Obat Gangguan Pencernaan

OPM

Klikdokter, 15 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

OPM digunakan sebagai terapi jangka pendek untuk mengobati masalah perut tertentu dan masalah kerongkongan.

Pengertian

OPM adalah sediaan kapsul yang mengandung Omeprazole dan diproduksi oleh Meprofarm. OPM bekerja dengan cara memblokir proses sekresi asam lambung dengan penghambatan spesifik sistem enzim adenosin trifosfatase (ATPase) yang ada pada permukaan sekretor dari sel parietal lambung dan stimulasi terhambat. OPM di gunakan untuk menyembuhkan tukak lambung, mengatasi peningkatan asam lambung yang berlebih, dan dapat membantu mencegah kanker kerongkongan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antasida, Antirefluks dan Antiulceran.
  • Kandungan: Omeprazole 20 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @6 Kapsul.
  • Farmasi: Meprofarm PT
  • Harga: Rp62.000 - Rp135.000/ Strip

Kegunaan

OPM digunakan sebagai terapi jangka pendek untuk mengobati masalah perut tertentu dan masalah kerongkongan.

Dosis & Cara Penggunaan

OPM termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dokter.

  1. Tukak lambung atau luka lambung
    • Dewasa: 20 mg atau 40 mg sekali sehari. Durasi pengobatan: 4 minggu (ulkus duodenum), 8 minggu (tukak lambung). Pemeliharaan: 10-20 mg sekali sehari, dapat meningkat hingga 40 mg sesuai dengan respons.
  2. Nyeri Ulserasi
    • Dewasa: 20 mg sekali sehari hingga 8 minggu. Pemeliharaan: 20 mg sekali sehari.
  3. Pengobatan H. pylori terkait dengan penyakit tukak lambung
    • Dewasa: 20 mg untuk 1 minggu dalam kombinasi dengan klaritromisin dan dengan amoksisilin atau metronidazol. Atau, 40 mg sekali sehari selama 1 minggu dalam kombinasi dengan amoksisilin dan metronidazol.
    • Anak usia > 4 tahun dengan berat badan 15-30 kg: 10 mg dosis.
    • Anak usia > 4 tahun dengan berat badan 31-> 40 kg: 20 mg dosis. Semua dosis diberikan dalam kombinasi dengan amoksisilin dan klaritromisin selama 1 minggu.
  4. Penyakit refluks gastroesofagus
    • Dewasa: 20 mg sekali sehari selama 4-8 minggu. Untuk kasus parah: 40 mg sekali sehari selama 8 minggu. Pemeliharaan: 10 mg sekali sehari, dapat meningkat menjadi 20-40 mg sekali sehari jika perlu.
    • Anak usia ≥1 tahun dengan berat 10-20 kg: 10 mg sekali sehari, meningkat menjadi 20 mg sekali sehari jika perlu.
    • Anak usia ≥2 tahun dengan berat> 20 kg: 20 mg sekali sehari, meningkat menjadi 40 mg sekali sehari jika perlu. Durasi pengobatan: 4-8 minggu.
  5. Sindrom Zollinger-Ellison
    • Dewasa: Awalnya, 60 mg setiap hari, sesuaikan sesuai kebutuhan. Dosis umum: 20-120 mg setiap hari. Dosis> 80 mg harus diberikan dalam 2 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius, serta terhindar dari cahaya dan kelembaban.

Efek Samping

Efek samping penggunaan OPM yang mungkin terjadi adalah:

  • Ruam pada kulit
  • Nyeri sendi dan otot
  • Depresi, halusinasi dan Insomnia
  • Batuk, Pusing, Demam
  • Urtikaria atau biduran
  • Mengantuk, Kelelahan

Overdosis

  • Gejala: Mual, muntah, pusing, sakit perut, diare, sakit kepala, depresi dan kebingungan.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan OPM pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif terhadap omeprazole
  • Pasien yang sedang mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung Rilpivirine, Nelfinavir, Atazanavir

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Opm:

  • Peningkatan risiko hipomagnesemia (kurang kadar magnesium dalam darah) dengan diuretik.
  • Peningkatan risiko efek kardiotoksik digoxin-diinduksi.
  • Dapat meningkatkan benzodiazepin plasma konsentrasi (misalnya diazepam), klaritromisin dan methotrexate.
  • Penurunan penyerapan itrakonazol, ketokonazol, posaconazole, dasatinib, garam besi.
  • Dapat memperpanjang eliminasi diazepam, cilostazol, fenitoin dan siklosporin
  • Dapat mengurangi efek antiplatelet clopidogrel.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Opm ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin namun belum ada studi kontrol pada wanita hamil, obat dapat diberikan apabila efek terapinya lebih besar dari resiko pada janin.