Masalah Endokrin dan Hormon

Pubertas Dini

Tim Medis Klikdokter, 23 Jul 2020

Ditinjau Oleh

Pubertas dini merupakan kondisi terjadinya pubertas, atau suatu kondisi di mana tubuh anak mulai mengalami perubahan menuju tubuh dewasa

Pengertian

Pubertas dini merupakan kondisi terjadinya pubertas, atau suatu kondisi di mana tubuh anak mulai mengalami perubahan menuju tubuh dewasa, pada usia yang lebih cepat dari kondisi umumnya. Pubertas yang terjadi sebelum usia 8 tahun pada perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada laki-laki dikategorikan sebagai pubertas dini. Pubertas merupakan perubahan fisik yang melibatkan pertumbuhan tulang dan otot dengan lebih cepat, perubahan bentuk dan ukuran tubuh, serta perkembangan sistem reproduksi tubuh.

Penyebab pubertas dini sering kali tidak diketahui. Pada sebagian kecil kasus, adanya kondisi tertentu seperti infeksi, kelainan hormon, tumor, atau kelainan atau cedera pada otak, dapat menyebabkan pubertas dini. Penanganan pubertas dini umumnya mencakup pengobatan untuk menunda pubertas.

 Pubertas Dini

Penyebab

Pubertas termasuk pubertas dini merupakan proses yang diawali di otak, yaitu saat otak memproduksi hormon yang disebut gonadotropin-releasing hormone (Gn-RH), yang kemudian mendorong kelenjar pituitari melepaskan lutenizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH).

Baik LSH maupun FH bekerja dengan cara merangsang ovarium untuk memproduksi hormon. Pada perempuan, hormon tersebut (estrogen) berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan karakteristik seksual perempuan. Pada pria, LSH dan FH bertugas merangsang testikel untuk memproduksi hormon (dikenal dengan testosteron) yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan karakteristik seksual laki-laki.

Produksi hormon tersebut menyebabkan terjadinya perubahan fisik pada masa pubertas. Terdapat dua tipe pubertas dini, yakni pubertas dini sentral dan pubertas dini perifer.

Pada pubertas dini sentral, umumnya penyebab yang melatari kondisi pubertas tidak dapat diidentifikasi. Proses pubertas pada kondisi ini biasanya terjadi lebih awal, namun pola dan urutannya tetap sesuai dengan pubertas pada umumnya. Pada sebagian besar anak dengan kondisi ini, tidak terdapat masalah medis yang perlu ditangani dan tidak ditemukan penyebab pubertas dini.

Pada kasus yang lebih jarang, beberapa hal dapat menyebabkan pubertas dini. Termasuk adanya tumor di otak atau saraf tulang belakang, adanya kelainan bawaan seperti peningkatan cairan di otak, adanya ekspos radiasi pada otak atau saraf tulang belakang, adanya cedera pada otak atau saraf tulang belakang, dan masalah lainnya.

Pada pubertas dini perifer, penyebab umumnya adalah terdapatnya estrogen atau testosteron pada tubuh anak. Kondisi ini tidak melibatkan Gn-RH, yang umumnya merupakan pencetus awal pubertas.

Pada perempuan maupun laki-laki, beberapa hal dapat menyebabkan pubertas dini. Latar penyebab itu antara lain berupa tumor pada kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari yang menyebabkan pelepasan estrogen atau testosteron; atau adanya pajanan sumber eksternal estrogen atau testosteron, seperti krim atau salep. Pada perempuan, pubertas dini perifer dapat dikaitkan dengan kista atau tumor ovarium. Sedangkan pada laki-laki, kondisi ini dapat dikaitkan dengan tumor pada sel yang memproduksi sperma atau testosteron.

Gejala

Tanda-tanda pubertas dini mencakup terjadinya hal-hal berikut sebelum usia 8 tahun pada perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada laki-laki.

Tanda yang umumnya ditemui pada perempuan adalah:

  • Pertumbuhan payudara
  • Menstruasi pertama (menarche)

Tanda yang umumnya ditemui pada laki-laki adalah:

  • Pembesaran testikel dan penis
  • Pertumbuhan rambut wajah (umumnya pertama kali diamati di antara hidung dan bibir atas)
  • Suara yang memberat

Tanda yang umumnya ditemui baik pada perempuan maupun laki-laki adalah:

  • Pertumbuhan rambut pada selangkangan dan ketiak
  • Peningkatan kecepatan pertumbuhan
  • Jerawat

Diagnosis

Untuk mendiagnosis adanya pubertas dini, dokter dapat melihat riwayat kesehatan anak dan anggota keluarganya, melakukan pemeriksaan fisik, serta meminta anak yang mengalami kondisi tersebut untuk melakukan pemeriksaan darah guna mengukur kadar hormon-hormon tertentu.

Pemeriksaan sinar X pada tangan dan pergelangan tangan juga dapat membantu mendiagnosis adanya pubertas dini. Hasil pemeriksaan sinar X dapat membantu menentukan usia tulang. Ini merupakan tanda dan petunjuk bila tulang mengalami pertumbuhan yang terlalu cepat.

Untuk mengetahui tipe pubertas dini yang terjadi, dokter dapat melakukan pemeriksaan yang disebut tes stimulasi Gn-RH, dan mengambil sampel darah setelahnya. Pada anak dengan pubertas dini sentral, hormon ini akan menyebabkan peningkatan hormon lainnya. Namun, pada anak dengan pubertas dini perifer, kadar hormon lainnya akan tetap sama.

Pemeriksaan tambahan untuk pubertas dini sentral dapat berupa magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat adanya kelainan pada otak yang menyebabkan pubertas dini. Bisa juga dilakukan pemeriksaan hormon tiroid bila terdapat tanda-tanda penurunan fungsi hormon tiroid seperti kelelahan, rasa lemah, peningkatan sensitivitas terhadap udara dingin, konstipasi, penurunan performa di sekolah, atau kulit kering dan pucat.

Sedangkan pemeriksaan tambahan untuk pubertas dini perifer dapat dilakukan untuk menginvestigasi penyebab dari kondisi tersebut. Misalnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan darah tambahan untuk mengevaluasi kadar hormon lainnya. Atau pada anak perempuan, dapat dilakukan ultrasonografi (USG) untuk memeriksa adanya kista atau tumor pada ovarium.

Penanganan

Penanganan pada pubertas dini bergantung dari penyebabnya. Tujuan utama penanganan ini adalah memungkinkan seorang anak untuk mencapai tinggi manusia dewasa.

Pada sebagian besar anak dengan pubertas dini sentral, yang tidak ditemui penyebab medisnya, tanda dan gejala pubertas dini dapat teratasi dengan pengobatan. Pengobatan yang disebut terapi analog Gn-RH yang umumnya mencakup pengobatan suntikan setiap bulan, yang dapat menunda pubertas.

Beberapa jenis pengobatan yang lebih baru dapat diberikan dengan interval yang lebih panjang. Anak akan mendapatkan pengobatan hingga mencapai usia normal untuk mengalami pubertas. Secara rata-rata, sekitar 16 bulan dari penghentian pengobatan, proses pubertas bisa berlangsung lagi.

Pada pubertas dini perifer, yang pubertas dini disebabkan oleh adanya kondisi medis tertentu, penanganan kondisi tersebut perlu dilakukan untuk menghentikan progresivitas pubertas. Misalnya, pada anak dengan tumor yang menyebabkan produksi hormon tertentu yang kemudian menyebabkan terjadinya pubertas, pengangkatan tumor yang bersangkutan dapat menghentikan proses pubertas.

Pencegahan

Beberapa faktor risiko tertentu untuk pubertas dini, seperti jenis kelamin dan ras, tidak dapat dihindari. Namun, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko mengalami pubertas dini, termasuk:

  • Menghindari paparan sumber eksternal estrogen dan testosteron, sebagai contoh obat-obatan atau makanan yang mengandung hormon tersebut
  • Mendukung anak untuk menjaga berat badan agar tetap ideal