Masalah Mata

Buta Warna

Tim Medis Klikdokter, 01 Jul 2020

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Buta warna merupakan kondisi ketika seseorang masih bisa melihat warna, namun tidak mampu membedakan warna-warna tersebut.

Pengertian

Pengertian Buta Warna

Buta warna merupakan kondisi ketika seseorang masih bisa melihat warna, namun tidak mampu membedakan warna-warna tersebut. Buta warna umumnya diwariskan dari orang tua dan lebih banyak ditemukan pada laki-laki (5–8%).

Jenis buta warna yang paling banyak ditemui adalah buta warna merah-hijau. Pada kasus ini, merah dan hijau terlihat sebagai warna yang sama, yaitu kecokelatan.

Gejala

Gejala Buta Warna

Gejala buta warna dapat ringan maupun berat. Kebanyakan penderita mengalami gejala ringan, sehingga tidak sadar bahwa mereka buta warna.

Orang tua biasanya curiga anak mengalami buta warna ketika sulit membedakan warna yang muncul di lampu lalu lintas, atau kesulitan menyebutkan materi edukasi terkait warna.

Artikel Lainnya: Ketahui Metode Tes Buta Warna dan Jenis-jenis Buta Warna

Gejala buta warna yang umumnya terjadi adalah:

  • Sulit membedakan warna dan kecerahan warna.
  • Sulit membedakan bayangan warna yang mirip, seperti merah dengan hijau atau biru dengan kuning.

Orang yang tidak dapat membedakan warna sama sekali, atau semua warna terlihat abu-abu, disebut dengan akromatopsia.

Kondisi ini sangat jarang, dan biasanya berhubungan dengan ambliopia (mata malas), nistagmus (gerakan mata cepat dan tidak disadari), sensitif terhadap cahaya, dan buruknya ketajaman penglihatan.

Penyebab

Penyebab Buta Warna

Proses melihat warna dari berbagai spektrum cahaya merupakan hal yang kompleks. Proses ini dimulai dari kemampuan mata dalam membedakan tiga warna utama, yaitu merah, hijau, dan biru.

Cahaya memasuki mata melalui kornea, melewati lensa dan badan vitreus, menuju sel-sel kerucut di retina.

Sel kerucut mengandung zat-zat kimia, yang berperan dalam membedakan warna. Orang dengan sel kerucut yang normal dapat membedakan berbagai warna dengan mudah.

Sedangkan mereka yang kekurangan zat-zat kimia dalam sel kerucut tersebut hanya dapat melihat dua dari tiga warna utama tersebut.

Kebanyakan kasus buta warna merupakan kelainan kongenital (bawaan lahir), yang biasanya diturunkan dari ibu ke anak laki-laki. Kelainan ini dapat ringan hingga berat, dialami oleh kedua mata, dan tingkat keparahannya tidak akan berubah seiring usia.

Artikel Lainnya: Orang Buta Warna Hanya Bisa Melihat Warna Hitam dan Putih, Benarkah?

Ada pula buta warna yang didapat atau disebabkan oleh gangguan pada retina atau saraf mata akibat cedera, efek samping obat-obatan, kelainan metabolik atau pembuluh darah. Buta warna jenis ini biasanya hanya terjadi di satu mata, dan cenderung memburuk seiring berjalannya waktu.

Berikut adalah berbagai faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang mengalami buta warna:

  • Jenis kelamin pria. Peluang mengalami buta warna kongenital lebih tinggi pada pria daripada wanita, yaitu sebanyak 1 dari 10 pria.
  • Penuaan. Kemampuan melihat dan membedakan warna perlahan-lahan akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.
  • Penyakit. Beberapa penyakit yang dapat menurunkan kemampuan melihat warna, yaitu anemia sel sabut, diabetes, degenerasi makular, penyakit alzheimer, glaukoma, penyakit parkinson, alkoholisme, dan leukemia.
  • Obat-obatan. Obat-obatan yang ditujukan untuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, reumatoid artritis, disfungsi ereksi, infeksi, gangguan saraf dan psikologis dapat menurunkan kemampuan melihat dan membedakan warna.
  • Zat kimia. Kemampuan melihat dan membedakan warna dapat menghilang akibat terpapar zat kimia, seperti karbon disulfida dan penyubur kimia.

Diagnosis

Buta Warna

Buta warna dapat diperiksa melalui tes sederhana, yang disebut tes Ishihara. Tes ini menunjukkan pola-pola yang dibentuk oleh titik-titik berwarna.

Orang yang tidak buta warna dapat menyebutkan angka atau bentuk di antara titik-titik tersebut. Sedangkan mereka yang buta warna akan kesulitan atau bahkan tidak melihat pola apa pun. Jika hasil tes positif, dokter akan melakukan tes konfirmasi yang lebih kompleks.

Artikel Lainnya: Melihat Gaun Beda Warna, Apakah Mata Kita Bermasalah?

Pengobatan

Pengobatan Buta Warna

Apakah buta warna dapat diobati? Buta warna kongenital tidak dapat diobati, dan biasanya tidak menyebabkan kecacatan yang bermakna. Lensa kontak atau kacamata dengan filter khusus dapat membantu penderita buta warna kongenital membedakan warna-warna yang serupa.

Namun, penggunaan alat bantu ini tetap tidak dapat sepenuhnya mengoreksi ketidakmampuan mata untuk melihat berbagai warna.

Kemampuan membedakan warna pada buta warna yang didapat akibat penyakit atau obat-obatan tertentu, akan membaik jika penyebabnya adalah obat-obatan.

Kapan harus ke dokter

Segera kunjungi dokter apabila mengalami gangguan penglihatan yang muncul secara tiba-tiba atau memburuk dengan cepat, dan memengaruhi kemampuan Anda membedakan warna.

Artikel Lainnya: Benarkah Faktor Genetik Sebabkan Gangguan Mata?

Pencegahan

Pencegahan Buta Warna

Belum ada anjuran khusus untuk mencegah buta warna. Namun Anda dapat menjalani tes Ishihara, baik di rumah maupun dengan dokter, jika terdapat riwayat buta warna dalam keluarga, atau curiga mengalami buta warna.

Khusus untuk anak, pemeriksaan mata dan tes buta warna perlu dilakukan sebelum memasuki usia sekolah.

Konsultasi Dokter Terkait