Seks

Ketika Air Mani Terus-terusan Keluar

dr. Dyah Novita Anggraini, 21 Jul 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mungkin terdengar mengherankan. Tetapi benar adanya, dalam medis terdapat kondisi air mani dapat terus-terusan keluar. Keluarnya air mani tersebut terjadi tanpa disadari dan tanpa sensasi orgasme ataupun seksualitas lainnya. Simak penjelasannya bersama dr

Ketika Air Mani Terus-terusan Keluar

Klikdokter.com – Mungkin terdengar mengherankan. Tetapi benar adanya, dalam medis terdapat kondisi air mani dapat terus-terusan keluar. Keluarnya air mani tersebut terjadi tanpa disadari dan tanpa sensasi orgasme ataupun seksualitas lainnya.

Kondisi ini di dalam medis dikenal dengan istilah spermatorrhea. Secara definisi,  spermatorrhea diartikan sebagai situasi kebocoran katup air mani yang mengakibatkan terganggunya kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada waktu yang tepat, sehingga pengeluaran semen terjadi secara berlebihan tanpa disadari pada saat penderita berjalan, bergerak atau bahkan sedang duduk biasa.

Sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi, lendir-lendir tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu. Perbedaan ejakulasi dengan kebocoran katup air mani ini adalah, tidak adanya fase orgasme yang terjadi pada kasus ini dan tanpa adanya stimulasi seksual pun, kebocoran katup air mani dapat terjadi. Tidak seperti pada ejakulasi yang selalu dibarengi oleh fase orgasme.

Penyebab Spermatorrhea

Kondisi spermatorrhea biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

  • Adanya gangguan pada saraf parasimpatis.
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Gangguan prostat
  • Gangguan psikis
  • Pengaruh buku dan film yang mengandung pornografi serta lingkungan sekitar yang mendukung
  • Frekuensi masturbasi yang terlalu sering. Masturbasi yang terlalu sering akan menyebabkan perubahan kimiawi dalam tubuh. Perubahan kimia akan menstimulasi saraf parasimpatis yang akan menghasilkan hormone seks sehingga tubuh akan masuk kedalam fase stimulasi saraf simpatis, yaitu suatu fase dimana proses ejakulasi akan terjadi.
  • Faktor kelelahan yang sangat berat
  • Infeksi di bagian urethra, glans penis dan adanya phimosis (suatu keadaan dimana ujung preputium atau ujung penis mengalami penyempitan sehingga tidak dapat ditarik kebawah untuk membuka seluruh kepala penis, sehingga tidak dapat dibersihkan dan memicu infeksi saluran kemih).

Gejala Spermatorrhea

Gejala dari spermatorrhea:

  • Air mani (semen) menetes-netes. Dapat terjadi pada saat tidur, pada saat berpikiran tentang seks, pada saat mengedan sebelum dan sesudah buang air kecil dan pada saat sebelum berhubungan seksual.
  • Konstipasi
  • Sakit kepala
  • Depresi
  • Kurang konsentrasi
  • Nyeri punggung
  • Nafsu makan berkurang
  • Menjadi sering menyendiri

Pengobatan Spermatorrhea

Terapi dan pengobatan spermatorrhea biasanya dilakukan hal:

  • Mengurangi frekuensi masturbasi
  • Perubahan gaya hidup : Olahraga kurang lebih 45 menit dalam sehari, pola makan yang teratur. Menghindari alcohol dan obat-obatan terlarang.
  • Mengosongkan kandung kemih (berkemih) sebelum tidur

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter.

(DNA)

air maniEjakulasiandrologiSpema

Konsultasi Dokter Terkait