, meringankan beban di kepala Anda sebelum bekerja, atau kegiatan rutin sebelum tidur.

5. Masturbasi Lebih Banyak Ruginya Daripada Manfaatnya.

Masturbasi pernah disebutkan masturbasi dapat membantu kehidupan seks seseorang karena dianggap menjadi kontributor pengalaman eksplorasi seks untuk kehidupan seks yang lebih baik dengan pasangan. Disebutkan pula orang dapat belajar dari apa yang mereka sukai saat berhubungan seks melalui masturbasi. "Saya pikir wanita akan lebih puas secara seksual dalam hubungan mereka jika mereka melakukan masturbasi sebanyak pria," kata Levkoff.

Meskipun demikian, walau bagi sebagian besar pria masturbasi bisa dikatakan hal yang sehat, namun masturbasi dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan yang menghinggapi seorang pria yang melakukannya secara teratur.

Jadi kesimpulannya, alihkan atensi Anda untuk kegiatan yang lebih bermanfaat dan produktif guna menghindari buah pikiran untuk bermasturbasi, yang notabene berisiko untuk kesehatan Anda.

MasturbasiPenisonaniperjakaSeksologi

Konsultasi Dokter Terkait