Penyakit Kanker

Feokromositoma

Tim Medis Klikdokter, 27 Jun 2019

Ditinjau Oleh

Feokromositoma merupakan kondisi yang ditandai dengan terdapatnya tumor pada kelenjar adrenal. Tumor tersebut termasuk golongan tumor jinak.

Pengertian

Feokromositoma merupakan kondisi yang ditandai dengan terdapatnya tumor pada kelenjar adrenal. Tumor tersebut termasuk golongan tumor jinak. 

Umumnya, tumor jenis ini melibatkan salah satu dari dua kelenjar adrenal, namun dapat juga melibatkan keduanya. Bila seseorang mengalami feokromositoma, tumor dapat mengeluarkan hormon yang menyebabkan peningkatan tekanan darah yang bersifat sementara atau persisten.

Bila tidak ditangani, feokromositoma dapat mengakibatkan kerusakan yang berat atau mengancam jiwa pada sistem tubuh yang lain, terutama sistem kardiovaskular.

Sebagian besar orang dengan feokromositoma berusia di antara 20 hingga 50 tahun, namun tumor tersebut dapat timbul pada usia berapa saja. Penanganan pembedahan untuk mengangkat tumor umumnya dapat membuat tekanan darah kembali normal.

Feokromositoma

Penyebab

Penyebab dari feokromositoma tidak diketahui secara pasti. Tumor tersebut dapat berkembang pada sel tertentu, yaitu sel chromaffin, yang berlokasi di tengah kelenjar adrenal. Sel-sel tersebut dapat mengeluarkan hormon tertentu, terutama adrenalin dan noradrenalin, yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh, seperti denyut jantung, tekanan darah, dan kadar gula darah.

Adrenalin dan noradrenalin merupakan hormon yang memicu respons tubuh terhadap dugaan ancaman. Hormon tersebut memicu peningkatan tekanan darah, peningkatan kecepatan denyut jantung, serta peningkatan sistem tubuh lainnya yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cepat. Feokromositoma menghasilkan pengeluaran hormon yang tidak reguler dan berlebih.

Terkadang, keluhan yang disebabkan oleh feokromositoma dapat timbul secara tiba-tiba atau dicetuskan oleh faktor-faktor seperti:

  • Aktivitas fisik yang tinggi.
  • Ansietas atau stres.
  • Perubahan posisi tubuh.
  • Proses persalinan.
  • Pembedahan dan pembiusan.
  • Konsumsi makanan yang kaya tiramin, salah satu zat yang dapat memengaruhi tekanan darah, dan umum ditemui pada makanan dan minuman seperti keju, bir, anggur, coklat, atau daging asap.
  • Konsumsi pengobatan jenis tertentu. 

Gejala

Tanda dan gejala yang umum dikeluhkan oleh penderita feokromositoma dapat mencakup:

  • Tekanan darah tinggi
  • Keringat yang berlebih
  • Nyeri kepala
  • Denyut jantung yang cepat
  • Tremor
  • Pucat pada wajah
  • Sesak napas 

Beberapa tanda dan gejala yang tidak terlalu sering terjadi adalah:

  • Ansietas atau rasa cemas
  • Konstipasi
  • Penurunan berat badan 

Gejala

Penentuan diagnosis dari feokromositoma dapat dilakukan dari wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu. 

Beberapa jenis pemeriksaan dapat dilakukan, termasuk:

  • Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan dilakukan untuk mengukur kadar adrenalin, noradrenalin, atau produk sisa dari kedua hormon tersebut melalui pemeriksaan urine 24 jam atau pemeriksaan darah.
  • Pemeriksaan pencitraan. Bila hasil dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya feokromositoma atau paraganglioma, dokter dapat meminta untuk dilakukan satu atau lebih pemeriksaan pencitraan untuk menemukan adanya tumor. 
  • Pemeriksaan yang dapat dilakukan mencakup computerized tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), pencitraan menggunakan M-iodobenzylguanidine (MIBG), atau positron emission tomography (PET). 
  • Pemeriksaan genetik. Dokter juga dapat menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan genetik. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan apabila feokromositoma berhubungan dengan suatu penyakit bawaan tertentu.

Penanganan

Penanganan primer dari feokromositoma adalah melalui prosedur pembedahan untuk mengangkat tumor. Sebelum menjalani operasi, dokter dapat meresepkan obat spesifik untuk tekanan darah tinggi yang menghambat kerja dari hormon adrenalin yang dilepaskan dalam jumlah tinggi. Tujuannya adalah untuk menurunkan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah pada saat operasi. Sebelum tindakan pembedahan, dapat diberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. 

Pada sebagian besar kasus, kelenjar adrenal yang terdapat feokromositoma dapat diangkat dengan operasi minimal invasif. Kelenjar adrenal yang sehat dapat menjalankan fungsinya dan menggantikan fungsi dari kelenjar adrenal yang diangkat, dan tekanan darah dapat kembali normal.

Bila tumor yang terjadi merupakan tumor ganas atau kanker, efektivitas dari pembedahan dilihat dari derajat pengangkatan jaringan kanker. Karena kanker cukup jarang diamati pada feokromositoma, penelitian yang ada terkait penanganan keganasan pada kondisi ini cukup terbatas. Namun, secara umum, penanganan tumor ganas yang berhubungan dengan feokromositoma mencakup penanganan radionuklir, kemoterapi, dan pembedahan.

Pencegahan

Karena penyebab dari feokromositoma tidak diketahui secara pasti, hingga saat ini belum ada cara yang terbukti efektif secara sepenuhnya dalam mencegah terjadinya feokromositoma.