Masalah Infeksi

Mononukleosis

Tim Medis Klikdokter, 29 Mar 2022

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mononukleosis atau mono adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini disebarkan melalui air liur.

Pengertian

Mononukleosis atau mono adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini disebarkan melalui air liur. Itulah sebabnya penyakit ini juga dikenal dengan sebutan ‘The Kissing Disease’ atau penyakit ciuman.

Penyakit ini dapat menyerang semua kalangan, namun lebih sering terjadi pada usia belasan tahun. Biasanya orang hanya akan mengalami penyakit ini satu kali seumur hidup. Ketika sudah terinfeksi EBV, tubuh akan membuat sistem kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.

Penyakit ini tidak menimbulkan gejala ketika menyerang anak yang sangat kecil, seperti usia 1 tahun. Mononukleosis biasanya tidak menyebabkan penyakit yang serius dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1–2 bulan. Mono juga dapat merupakan infeksi sekunder dari penyakit lain seperti tonsilitis atau sinusitis.

Penyebab

Mononukleosis disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV), yaitu anggota keluarga virus herpes. EBV juga merupakan salah satu virus yang paling umum menginfeksi manusia di seluruh dunia.

Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan air liur dari mulut penderita atau cairan tubuh lainnya seperti darah, seperti:

  • batuk atau bersin
  • berciuman
  • berbagi makanan atau minuman
  • kontak seksual
  • transplantasi organ

Penyakit Mononukleosis - KlikDokter.com (BlurryMe/Shutterstock)

Diagnosis

Sulit untuk membedakan antara mononukleosis dan flu biasa atau hepatitis A. Dokter biasanya akan menentukan diagnosis mononukleosis jika penderita berusia 15–25 tahun dan menunjukkan gejala khas. Beberapa tanda yang khas dari penyakit ini yaitu demam, nyeri tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada leher, ketiak atau genitalia.

Pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, yaitu limfosit tinggi menunjukkan infeksi mono. Pemeriksaan lain yang dapat menentukan diagnosis mono adalah tes monospot yang mencari antibodi, yang biasanya diproduksi ketika terinfeksi EBV.

Pemeriksaan yang lebih spesifik adalah tes antibodi EBV. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada minggu awal timbulnya gejala. Namun, hasilnya dapat keluar lebih lama.

Artikel Lainnya: Fakta-fakta tentang Tes COVID-19 Menggunakan Air Liur

Gejala

Gejala mononukleosis biasanya baru muncul setelah terinfeksi (masa inkubasi) sekitar 4–6 minggu. Penyakit oleh EBV memberikan gejala seperti:

  • demam tinggi
  • pembengkakan pada kelenjar limfa pada leher dan ketiak
  • nyeri tenggorokan
  • nyeri kepala
  • lemas
  • kelemahan otot
  • pembengkakan pada tonsil atau amandel
  • keringat malam
  • pembengkakan pada limpa dan hati (jarang)

Pengobatan

Penyakit mononukleosis biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Tidak ada pengobatan khusus untuk mono. Berikut ini beberapa pengobatan yang dapat menunjang kesembuhan:

  • obat anti-radang seperti kortikosteroid
  • obat antipiretik seperti parasetamol
  • kumur air garam
  • banyak istirahat
  • banyak minum air putih
  • makan sup ayam hangat

Artikel Lainnya: 11 Penyakit yang Bisa Menular dari Mulut dan Tenggorokan

Pencegahan

Sulit untuk mencegah mononukleosis. Hampir semua orang pernah terinfeksi mono di usia 35 tahun.