Masalah Kulit

Anhidrosis

Tim Medis Klikdokter, 09 Mar 2020

Ditinjau Oleh

Anhidrosis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana tubuh tidak mampu berkeringat.

Pengertian

Anhidrosis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana tubuh tidak mampu berkeringat. Istilah ini tidak sama dengan hipohidrosis, di mana seseorang dapat memproduksi keringat namun lebih sedikit dari orang normal.

Berkeringat sendiri merupakan mekanisme penting bagi tubuh untuk membuang kelebihan panas tubuh dan menghindari terjadinya overheat pada tubuh. Saat suhu tubuh meningkat, sistem saraf autonom akan memberikan sinyal kepada kelenjar ekrin sehingga mengeluarkan keringat.

Keringat yang keluar ke permukaan kulit akan berevaporasi, sehingga membantu pendinginan tubuh. Diperkirakan, keringat seukuran satu kacang polong mampu menurunkan suhu kurang lebih 1 liter darah sebanyak 10 Fahrenheit (kira-kira 0.50 Celcius).

Ketidakmampuan mengatur suhu tubuh akibat tidak adanya produksi keringat dapat menyebabkan overheating dan heat stroke. Kondisi ini berpotensi mengancam nyawa.

Penyakit Anhidrosis

Penyebab

Terdapat beberapa kemungkinan penyebab anhidrosis. Beberapa orang dilahirkan dengan kondisi ini, sementara pada orang lain kondisi anhidrosis dapat muncul di kemudian hari akibat masalah pada sistem saraf atau kulit.

Berbagai kemungkinan penyebab anhidrosis, antara lain:

  • Penyakit atau masalah pada kulit yang menyebabkan tersumbatnya pori-pori kulit, merupakan penyebab utama anhidrosis. Misalnya psoriasis, sumbatan akibat sel kulit mati, dan infeksi bakteri.
  • Kerusakan pada kulit, misalnya akibat luka bakar (akibat panas, bahan kimiawi, listrik), radiasi, jaringan parut (scar), trauma, dan sebagainya.
  • Obat-obatan, misalnya calcium channel blocker, anti-kolinergik (umumnya digunakan sebagai anti-psikotik, anti-depresan), botulinum toxin tipe A, carbonic anhydrase inhibitor, morfin, dan lain-lain.
  • Kelainan bawaan. Misalnya hypohydrotic ectodermal dysplasia yang menyebabkan seseorang lahir tanpa kelenjar keringat ekrin, Fabry disease.
  • Kerusakan pada sistem saraf, terutama yang berkaitan dengan sistem saraf autonom. Contohnya gout, defisiensi vitamin B, diabetes, alkoholisme, Guillain Barre Syndrome, Horner syndrome, dan sebagainya.
  • Dehidrasi, terutama yang berlangsung lama, sehingga seseorang sudah kehilangan banyak cairan sehingga tidak mampu menghasilkan keringat.
  • Faktor risikonya antara lain tidak cukup minum, muntah berlebihan, diare, dan mengonsumsi obat diuretik.
  • Terkena heat stroke.
  • Berbagai penyakit lain, misalnya Ross syndrome, amyloidosis, Sjogren’s syndrome, kanker paru, scleroderma, dan sebagainya.

Diagnosis

Untuk menentukan diagnosis anhidrosis, akan dilakukan evaluasi lengkap yang mencakup:

  • Anamnesis: seputar riwayat penyakit, tanda dan gejala yang dirasakan.
  • Pemeriksaan fisik: terutama untuk melihat adanya kelainan pada area kulit yang tidak berkeringat
  • Pemeriksaan penunjang: QSART (quantitative sudomotor axon reflex test) untuk menilai saraf autonom yang mengatur keringat, sweat test dengan pemberian obat tertentu atau dimasukkan dalam ruangan tertentu untuk menilai bagian tubuh yang berkeringat.

Gejala

Gejala anhidrosis dapat dirasakan pada bagian tubuh tertentu saja atau pada seluruh tubuh. Jika hanya pada bagian tertentu, bisa jadi penderitanya tidak menyadari kelainan ini. Apabila anhidrosis hanya terdapat pada sebagian tubuh, bagian tubuh lainnya dapat memproduksi keringat berlebih sebagai mekanisme kompensasi.

Gejala yang mungkin dirasakan adalah:

  • Tidak adanya keringat, terutama saat beraktivitas atau tubuh terpapar panas
  • Pusing dan rasa lemas
  • Flushing
  • Sensitivitas terhadap kenaikan suhu karena ketidakmampuan untuk mendinginkan tubuh

Terdapat beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan sebaiknya dievaluasi oleh dokter. Contohnya peningkatan detak jantung, kehilangan keseimbangan dan pusing, merasa mual dan muntah, lemas.

Pengobatan

Umumnya, pengobatan anhidrosis disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, penyebab anhidrosis tidak selalu dapat diketahui, pada kasus demikian sulit untuk mengatasi kondisi ini. Bagi penderita di mana penyebab anhidrosis tidak diketahui, umumnya disarankan untuk menghindari aktivitas dan tempat yang dapat meningkatkan suhu tubuh (misalnya tempat panas, dan sebagainya).