Obat Antinyeri

Tracedol

Klikdokter, 06 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Tracedol digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang.

Pengertian

Tracedol adalah obat yang mengandung zat aktif Paracetamol dan Tramadol, diproduksi oleh Nulab Pharmaceutical Indonesia dalam bentuk sediaan kaplet. Tracedol digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang. Tracedol merupakan golongan obat keras, sehingga perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum digunakan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Analgesik (Non-Opioid) dan Antipiretik / Analgesik (Opioid)
  • Kandungan: Paracetamol 325 mg dan Tramadol 37.5 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 2 Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: Nulab Pharmaceutical Indonesia.

Kegunaan

Tracedol digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang.

Dosis & Cara Penggunaan

Tracedol termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter.

Aturan penggunaan secara umu: diminum 2 kaplet, setiap 6 jam. Maksimal: 8 kaplet/ hari. Durasi maksimum: 5 hari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 25°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Tracedol antara lain:

  • Reaksi alergi dengan gejala saluran pernapasan
  • Perubahan nafsu makan
  • Perubahan suasana hati
  • Hipotensi postural
  • Depresi pernapasan
  • Bradikardia (denyut jantung lambat)
  • Ruam kulit.

Kontraindikasi:

  • Gangguan hati berat.
  • Intoksikasi akut dengan alkohol, hipnotik, analgesik aksi sentral, opioid, atau obat psikotropika
  • Epilepsi yang tidak terkontrol.
  • Penggunaan bersamaan atau dalam 2 minggu penghentian dari MAOI.

Interaksi obat:

  • Peningkatan risiko kejang dan sindrom serotonin dengan SSRI, SNRI, TCA, dan agonis 5-HT (misalnya sumatriptan).
  • Peningkatan depresi sistem saraf pusat bersama barbiturat, benzodiazepin, ansiolitik lainnya, hipnotik, antidepresan sedatif, antihistamin sedatif, neuroleptik, obat antihipertensi yang bekerja sentral, thalidomide, dan baclofen.
  • Menurunkan efikasi analgesik dengan ondansetron.
  • Peningkatan INR dengan warfarin.
  • Berpotensi Fatal: Dapat meningkatkan efek potensiasi serotonergik, neuroeksitasi dan / atau kejang dari MAOI.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Tracedol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:

  • Gejala overdosis Tracedol antara lain miosis, muntah, kolaps kardiovaskular, gangguan kesadaran hingga koma, kejang-kejang, depresi pernafasan menyebabkan henti napas, pucat, mual, muntah, anoreksia, sakit perut, kerusakan hati, kelainan metabolisme glukosa, asidosis metabolik; gagal hati, gagal ginjal akut dengan nekrosis tubular akut, aritmia jantung, pankreatitis.
  • Jika terjadi overdosis, berikan perawatan suportif dengan pemeliharaan saluran pernafasan dan fungsi sirkulasi. Kejang dapat dikontrol dengan diazepam.