Anemia Mengakibatkan Rambut Rontok

Klikdokter.com - Siapa yang tidak khawatir jika rambutnya rontok? Selain merusak penampilan, rambut rontok juga bisa menandakan bahwa Anda sedang mengalami masalah kesehatan, diantaranya Anemia.

Anemia adalah kondisi dimana Anda mengalami kekurangan kadar sel darah merah, dimana sel darah merah yang memiliki kandungan hemogoblin gagal mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, organ dan jaringan dalam tubuh tidak mampu bekerja sempurna karena kekurangan oksigen yang menjadi ‘bahan bakar’-nya. Umumnya Anemia terjadi jika tubuh kekurangan zat besi.

Saat tubuh kekurangan oksigen dan zat besi (yang merupakan penyebab utama Anemia), maka tubuh Anda otomatis akan masuk ke survival mode dan mengutamakan suplai oksigen ke organ yang paling membutuhkan (seperti otak, jantung) dan menomorduakan bagian tubuh yang dianggap tidak terlalu penting, seperti Folikel, yaitu tempat tumbuhnya rambut. Akibatnya, rambut menjadi rontok dan mengalami penipisan.

Salah satu cara untuk mengecek kadar zat besi dalam tubuh adalah menghitung jumlah Feritin (protein yang memegang peran penting dalam penyimpanan zat besi) dalam darah. Logikanya, makin sedikit Feritin dalam darah, makin sedikit juga level zat besi dalam sel darah merah Anda.

Meski belum ada studi yang menyatakan secara pasti bahwa Anemia adalah penyebab utama rambut rontok, namun rambut rontok memang menjadi salah satu gejala jika Anda mengalami masalah kesehatan yang serius. 

Rata-rata kulit kepala memiliki sekitar 100.000 helai rambut, dimana setidaknya 50-100 helai rambut Anda dapat rontok setiap hari. Jumlah tersebut masih berada dalam batas normal. Namun jika Anda merasa rambut Anda mengalami kerontokan lebih dari 100 helai per hari, hubungilah dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Pengobatan untuk rambut rontok karena Anemia bisa diobati dengan meningkatkan konsumsi makanan dengan protein dan zat besi seperti daging, sayur daun warna hijau tua, oatmeal, kacang-kacangan, sereal, serta roti dengan kandungan zat besi. Padukan dengan makanan yang kaya Vitamin C seperti jus jeruk, tomat dan stroberi untuk membantu proses penyerapan zat besi. Hindari mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi bersamaan dengan kopi, teh, putih telur, susu atau makanan kaya kalsium lainnya, karena justru dapat mengganggu proses penyerapan zat besi dalam tubuh. Selain itu Anda juga dapat mengkonsumsi suplemen penambah darah untuk menjaga kadar zat besi dalam tubuh Anda.