Masalah Kulit

Moluskum Kontagiosum

dr. Marsita Ayu Lestari, 05 Sep 2023

Ditinjau Oleh dr. Marsita Ayu Lestari

Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Molluscum contagiosum virus (MCV). Simak selengkapnya di sini.

Moluskum Kontagiosum

Moluskum Kontagiosum

Dokter Spesialis

Spesialis kulit dan kelamin atau spesialis dermatologi dan venereologi

Gejala

Bintil dengan karakteristik: berlokasi di area tubuh manapun (wajah, lengan, perut, kelamin, kaki), bulat keras berukuran 2–5 milimeter, berwarna merah muda atau sewarna kulit, permukaan mengkilap, mudah menyebar ke area kulit normal lainnya, bila dipijat, dapat mengeluarkan massa berwarna putih seperti nasi, lesi dapat tunggal, banyak, atau berkelompok, kadang-kadang terasa gatal

Faktor Risiko

Orang yang tinggal di iklim hangat dan lembap, orang yang tinggal di hunian yang padat, orang yang melakukan olahraga (gulat, sepak bola), orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (penderita HIV, penderita kanker), orang dengan dermatitis atopik, anak-anak terutama usia 2 hingga 5 tahun, dewasa muda yang aktif secara seksual

Cara Diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik

Pengobatan

Bergantung pada kondisi penderita

Obat

Terapi topikal, terapi sistemik

Komplikasi

Selulitis, konjungtivitis, abses

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan tanda moluskum kontagiosum

Pengertian Moluskum Kontagiosum

Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Molluscum Contagiosum Virus (MCV). Kondisi ini berupa bintil-bintil yang dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak, orang dewasa yang aktif secara seksual, dan orang dengan gangguan sistem imun

Moluskum kontagiosum (molluscum contagiosum) pada anak sering ditemukan pada usia 2 hingga 5 tahun dan berlokasi di wajah, ketiak, dan badan. Sedangkan, pada orang dewasa yang aktif secara seksual biasanya ditemukan moluskum kontagiosum pada kelamin. Kamu ingin tahu penjelasan selengkapnya mengenai penyakit ini? Yuk simak di sini.

Penyebab Moluskum Kontagiosum

Penyebab moluskum kontagiosum adalah infeksi MCV yang merupakan bagian Poxvirus. Kondisi ini dapat ditularkan melalui:

  • Kontak langsung melalui sentuhan dengan kulit yang terinfeksi atau hubungan seksual
  • Kontak tidak langsung dengan berbagi benda yang terkontaminasi, seperti handuk, pakaian, dan mainan

Artikel Lainnya: 10 Penyebab Benjolan di Vagina dan Cara Mengatasinya

Gejala Moluskum Kontagiosum

Gejala moluskum kontagiosum berupa bintil dengan karakteristik:

  • Berlokasi di area tubuh manapun, seperti wajah, lengan, perut, kelamin, dan kaki. Jarang ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki.
  • Bulat keras berukuran 2–5 milimeter
  • Berwarna merah muda atau sewarna kulit
  • Permukaan mengkilap
  • Mudah menyebar ke area kulit normal lainnya
  • Bila dipijat, dapat mengeluarkan massa berwarna putih seperti nasi
  • Lesi dapat tunggal, banyak, atau berkelompok
  • Kadang-kadang terasa gatal

Faktor Risiko Moluskum Kontagiosum

Beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap moluskum kontagiosum, seperti:

  • Orang yang tinggal di iklim hangat dan lembap
  • Orang yang tinggal di hunian yang padat
  • Orang yang melakukan olahraga, seperti gulat atau sepak bola
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (penderita HIV, penderita kanker)
  • Orang dengan dermatitis atopik
  • Anak-anak terutama usia 2 hingga 5 tahun
  • Dewasa muda yang aktif secara seksual

Diagnosis Moluskum Kontagiosum

Dokter akan menentukan diagnosis moluskum kontagiosum melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan keluhan, faktor risiko, riwayat kesehatan, dan hal terkait lainnya.

Selanjutnya, dapat diperhatikan tanda-tanda lesi yang khas berbentuk kubah dan bagian tengahnya terdapat lekukan. Bila lesi ini dipijat, maka akan mengeluarkan massa berwarna putih seperti nasi.

Biasanya untuk menentukan diagnosis penyakit ini tidak memerlukan pemeriksaan penunjang. Namun, pada kondisi tertentu dapat dipertimbangkan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Dermoscopy
  • Pemeriksaan Giemsa
  • Pemeriksaan histopatologi

Artikel Lainnya: Mengenal Molluscum Contagiosum, Benjolan Mirip Jerawat pada Bayi

Pengobatan Moluskum Kontagiosum

Moluskum kontagiosum umumnya tidak membutuhkan pengobatan, karena dapat sembuh dengan sendirinya. Menjaga kebersihan kulit dengan mandi 2 kali sehari menggunakan sabun merupakan terapi pendukung moluskum kontagiosum.

Namun, pada kondisi tertentu, dokter akan menganjurkan pengobatan berupa obat atau tindakan tertentu. Secara umum, pengobatan moluskum kontagiosum adalah:

  • Tindakan untuk menghilangkan mollusca secara fisik dengan tindakan, seperti bedah kuretase/enukleasi dan cryotherapy
  • Terapi topikal, seperti obat asam salisilat yang dapat ditemukan di apotek
  • Terapi sistemik biasanya diberikan pada penderita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah

Mengenai moluskum kontagiosum berbahaya atau tidak, maka hal ini bergantung pada berbagai faktor. Misalnya, karakteristik dan lokasi lesi, penyakit penyerta, keberadaan infeksi, dan respons penderita terhadap terapi. Meski demikian, umumnya pengobatan moluskum kontagiosum yang dilakukan oleh dokter dapat membantu pemulihan dengan baik.

Pencegahan Moluskum Kontagiosum

Upaya pencegahan moluskum kontagiosum adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, seperti:

  • Tidak menggaruk untuk mencegah penyebaran ke area kulit yang lain
  • Menutup lesi aktif untuk mencegah penyebaran ke area kulit yang lain
  • Tidak berbagi perlengkapan pribadi dengan orang lain, seperti handuk, pakaian, dan pakaian dalam
  • Mencuci tangan dengan air mengalir yang bersih dan sabun, terutama setelah menyentuh pegangan di angkutan umum, berjabat tangan, atau setelah bermain bagi anak-anak
  • Tidak melakukan kontak langsung dengan penderita moluskum kontagiosum

Komplikasi Moluskum Kontagiosum

Berikut komplikasi moluskum kontagiosum:

Artikel Lainnya: 9 Penyebab Bintik pada Penis

Obat Terkait Moluskum Kontagiosum

Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa obat moluskum kontagiosum bergantung pada kondisi penderita. Misalnya, terapi sistemik pada kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah. Selain itu, terapi topikal, seperti:

  • Asam salisilat
  • Podofilin

Kapan harus ke Dokter?

Segera ke dokter, bila kamu merasakan gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi moluskum kontagiosum, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online dan Temu Dokter.

[LUF]