Obat Kulit

Lusanoc

Klikdokter, 04 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Lusanoc digunakan untuk mengobati infeksi jamur, Pityriasis versicolor, infeksi jamur kulit, Dermatitis seboroik.

Pengertian

Lusanoc adalah obat yang diproduksi oleh Meprofarm. Lusanoc mengandung Ketoconazole yang diindikasikan untuk mengobati infeksi jamur, Pityriasis versicolor (panu), infeksi jamur kulit, dermatitis seboroik. Lusanoc tersedia dalam bentuk tablet 200 mg dan sediaan krim 2%. Mekanisme kerja obat ini adalah mengganggu biosintesis jamur, sehingga menghambat pertumbuhan jamur.

Keterangan

  1. Lusanoc Tablet 
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Anti Jamur
    • Kandungan: Ketoconazole 200 mg
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 tablet
    • Farmasi: Meprofarm
    • Harga: Rp. 37.500 - Rp. 80.000/ Strip
  2. Lusanoc Krim
    • Golongan: Obat Keras
    • Kelas Terapi: Anti Jamur
    • Kandungan: Ketoconazole 2 %
    • Bentuk: Krim
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, Tube @ 10 gram
    • Farmasi: Meprofarm
    • Harga: Rp. 15.500 - Rp. 36.500/ Tube

Kegunaan

Lusanoc digunakan untuk mengobati infeksi jamur, panu, infeksi jamur kulit, dermatitis seboroik.

Dosis & Cara Penggunaan

Lusanoc merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Aturan penggunaan Lusanoc Tablet:
    • Dewasa: 1 tablet diminum 1 x sehari. Durasi pengobatan untuk 14 hari. Dosis maksimum: 2 tablet/ hari.
    • Anak: 3 mg / kg berat badan/ hari. Obat diberikan sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi.
  2. Aturan penggunaan Lusanoc Krim:
    • Oleskan 1-2 x sehari pada bagian yang terinfeksi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhua antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Gangguan saluran pencernaan (misalnya Sakit perut, mual, muntah)
  • Ruam, iritasi, sensasi terbakar, pruritus (gatal), urtikaria (biduran)
  • Angioedema (pembengkakan di bawah kulit
  • Anafilaksis (reaksi alergi berat)
  • Sakit kepala, pusing
  • Mengantuk, demam dan kedinginan
  • Trombositopenia (jumlah trombosit dalam darah rendah)
  • Parestesia (anggota tubuh mengalami sensasi panas, seperti tertusuk-tusuk jarum)
  • Ketidakteraturan menstruasi
  • Ginekomastia (pembesaran jaringan kelenjar payudara yang terjadi pada pria)
  • Impotensi (tidak mampu mempertahankan ereksi)
  • Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas (Gangguan Hati)

Overdosis

  • Gejala: Lusanoc Tablet: Tanda-tanda insufisiensi adrenal misalnya: mual parah, muntah, gangguan makan, lemas, kelelahan parah.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Dapat dilakukan lavage lambung dalam 1 jam pertama setelah konsumsi. Pertimbangkan pemberian arang aktif. Jika terjadi insufisiensi adrenal, berikan hidrokortison dengan infus garam dan glukosa. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitivitas
  • Penyakit hati yang sudah ada sebelumnya
  • Penggunaan bersamaan dengan substrat CYP3A4 dengan misal. Inhibitor reduktase HMG-CoA (misalnya Lovastatin, simvastatin), midazolam, triazolam, cisapride, dofetilide, eplerenone, nisoldipine, pimozide, quinidine, terfenadine, astemizole, alkaloid ergot (misalnya Ergotamine, dihydroergamine).

Interaksi Obat

  • Mengurangi penyerapan bila diberikan bersamaan dengan antimuskarinik, antasid, H2-blocker, PPI, dan sukralfat
  • Konsentrasi plasma berkurang bila diberikan bersamaan dengan rifampisin, isoniazid, efavirenz, nevirapine, fenitoin
  • Mengurangi konsentrasi isoniazid dan rifampisin
  • Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral
  • Dapat meningkatkan kadar substrat CYP3A4 serum, misal. digoxin, antikoagulan oral, sildenafil, tacrolimus.

Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.