Masalah Jantung dan Pembuluh Darah

Kardiomegali

dr. Marsita Ayu Lestari, 05 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Kardiomegali adalah kondisi ketika ukuran jantung lebih besar dari ukuran normal, yaitu 55 persen lebih besar dari rongga dada.

Kardiomegali

Kardiomegali

Dokter Spesialis

Spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular

Gejala 

Sesak napas saat aktivitas atau istirahat, sesak napas saat berbaring (ortopnea), terbangun dari tidur karena sesak napas (paroxysmal nocturnal dyspnea), bengkak di perut atau di kaki, nyeri dada, kelelahan, pusing, berdebar, pingsan

Faktor Risiko

Pernah mengalami serangan jantung, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, merokok, obesitas, aktivitas fisik yang kurang (sedentary lifestyle), riwayat keluarga dengan kardiomegali atau serangan jantung

Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

Pengobatan 

Bergantung pada kondisi penderita dan penyakit yang mendasari

Obat

Bergantung pada kondisi penderita dan penyakit yang mendasari

Komplikasi

Kematian jantung mendadak (sudden cardiac death), gagal jantung dekompensata

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan tanda kardiomegali atau pembesaran jantung

 

Pengertian Kardiomegali

Kardiomegali adalah kondisi ketika ukuran jantung lebih besar dari ukuran normal, yaitu 55 persen lebih besar dari rongga dada. Kardiomegali atau pembesaran jantung bukan termasuk penyakit, melainkan tanda dari suatu kondisi tertentu.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, dan lain-lain. Pembesaran jantung bisa terjadi pada salah satu atau lebih dari empat ruangan jantung. Namun, biasanya terjadi pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel kiri).

Kardiomegali dapat terjadi pada seluruh rentang usia, termasuk bayi. Kardiomegali pada bayi dapat ditemukan pada kelainan jantung bawaan. Ingin tahu lebih lanjut mengenai kardiomegali? Simak pada artikel ini karena akan membahas kardiomegali atau pembesaran jantung pada orang dewasa secara umum.

Penyebab Kardiomegali

Proses pembentukan pembesaran jantung (patofisiologi kardiomegali) cukup kompleks, yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan non-genetik. Jantung dapat membesar dengan dua bentuk, yaitu dilatasi dan hipertrofi. Keadaan yang memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dapat menjadi penyebab kardiomegali.

Berikut penyebab kardiomegali atau pembesaran jantung:

1. Penyakit arteri koroner

Penyakit arteri koroner, seperti infark miokard dan iskemia merupakan penyebab kardiomegali paling umum. Kelainan koroner (pembuluh darah jantung) mengganggu asupan nutrisi dan oksigen ke jantung sehingga otot jantung akan bekerja lebih keras.

2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Hipertensi meningkatkan beban kerja jantung yang menyebabkan perubahan struktur dan fungsi otot jantung. Kondisi ini berisiko menjadi penyakit jantung hipertensi.

3. Penyakit katup jantung

Terdapat 4 katup jantung yang berfungsi mengatur keluar masuk darah. Penyakit katup jantung, seperti stenosis atau regurgitasi katup aorta, pulmonal, trikuspid, dan mitral, serta endokarditis bakterial subakut merupakan penyebab kardiomegali.

4. Penyakit paru

Penyakit paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) berperan pada pembesaran jantung.

5. Miokarditis

Miokarditis sekunder yang disebabkan oleh infeksi virus seperti HIV (human immunodeficiency virus) memengaruhi pembesaran jantung.

6. Kardiomiopati

Kardiomiopati yang diinduksi oleh kondisi tertentu, misalnya autoimun, kencing manis (diabetes melitus), kardiomiopati familial, peripartum, dan idiopatik juga menjadi penyebab kardiomegali.

7. Aritmia

Aritmia atau gangguan irama jantung, misalnya atrial fibrilasi dan flutter memengaruhi pembesaran jantung.

8. Gangguan tiroid

Gangguan tiroid seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme juga memengaruhi pembesaran jantung.

9. Anemia kronis

Anemia yang berlangsung lama memaksa jantung memompa darah lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan oksigen tubuh.

10. Kondisi fisiologis

Kondisi fisiologis berupa faktor fisik yang memengaruhi pembesaran jantung, seperti kardiomegali yang dipicu oleh aktivitas fisik dan “athletic heart”.

Artikel Lainnya: Inilah Penyebab Henti Jantung Mendadak

Gejala Kardiomegali

Pada beberapa kasus, kardiomegali atau pembesaran jantung tidak menimbulkan keluhan. Hal ini biasanya terjadi pada kardiomegali ringan.

Secara umum, gejala kardiomegali seperti:

  • Sesak napas saat aktivitas atau istirahat
  • Sesak napas saat berbaring (ortopnea)
  • Terbangun dari tidur karena sesak napas (paroxysmal nocturnal dyspnea)
  • Bengkak di perut atau di kaki
  • Nyeri dada
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Berdebar
  • Pingsan

Faktor Risiko Kardiomegali

Beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi rentan mengalami kardiomegali, seperti:

  • Pernah mengalami serangan jantung
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Merokok
  • Obesitas
  • Aktivitas fisik yang kurang (sedentary lifestyle)
  • Riwayat keluarga dengan kardiomegali atau serangan jantung

Artikel Lainnya: Hati-Hati, Begadang Bisa Sebabkan Jantung Berdebar

Diagnosis Kardiomegali

Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan, kebiasaan (pola makan, olahraga), faktor risiko, dan hal-hal terkait lainnya. Selanjutnya, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital, berat badan, tinggi badan, pemeriksaan fisik umum, dan lain-lain.

Sedangkan, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Adapun pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan, seperti:

  • Rontgen dada

Pada rontgen dada dapat dilihat siluet jantung yang membesar dengan rasio perbandingan jantung dan rongga dada lebih dari 50%.

  • Ekokardiografi

Ekokardiografi berguna untuk menilai dimensi ruang jantung, kekuatan kontraksi, kondisi katup, dan fungsi jantung.

  • EKG

EKG berguna untuk menilai irama jantung dan kelainan otot jantung.

  • MRI jantung

MRI jantung untuk menilai massa, ukuran, dan fungsi bilik kiri dan bilik kanan.

  • Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah seperti troponin I dan T, fungsi ginjal, dan fungsi hati.

  • Angiogram koroner

Pemeriksaan ini untuk mengevaluasi penyakit arteri koroner.

  • Pemeriksaan penunjang berdasarkan penyebab yang mendasari

Artikel Lainnya: 10 Macam Penyakit Jantung yang Paling Sering Terjadi

Pengobatan Kardiomegali

Pengobatan kardiomegali ringan adalah dengan mengobati kondisi yang mendasarinya, seperti pengobatan hipertensi, diabetes, dan lain-lain. Sedangkan, pada kardiomegali sedang hingga berat yang terkait dengan gagal jantung maka dapat mengikuti pedoman pengelolaan gagal jantung.

Secara umum, cara mengatasi kardiomegali adalah:

1. Modifikasi faktor risiko

Modifikasi faktor risiko berkaitan dengan gaya hidup berupa membatasi asupan alkohol, berhenti merokok, menurunkan berat badan bila berlebih, berolahraga, dan diet gizi seimbang sesuai rekomendasi dokter yang merawat atau diet rendah garam pada penderita hipertensi.

2. Terapi obat

Bila penderita menunjukkan tanda-tanda gagal jantung, maka dokter akan mempertimbangkan untuk memberi obat tertentu, seperti angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau angiotensin II receptor blockers (ARB), beta blocker, dan diuretik.

3. Pembedahan

Pada kondisi tertentu, akan dipertimbangkan untuk dilakukan pembedahan, seperti transplantasi jantung, operasi katup jantung, dan coronary bypass surgery.

Mengenai apakah kardiomegali berbahaya dan apakah kardiomegali bisa sembuh, maka hal ini bergantung pada berbagai faktor. Misalnya, kondisi penderita, respons tubuh terhadap pengobatan, kepatuhan berobat, komplikasi, dan lain-lain.

Pencegahan Kardiomegali

Upaya pencegahan kardiomegali atau pembesaran jantung dengan mengendalikan kondisi yang mendasarinya, seperti:

  • Pengaturan makan

Pengaturan makan meliputi makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori, keteraturan jadwal makan, jenis makanan, dan jumlah kandungan kalori.

  • Olahraga

Olahraga secara teratur 3 - 5 hari seminggu, selama 30 - 45 menit tiap olahraga, dan dianjurkan yang bersifat aerobik dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda santai, dan berenang.

  • Menurunkan berat badan bila berlebih

Berat badan dijaga untuk berada di indeks massa tubuh (IMT) yang normal (IMT: 18,5 - 22,9 kg/m² untuk orang Asia)

  • Tidak merokok
  • Tidak mengonsumsi alkohol
  • Tidur yang cukup dan berkualitas
  • Mengelola stress dan menumbuhkan self love

Artikel Lainnya: Waspada! Ini 14 Tanda Jantung Kamu Tidak Sehat

Komplikasi Kardiomegali

Berikut komplikasi kardiomegali atau pembesaran jantung:

  • Kematian jantung mendadak (sudden cardiac death)
  • Gagal jantung dekompensata

Obat Terkait Kardiomegali

  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
  • Angiotensin II receptor blockers (ARB)
  • Beta blocker
  • Diuretik

Kapan harus ke Dokter?

Periksakan diri kamu segera ke dokter bila merasakan gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi kardiomegali atau pembesaran jantung, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]