HomeInfo SehatKulitCacar Air dan Cacar Api, Kenali Perbedaannya
Kulit

Cacar Air dan Cacar Api, Kenali Perbedaannya

dr. Theresia Rina Yunita, 07 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Jangan keliru, cacar air dan cacar api itu berbeda, lho. Apa ciri khas masing-masing? Ketahui di sini.

Cacar Air dan Cacar Api, Kenali Perbedaannya

Muncul bintik-bintik merah bergerombol di sejumlah bagian tubuh Anda? Pasti yang pertama kali ada di pikiran adalah cacar. Penyakit ini sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia tentunya.

Cacar merupakan salah satu gangguan pada kulit yang menular lewat infeksi virus varicella. Umumnya, muncul ruam yang terasa sakit, geli, dan gatal. Gejala tersebut dapat timbul sebelum ruam berhari-hari hingga berminggu-minggu.

Ciri khas cacar adalah adanya bentol berisi cairan yang berjumlah banyak. Dalam beberapa waktu, bentol akan pecah dan kering. Terkadang, cacar dapat menimbulkan bekas pada kulit. 

Ada beberapa jenis cacar yang dikenal masyarakat, yaitu cacar api dan cacar air. Simak perbedaan cacar air dan cacar api berikut ini.

Penyebab Cacar Air dan Cacar Api

Tidak ada beda cacar air dan cacar api dalam hal penyebab. Baik cacar air ataupun cacar api disebabkan oleh virus yang sama, yaitu varicella zoster

Ketika virus varicella zoster menginfeksi Anda untuk pertama kali, timbullah cacar air. Setelah sembuh, sayangnya virus tidak hilang sepenuhnya dari tubuh (dormant), ia hanya menjadi tidak aktif.

Virus varicella zoster dapat tereaktivasi (muncul kembali) jika kembali aktif dan menginfeksi. Nah, kondisi ini menyebabkan penyakit cacar api atau herpes zoster. 

Beda Gejala Cacar Api dan Cacar Air

Bedanya cacar air dan cacar api yang paling menonjol adalah letak lesi atau ruam. 

Pada cacar air, lesi kulit dapat timbul pada seluruh tubuh, dimulai dari area dada, punggung, wajah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. 

Sedangkan, pada cacar api, lesi kulit biasanya timbul secara dermatom atau pada satu area di tubuh saja. Misalnya, muncul pada dada sebelah kiri atau tangan kiri. 

Hal tersebut disebabkan virus yang menginfeksi masuk ke saraf, sehingga menimbulkan keluhan pada area saraf tersebut saja. 

Selain itu, keluhan lesi pada cacar air lebih dominan gatal jika dibandingkan cacar api yang lebih dominan nyerinya. 

Gejala herpes zoster lainnya adalah rasa panas seperti sensasi terbakar. Sensasi tersebut sering disertai dengan gejala herpes zoster lainnya seperti sakit kepala, sensitif terhadap cahaya, dan demam.

Cacar air juga dapat menimbulkan demam, nyeri otot, lemas, penurunan nafsu makan, dan sakit kepala. 

Artikel lainnya: Langkah Tepat Mengobati Cacar Air pada Orang Dewasa 

Penularannya Juga Berbeda?

Virus cacar menular dengan cepat melalui udara saat penderita batuk maupun bersin, serta kontak langsung dari cairan lendir, ludah, maupun dari lepuhan pada kulit. Jadi, tidak ada perbedaan cacar api dan cacar air dari segi penularan.

Golongan yang lebih mudah mengalami reaktivasi virus varisela zoster adalah orang dengan daya tahan tubuh lemah, misalnya:

  • Penderita kanker dan menjalani kemoterapi
  • Pengguna obat-obatan kortikosteroid dosis tinggi
  • Penderita HIV/AIDS
  • Orang dengan imunitas menurun, misalnya saat lelah atau sakit
  • Lansia

Artikel lainnya: Ternyata, Cacar Api pada Anak Bisa Terjadi Berulang

Manakah yang Lebih Berbahaya?

Cacar air umumnya dapat sembuh sendiri. Meski secara umum penyakit ini tidak berbahaya, cacar air tetap memiliki komplikasi. Beberapa komplikasi cacar air yang perlu diwaspadai adalah:

Ibu hamil yang sedang terinfeksi cacar air dapat meningkatkan risiko komplikasi berupa pneumonia

Efeknya pada janin, cacar air dapat menyebabkan komplikasi congenital varicella syndrome. Kondisi ini ditandai dengan berat badan lahir rendah, luka pada kulit, gangguan otak, mata, dan anggota gerak, serta masalah pencernaan.

Begitu pun herpes zoster, umumnya juga tidak mengancam nyawa. Komplikasi yang mungkin muncul mirip cacar air, yaitu pneumonia dan peradangan otak. 

Jika saraf mata yang terkena, maka cacar bisa menyebabkan kebutaan. Pada ibu hamil, cacar dapat meningkatkan potensi cacat lahir pada bayi.

Kini Anda sudah paham, kan, perbedaan cacar air dan cacar api? Memahami beda cacar air dan cacar api sangat penting, karena penanganannya pun berbeda. 

Bila terkena cacar, tanya dokter online dengan lebih cepat dan mudah di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa mendapatkan banyak info penting seputar kesehatan lainnya!

(FR/JKT)

Artikel ini juga tayang di Okezone.

Varicella Zostercacar apiAcyclovirCacar Air

Konsultasi Dokter Terkait