Obat Kulit

Topsy

Klikdokter, 07 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Topsy krim sebagai anestesi topikal untuk digunakan pada kulit normal untuk menghilangkan rasa sakit sementara.

Pengertian

Topsy adalah sediaan krim yang memiliki kombinasi zat aktif Lidocaine dan Prilocaine. Topsy krim digunakan sebagai anestesi topikal yang bersifat lokal untuk mencegah rasa sakit sebelum prosedur tertentu, seperti: memasukkan jarum, cangkokan kulit atau operasi laser kulit. Topsy digunakan untuk menghilangkan rasa sakit sementara, bukan untuk mengobatai rasa sakit.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anastesi Lokal dan General.
  • Kandungan: Lidocaine HCl 2.5%, prilocaine HCl 2.5%.
  • Bentuk: Krim.
  • Satuan Penjualan: Tube.
  • Kemasan: Tube @ 3 Gram; Tube @ 5 Gram.
  • Farmasi: Galenium Pharmasia Laboratories
  • Harga: Rp 47.000 - Rp 84.000 / Tube.

Kegunaan

Topsy krim sebagai anestesi topikal untuk digunakan pada kulit normal untuk menghilangkan rasa sakit sementara.

Dosis & Cara Penggunaan

Topsy termasuk dalam golongan obat keras, hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Dewasa: Oleskan 2.5 g Topsy krim pada kulit selama setidaknya 60 menit sebelum memulai prosedur.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Topsy, antara lain:

  • Eritema atau kemerahan.
  • Edema atau pembengkakan.
  • Sensasi abnormal.
  • Pucat.
  • Urtikaria atau biduran, dan syok.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Topsy pada pasien yang memiliki indikasi riwayat sensitivitas terhadap agen anestesi lokal tipe amida.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Topsy:

  • Pasien yang menerima agen antiaritmia kelas I misalnya, tocainide dan mexiletine.
  • Agen penginduksi methemoglobinemia misalnya, sulfonamid, fenasetin, fenobarb, primaquin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Topsy ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).