Obat Antinyeri

X-Flam

Klikdokter, 11 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

X-Flam digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.

Pengertian

X-Flam adalah sediaan obat yang mengandung zat aktif Diclofenac Na. X-Flam digunakan untuk membantu mengurangi nyeri, gangguan inflamasi (radang), nyeri haid. Selain itu, X-Flam dapat digunakan untuk mengurangi sakit gigi, nyeri sendi, nyeri akibat asam urat, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi. X-Flam digunakan untuk menghambat reversibel siklooksigenase-1 dan 2, juga menghambat sintesis prostaglandin, sehingga dapat mengurangi peradangan dan rasa nyeri.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
  • Kandungan: Diclofenac sodium 50 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Combiphar.

Kegunaan

X-Flam digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, Nyeri akut, migrain, demam yang berhubungan dengan infeksi telinga, hidung atau tenggorokan (THT), dan nyeri pasca operasi.

Dosis dan Cara Penggunaan

X-Flam termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter:

  • Nyeri akut
    Dewasa: Untuk kasus ringan hingga sedang: Sebagai tablet konvensional: 50 mg 3 kali sehari.
    Anak:> 14 tahun : 25 mg 3 kali sehari atau 50 mg 2 kali sehari .
  • Dismenorea primer atau nyeri haid
    Dosis: 50 mg 3 kali sehari.
  • Migrain
    Dewasa: Awalnya, 50 mg pada tanda-tanda pertama serangan. Jika gejalanya menetap setelah 2 jam, mungkin perlu dosis tambahan 50 mg. Jika masih diperlukan, minum 50 mg 4-6 jam. Maks: 200 mg setiap hari.
  • Artritis kronis remaja
    Anak: 1-12 tahun: 1-3 mg / kg setiap hari dalam dosis terbagi.
  • Demam yang berhubungan dengan infeksi telinga, hidung atau tenggorokan (THT), nyeri pasca operasi
    Anak:> 9 tahun ≥35 kg: 2 mg / kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi.

Efek Samping

  • Mual, muntah, diare, konstipasi, pencernaan yg terganggu, perut kembung, sakit perut.
  • Influenza.
  • Anoreksia.
  • Osteoarthritis.
  • Nyeri punggung, nyeri tungkai.
  • Sakit kepala, pusing.
  • Insomnia.
  • Mengantuk.
  • Infeksi saluran kemih, kelainan fungsi ginjal.
  • Infeksi saluran pernapasan atas.
  • Ruam, pruritus.

Kontraindikasi:
Hindari penggunaan X-Flam pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif terhadap diklofenak atau AINS lainnya.
  • Gagal jantung sedang hingga berat, penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer, penyakit serebrovaskular.
  • Penggunaan NSAID, antiplatelet, antikoagulan lainnya secara bersamaan.
  • Gangguan hati atau ginjal berat.
  • Wanita hamil (trimester ketiga).

Interaksi Obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan X-Flam:

  • Peningkatan risiko ulserasi gastrointestinal, perforasi atau perdarahan dengan kortikosteroid lain, SSRI.
  • Peningkatan risiko efek samping terkait CV dengan glikosida jantung.
  • Peningkatan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal dengan inhibitor ACE, diuretik, siklosporin, tacrolimus.
  • Peningkatan risiko toksisitas hematologis dengan Azitromicin.
  • Peningkatan kadar dan risiko toksisitas dengan digoksin, litium, metotreksat, pemetrexed, fenitoin.
  • Efek menurun dengan colestipol, cholestyramine.
  • Mengurangi efek mifepristone.
  • Peningkatan konsentrasi plasma puncak dengan penghambat CYP2C9 misalnya vorikonazol.

Kategori Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan X-Flam ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.