HomePenyakitMasalah Saraf dan OtakCedera Saraf Tulang Belakang
Masalah Saraf dan Otak

Cedera Saraf Tulang Belakang

dr. Marsita Ayu Lestari, 06 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cedera saraf tulang belakang adalah kerusakan saraf yang dapat menyebabkan penderitanya tidak mampu menggerakan tangan maupun kaki. Kondisi ini dapat disebabkan karena terjatuh, tumor, hingga infeksi.

Cedera Saraf Tulang Belakang

Cedera Saraf Tulang Belakang

Dokter Spesialis

Dokter di instalasi gawat darurat; Spesialis terkait: kolaborasi interprofesi, seperti dokter spesialis saraf, spesialis bedah saraf, spesialis ortopedi dan traumatologi, spesialis kedokteran jiwa, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik

Gejala 

Nyeri kepala, leher, atau punggung, tidak mampu menggerakkan kedua lengan dan kedua tungkai (tetraplegia), tidak mampu menggerakkan kedua tungkai (paraplegia), kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki, kesulitan bernapas, tidak mampu mengendalikan buang air kecil atau buang air besar

Faktor Risiko

Usia 16 - 30 tahun rentan mengalami cedera berolahraga atau ketika berkendara, usia > 60 tahun rentan mengalami jatuh, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, tidak menggunakan sabuk pengaman ketika berkendara, tidak memakai alat pelindung ketika berolahraga, tuberkulosis tulang belakang, penyakit cakram degeneratif, tumor tulang belakang, peradangan sendi tulang belakang, mielopati

Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan 

Bergantung pada kondisi penderita secara keseluruhan

Obat

Bergantung pada kondisi penderita secara keseluruhan

Komplikasi

Infeksi saluran kemih, nyeri kronis, trombosis vena dalam, depresi, ulkus dekubitus, inkontinensia alvi (tinja), konstipasi, kaku otot, hipotensi ortostatik, osteoporosis

Kapan harus ke dokter?

Gejala dan tanda cedera saraf tulang belakang

Pengertian Cedera Saraf Tulang Belakang

Cedera saraf tulang belakang (spinal cord injury) adalah kerusakan saraf tulang belakang yang menyebabkan perubahan fungsi sementara atau menetap pada tubuh. Salah satu gejalanya adalah pasien tidak dapat menggerakkan kedua lengan maupun tungkai.

Saraf tulang belakang merupakan bagian sistem saraf pusat yang berfungsi mengirim informasi dari otak ke seluruh tubuh.

Cedera pada saraf tulang belakang akibat benturan fisik bisa menjadi kondisi darurat. Pasien membutuhkan pertolongan medis segera karena kondisi ini berisiko menyebabkan kecacatan dan dapat mengancam jiwa. 

Penyebab Cedera Saraf Tulang Belakang

Ada beberapa penyebab cedera pada saraf tulang belakang, di antaranya:

1. Benturan Fisik

Benturan fisik akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh, tindak kekerasan, atau cedera olahraga bisa melukai atau merusak saraf tulang belakang. 

2. Masalah Kesehatan Tertentu

Kerusakan saraf tulang belakang dapat terjadi karena adanya masalah kesehatan yang disebabkan oleh:

  • Tumor
  • Infeksi
  • Degeneratif (penurunan fungsi tubuh terkait usia)

Faktor Risiko Cedera Saraf Tulang Belakang

Seseorang juga lebih berisiko terkena penyakit cedera saraf tulang belakang jika memiliki kondisi seperti:

  • Usia 16 - 30 tahun rentan mengalami cedera berolahraga atau ketika berkendara 
  • Usia > 60 tahun rentan mengalami jatuh
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Tidak menggunakan sabuk pengaman ketika berkendara
  • Tidak memakai alat pelindung ketika berolahraga
  • Tuberkulosis tulang belakang
  • Penyakit cakram degeneratif
  • Tumor tulang belakang
  • Peradangan sendi tulang belakang
  • Mielopati (sekumpulan gejala akibat penekan berlebihan pada saraf tulang belakang).

Gejala Cedera Saraf Tulang Belakang

Cedera saraf tulang belakang dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Sakit kepala, sakit leher atau nyeri punggung
  • Tidak mampu menggerakkan kedua lengan dan kedua tungkai (tetraplegia)
  • Tidak mampu menggerakkan kedua tungkai (paraplegia)
  • Kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki
  • Kesulitan bernapas
  • Tidak mampu mengendalikan buang air kecil (inkontinensia urine) atau buang air besar

Artikel Lainnya: Waspada! Nyeri Tulang Belakang Kerap Menyerang Usia Muda

Diagnosis Cedera Saraf Tulang Belakang

Untuk mendiagnosis cedera saraf tulang belakang, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan, mekanisme benturan fisik (trauma), dan faktor risiko lainnya.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kesadaran, tanda-tanda vital, skala nyeri, kekuatan otot, sensoris, kondisi secara keseluruhan, dan mengidentifikasi tanda cedera saraf tulang belakang. Sementara itu, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. 

Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:

  • Pemeriksaan hitung darah lengkap untuk mengidentifikasi infeksi dan keganasan (tumor)
  • Pemeriksaan rontgen polos untuk mengidentifikasi kelainan tulang belakang, seperti patah tulang dan peradangan sendi
  • Pemeriksaan computed tomography (CT) scan untuk menilai kelainan tulang belakang
  • Pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) untuk menilai kelainan tulang belakang dan jaringan lunak, serta menentukan derajat cedera

Pengobatan Cedera Saraf Tulang Belakang

Cara mengobati cedera saraf tulang belakang adalah berobat ke dokter. Pengobatan cedera tulang belakang, umumnya disesuaikan dengan kondisi penderita secara keseluruhan.

Pengobatan cedera tulang belakang dapat melibatkan kolaborasi antar multidisiplin kedokteran, seperti dokter umum, dokter spesialis saraf, spesialis bedah saraf, spesialis ortopedi dan traumatologi, spesialis kedokteran jiwa, serta spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik.

Bila cedera tulang belakang disebabkan oleh trauma, maka segeralah ke instalasi gawat darurat untuk mendapatkan penanganan segera. Sebelum di bawa ke rumah sakit, sebaiknya tidak melakukan manipulasi atau gerakan berlebihan kepada penderita. Kepala dan leher penderita diimobilisasi untuk mencegah gerakan.

Setelah di rumah sakit, penderita akan diperiksa dan diobati sesuai pertimbangan dokter. Secara umum, pengobatan cedera tulang belakang yang disebabkan oleh trauma adalah:

  • Penanganan di instalasi gawat darurat untuk menjaga pernapasan, mengontrol perdarahan, dan mencegah syok
  • Operasi tulang belakang akan dipertimbangkan untuk mengurangi keparahan cedera dan membantu tulang belakang menjadi lebih stabil

Namun, pengobatan cedera tulang belakang yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi disesuaikan dengan kondisi pasien secara menyeluruh, seperti: 

  • Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid pada peradangan sendi
  • Mengonsumsi obat antituberkulosis pada tuberkulosis tulang belakang

Setelah kondisi penderita membaik, dokter biasanya menganjurkan untuk mengikuti rehabilitasi di bawah pengawasan ahli fisioterapi dan terapi okupasi. Selain itu, pengobatan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa juga dianjurkan pada penderita yang disertai depresi.

Artikel Lainnya: Fungsi Sumsum Tulang Belakang Hingga Risiko Kesehatannya

Pencegahan Cedera Saraf Tulang Belakang

Upaya pencegahan cedera saraf tulang belakang adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, seperti:

  • Tidak mengonsumsi alkohol
  • Menggunakan perlengkapan keselamatan sesuai standar ketika berolahraga atau berkendara
  • Tidak mengemudi dalam kondisi mengantuk 
  • Mengonsumsi makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori
  • Berolahraga secara teratur 3-5 hari seminggu, selama 30-45 menit tiap olahraga, dan bersifat aerobik dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda santai, dan berenang
  • Mengatur sirkulasi udara di rumah/tempat kerja supaya udara segar dan sinar matahari masuk
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala ke dokter

Komplikasi Cedera Saraf Tulang Belakang

Berikut komplikasi cedera saraf tulang belakang:

Artikel Lainnya: Mengenal Jenis-Jenis Operasi Tulang Belakang

Kapan harus ke Dokter?

Segera ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi cedera saraf tulang belakang, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Gunakan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

 

(APR)