HomeGaya hidupPerawatan WanitaBahaya di Balik Implan Payudara
Perawatan Wanita

Bahaya di Balik Implan Payudara

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 17 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Operasi plastik implan payudara dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri wanita. Tapi kenali juga bahayanya!

Bahaya di Balik Implan Payudara

Banyak wanita yang mengidamkan ukuran payudara yang besar. Oleh sebab itu, tidak sedikit wanita yang berusaha memperbesar payudara mereka. Salah satu cara efektif untuk memperbesar payudara adalah dengan melakukan operasi plastik implan payudara. Namun, sebelum melakukan prosedur ini, cari tahu dulu informasi seputar implan payudara, terutama bahayanya.

Operasi plastik implan payudara sebenarnya tidak hanya dilakukan untuk alasan kosmetik semata. Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk para wanita yang telah melakukan operasi mastektomi (pengangkatan payudara) karena kanker payudara.

Prosedur pelaksanaan operasi implan payudara

Prosedur implan payudara dapat dilakukan dengan dua tipe implan, yaitu gel berisi cairan salin (air garam) dan silikon. Kedua tipe ini tersedia dalam berbagai ukuran dan pilihan permukaan yang halus atau kasar.

Kedua tipe implan tersebut sebenarnya sama-sama dibungkus oleh kulit silikon. Pada tipe gel salin, cairan salin dapat diisi sebelum operasi atau pada saat operasi dilakukan. Selain dari isinya yang berbeda, banyak wanita yang merasa bahwa gel silikon lebih terasa seperti payudara asli.

Perlu diketahui bahwa payudara wanita akan terus berkembang hingga awal usia 20 tahunan. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan syarat usia untuk wanita yang ingin melakukan implan payudara. Tipe gel salin dapat dilakukan untuk wanita berusia 18 tahun ke atas, sedangkan untuk tipe silikon setidaknya harus minimal berusia 22 tahun.

Operasi harus dilakukan oleh dokter bedah ahli atau dokter spesialis bedah plastik. Pasien yang melakukan prosedur implan payudara dapat menjadi pasien rawat inap ataupun rawat jalan. Operasi biasanya berjalan selama 1-2 jam. Selama operasi, pasien akan diberikan bius total sehingga tidak merasakan nyeri dan tertidur.

Operasi dilakukan dengan membuat luka pada lipatan bawah payudara, bawah tangan, atau sekitar puting untuk menyamarkan luka operasi. Pemilihan area lokasi luka dibuat tergantung dari bentuk tubuh masing-masing pasien, tipe implan yang akan digunakan, dan seberapa besar implan payudara yang akan dimasukkan.

Implan payudara akan diletakkan pada kantong di atas atau di bawah otot dada. Setelah implan payudara dimasukkan ke dada, luka operasi akan ditutup menggunakan jahitan atau plester bedah.

Setelah operasi, mungkin akan terdapat selang untuk drainase cairan dalam payudara yang akan dilepaskan dalam beberapa hari. Pasien juga harus menggunakan bra khusus dalam masa penyembuhan. Pada masa ini, yang harus dihindari adalah mengangkat beban berat hingga dua bulan.

Harga dari operasi implan payudara bervariasi, tergantung dari lokasi, dokter, dan tipe dari implan yang digunakan. Biasanya, prosedur operasi plastik ini tidak ditanggung oleh asuransi.

Risiko kesehatan implan payudara

Implan payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Pasien dengan implan payudara juga akan sulit untuk melakukan pemeriksaan kanker payudara lewat mamogram. Meski demikian, dapat dilakukan pemeriksaan lain yaitu X-ray khusus.

Prosedur implan payudara juga memiliki risiko terjadinya beberapa komplikasi sebagai berikut:

-       Nyeri payudara

-       Perubahan sensasi pada puting dan payudara

-       Kesulitan menyusui

-       Payudara kendor atau ptosis

-       Terbentuknya jaringan parut (scar) di sekitar implan payudara dan pada luka operasi

-       Jaringan di sekitar implan payudara mengeras

-       Perdarahan

-       Infeksi

-       Masalah dengan hasil operasi, yaitu ukuran dan bentuk implan seperti tidak simetris

-       Implan yang pecah dan bocor

Ketika gel salin pecah dan bocor, tubuh akan menyerap cairan garam tersebut. Payudara pun juga akan mengecil. Namun, ketika gel silikon pecah atau bocor, biasanya tidak akan menyebabkan gejala yang nyata atau disebut silent rupture. Kondisi ini lebih berbahaya dibandingkan dengan cairan salin. Silikon yang keluar dapat menyebabkan benjolan di sekitar payudara, dinding dada, ketiak, tangan, bahkan perut.

Ketika komplikasi terjadi, implan payudara harus dikeluarkan atau diganti dengan yang baru. Pasien dengan implan gel silikon harus melakukan pemeriksaan MRI selama 3 tahun setelah prosedur, dan setiap 2 tahun setelahnya untuk memeriksa adanya silent rupture.

Implan payudara bukanlah satu kali operasi dalam seumur hidup. Semakin lama implan ada di dalam payudara Anda, semakin tinggi kemungkinan adanya operasi ulang, dan semakin besar pula risiko komplikasinya. Karena dampaknya bagi kesehatan tidak main-main, Anda diharuskan untuk berkonsultasi ke dokter ahli sebelum melakukan prosedur ini.

[RN/ RVS]

Implan PayudaraOperasi PlastikimplanPayudara

Konsultasi Dokter Terkait