HomeInfo SehatReproduksi9 Penyebab Sperma Encer, Apakah Berbahaya?
Reproduksi

9 Penyebab Sperma Encer, Apakah Berbahaya?

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 23 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sperma encer atau cair mungkin membuat pria khawatir. Apa penyebab sperma encer? Apakah berbahaya? Ini lengkapnya.

9 Penyebab Sperma Encer, Apakah Berbahaya?

Cairan sperma atau semen (air mani) harus memiliki kekentalan yang tepat untuk berfungsi dengan baik. Konsistensi semen pada umumnya kental dan dapat diregangkan. 

Tingkat kekentalan (viskositas) sperma seharusnya memiliki nilai +1 pada skala +1 sampai +4. Apabila cairan semen terlalu kental, maka sel sperma akan kesulitan bergerak. 

Cara mengetahui kualitas sperma secara objektif lainnya adalah analisis sperma. Analisis sperma akan memberikan informasi tentang jumlah, bentuk, dan pergerakan sperma di dalam cairan semen. 

Kualitas sperma secara umum dipengaruhi oleh gaya hidup, penyakit, dan penggunaan obat. Berikut ini beberapa penyebab sperma encer:

1. Varikokel

Varikokel adalah suatu pembengkakan pada pembuluh darah di testis pada skrotum. Penyakit ini adalah penyebab utama ketidaksuburan pria. 

Varikokel menyebabkan pria memiliki sel sperma sedikit dan sulit memiliki keturunan. Meski begitu, penyakit ini dapat diobati.

2. Infeksi Menular Seksual

Sehatkah Berhubungan Seksual setelah Bertengkar Hebat?

Jika pria sering gonta-ganti pasangan seksual, salah satu hal yang paling dikhawatirkan adalah infeksi menular seksual. 

Contoh penyakit menular seksual (PMS) adalah gonore, sifilis, atau jenis infeksi lain yang menyebabkan peradangan pada organ reproduksi, seperti epididimitis.

Infeksi yang berlangsung berulang kali atau dibiarkan dalam jangka waktu lama biasanya akan memengaruhi fertilitas pria. Nantinya kondisi ini membuat jumlah sel sperma sehat cenderung sedikit dan encer.

Artikel lainnya: Wajib Tahu, Ini Bedanya Air Mani dan Sperma

3. Tumor

Tumor ganas dan jinak di testis dapat berpengaruh buruk pada performa seksual dan produksi sel sperma sehat. Tentunya, hal ini akan memengaruhi tingkat kesuburan pria.

4. Ketidakseimbangan Hormon

Hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari, testis, dan hipotalamus penting untuk memproduksi sperma sehat. Perubahan salah satu hormon ini dapat memengaruhi produksi sperma. 

Contoh kelainan hormon yang dimaksud adalah hipertiroidisme dan hipogonadisme.

5. Sering Ejakulasi

Ejakulasi di Luar Vagina Tetap Berpotensi Hamil, Kok Bisa?

Ejakulasi yang terlampau sering juga dapat menyebabkan sperma cair. Jika masturbasi atau onani beberapa kali sehari, maka air mani setelah ejakulasi pertama kemungkinan akan encer dan cenderung sedikit. 

Tubuh mungkin memerlukan setidaknya beberapa jam untuk menghasilkan jumlah air mani yang normal dan sehat.

Artikel lainnya: Cairan Sperma Mengandung Banyak Kalori dan Protein, Benarkah?

6. Kekurangan Zinc

Kemungkinan penyebab bentuk sperma encer lainnya adalah kekurangan zinc

Pria yang memiliki kadar zinc yang cukup atau pria yang mengonsumsi suplemen zinc sulfat diteliti dapat melawan efek antibodi antisperma dengan lebih baik. 

Antibodi itu diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh, yang secara keliru merespons sperma sebagai benda asing.

7. Obesitas

Obesitas telah dikaitkan dengan tingkat testosteron yang lebih rendah, kualitas sperma lebih buruk, dan penurunan kesuburan, dibandingkan kondisi berat badan normal.

Risiko infertilitas meningkat 10 persen untuk setiap 9 kg dari pria yang kelebihan berat badan. Hal ini tentunya akan menyebabkan sperma lebih encer akibat penurunan jumlah sel sperma sehat.

8. Ejakulasi Retrograde

Pada laki-laki, urine dan ejakulasi sama-sama melewati saluran uretra. Ada otot atau sfingter di dekat leher kandung kemih yang membantu menahan urine sampai pria siap buang air kecil.

Selama orgasme, otot yang sama tersebut berkontraksi untuk mencegah cairan ejakulasi memasuki kandung kemih. Hal ini menyebabkan sperma mengalir melalui uretra dan keluar dari ujung penis.

Pada ejakulasi retrograde, otot tersebut gagal berkontraksi. Karena tetap relaks, ejakulasi akan berakhir di kandung kemih. Hasilnya adalah dry orgasm atau orgasme kering. 

Sensasinya kurang selama ejakulasi. Namun, rasanya sama seperti orgasme normal dan biasanya tidak memengaruhi kenikmatan seksual.

Artikel lainnya: Menilik Frekuensi Ejakulasi yang Ideal bagi Pria untuk Jaga Kesehatan

9. Pra-Ejakulasi (Precum)

Jika memiliki sperma cair, penting untuk memperhatikan warnanya, apakah berwarna atau bening. 

Air mani yang sangat jernih sebenarnya bisa menjadi cairan pra-ejakulasi yang dikeluarkan selama foreplay. Hal ini biasanya wajar, tetapi memang mengandung sedikit sperma.

Bila menginginkan peningkatan jumlah sperma yang maksimal, hentikan ejakulasi (abstinen) selama 48 jam. Sebab, tubuh memerlukan waktu minimum 48 jam untuk mengembalikan jumlah sperma normal.

Ada cara mendapatkan kualitas sperma terbaik yang juga bisa dilakukan. Konsumsilah makanan bergizi mengandung asam folat dan zinc yang cukup. 

Makanan kaya zinc antara lain daging sapi, yoghurt, dan kacang-kacangan. Makanan kaya folat contohnya asparagus, alpukat, dan jeruk. 

Artikel lainnya: 7 Ciri Sperma yang Sehat untuk Mempercepat Kehamilan

Jangan lupa untuk berolahraga teratur untuk meningkatkan stamina tubuh, yang tentu berpengaruh pada kualitas sperma. Pria yang berolahraga teratur diteliti memiliki konsentrasi sperma yang paling banyak.

#JagaSehatmu sedari dini, hal ini nyatanya juga penting untuk mempertahankan kualitas sperma yang baik! Konsultasi dengan dokter andrologi bisa lebih mudah lewat Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

air maniSpermapenyakit menular seksual

Konsultasi Dokter Terkait