Obat Antinyeri

Megatic

Klikdokter, 09 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Megatic dapat digunakan untuk mengatasi peradangan dan meredakan nyeri.

Pengertian

Megatic adalah sediaan obat yang memiliki komposisi Diclofenac diethylamine. Megatic berfungsi untuk meringankan rasa nyeri dan peradangan yang terjadi, seperti peradangan dan nyeri pada otot tubuh, nyeri pada persendian, memar, pembengkakan pada tubuh, terkilir, dan nyeri akibat osteoporosis perifer. Megatic bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu reaksi peradangan dalam tubuh.

Keterangan

  1. Megatic Gel
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Obat Antiinflamasi Nonsteroid.
    • Kandungan: Diclofenac diethylamine 1%.
    • Bentuk: Gel.
    • Satuan Penjualan: Tube.
    • Kemasan: Dus, 1 Tube 20g.
    • Farmasi: Ifars.
    • Harga: Rp. 8.800 - Rp. 40.000/ Tube
  2. Megatic Tablet
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Obat Antiinflamasi Nonsteroid.
    • Kandungan: Diclofenac diethylamine 50 mg.
    • Bentuk: Tablet Salut Enterik.
    • Satuan Penjualan: Strip.
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
    • Farmasi: Ifars
    • Harga: Rp. 3.000 - Rp. 7.000/ Strip

Kegunaan

Megatic dapat digunakan untuk mengatasi peradangan dan meredakan nyeri.

Dosis & Cara Penggunaan

Megatic merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan Megatic juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individunya tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Dosis pemakaian Megatic Gel:
    • Dosis untuk meringankan nyeri: 4x sehari oleskan tipis pada bagian yang sakit.
  2. Dosis pemakaian Megatic Tablet:
    • Nyeri dan peradangan: di berikan dosis 75-150 mg/hari. Maksimal: 150 mg/hari.
    • Terapi migraine: Dosis awal: 50 mg diminum saat serangan migraine pertama kali, ulangi 2 jam kemudian jika dibutuhkan dan kemudian 4-6 jam sekali jika dibutuhkan. Maksimal: 200 mg/hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius, serta terhindar dari panas.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Megatic yang mungkin terjadi adalah:

  • Terjadi iritasi pada kulit
  • Ruam pada kulit
  • Dapat menimbulkan kemerahan pada kulit
  • Reaksi hipersensitif (asma dan lainnya)
  • Nyeri dada
  • Penglihatan menurun
  • Nyeri punggung
  • Nyeri sendi
  • Sakit kepala, pusing
  • Insomnia
  • Kelainan fungsi ginjal
  • Infeksi saluran kemih
  • Tinnitus (telinga berdenging)

Overdosis

  • Gejala: Kelesuan, tinitus, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, diare, pusing, perdarahan saluran cerna, kejang; jarang, reaksi anafilaktoid, hipertensi, depresi pernafasan, gagal ginjal akut, koma.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Pertahankan jalan napas yang bersih. Pemberian arang aktif dalam waktu 1 jam setelah overdosis atau dilakukan tindakan lavage lambung. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

  • Tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat alergi pada komposisi obat tersebut.
  • Tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat asma
  • Pasien yang mengalami peradangan pada penggunaan obat anti inflamasi lainnya

Interaksi Obat
Hindari penggunaan Megatic bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Golongan obat kortikosteroid lain, SSRI
  • Glikosida jantung
  • Golongan obat ACE inhibitors, diuretik, siklosporin, tacrolimus
  • Zidovudine
  • Digoxin, lithium, methotrexate, pemetrexed, phenytoin
  • Kolestipol, kolestiramin
  • Mifepristone
  • Golongan obat penghambat enzim CYP2C9, misalnya vorikonazol
  • Berpotensi Fatal: obat anti inflamasi non steroid lainnya (misalnya aspirin), antiplatelet, antikoagulan (misalnya warfarin)

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Megatic ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.