HomeInfo SehatKulitKiat agar Tidak Muncul Bekas Cacar Air di Kulit
Kulit

Kiat agar Tidak Muncul Bekas Cacar Air di Kulit

dr. Nadia Octavia, 15 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Cacar air bisa meninggalkan bekas bopeng atau kehitaman. Ini kiat agar terhindar dari bekas cacar air.

Kiat agar Tidak Muncul Bekas Cacar Air di Kulit

Cacar air merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus. Meski bukan penyakit serius dan berbahaya, penderita cacar air sering merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri, karena muncul banyak lesi kulit. Bahkan, cacar air seringkali meninggalkan bekas di kulit seperti bopeng atau kehitaman.

Penyakit yang dapat menular ini biasanya dialami oleh anak-anak, dan tidak jarang terjadi juga pada orang dewasa. Gejala klinis penyakit cacar air dimulai dengan gejala yang mirip dengan penyakit virus lainnya seperti: demam, lemah, lesu, nyeri kepala, dan diikuti dengan timbulnya vesikel di kulit.

Vesikel adalah gelembung berisi cairan serum di kulit. Vesikel terutama muncul di daerah badan, kemudian menyebar ke wajah, lengan, atau kaki. Vesikel dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas bagian atas. Lama-kelamaan vesikel akan pecah dan terkadang menimbulkan bekas di kulit seperti bopeng (scar) atau kehitaman (hiperpigmentasi).

Saat mengalami cacar air, Anda akan merasa gatal bahkan sampai tidak tertahankan. Namun, salah satu cara terbaik untuk mencegah bekas di kulit usai cacar air adalah dengan tidak menggaruknya.

Goresan dan garukan yang terus-menerus justru dapat menyebabkan bekas cacar air di kulit menjadi hitam (hiperpigmentasi). Bopeng juga bisa terjadi, karena infeksi akibat menggaruk vesikel di kulit. Jadi bukan cacar air yang menimbulkan, melainkan tingkat keparahan infeksi dan penanganan yang kurang tepat.

Mengurangi rasa gatal cacar air

Mendiamkan cacar air yang menimbulkan rasa gatal hebat juga tidak mudah, apalagi bagi anak. Namun, Anda dapat mengurangi rasa gatal tersebut dengan melakukan beberapa kiat berikut ini: 

  • Gunakan losion yang mengandung calamine atau krim yang mengandung anti pruritus (anti gatal). Selain itu, oleskan es batu yang bersih di sekitar area kulit yang terkena cacar air juga bisa membantu mengurangi rasa gatal.
  • Konsumsi obat antihistamin. Antihistamin seperti loratadine, cetirizine, atau ctm dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal. Pada beberapa obat tertentu bisa menyebabkan rasa kantuk, sehingga Anda bisa tidur lebih nyaman. Namun, Anda harus memastikan untuk mendapatkan obat tersebut berdasarkan resep dari dokter.
  • Jaga kebersihan kulit. Banyak mitos atau persepsi yang salah bahwa saat seseorang sedang menderita cacar air tidak boleh mandi. Padahal, jika tidak mandi, maka kulit akan menjadi kotor dan rentan infeksi. Infeksi yang berlanjut dapat berpotensi menyebabkan bekas cacar air.
  • Untuk anak yang masih kecil, Anda bisa membungkus tangannya menggunakan kasa untuk menghindari gesekan di kulit. Sedangkan untuk anak yang sudah besar, Anda bisa mengingatkannya terus-menerus untuk tidak menggaruk cacar air.
  • Hindari mengoleskan bahan-bahan tertentu (seperti odol, jeruk nipis, atau apapun selain krim yang diberikan oleh dokter) pada lesi kulit. Pemakaian bahan-bahan tersebut malah bisa menyebabkan bekas kehitaman muncul di kulit.

Anda bisa terhindar dari bekas cacar air di kulit dengan melakukan kiat-kiat di atas. Jika sudah timbul bekas cacar di kulit, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan tindakan tertentu, seperti laser, chemical peeling, mikrodermabrasi, atau penggunaan krim tertentu.

[BA/ RVS]

kulitBekas Cacar AirCacar Air

Konsultasi Dokter Terkait