Reproduksi

Dinding Rahim Tipis Bisa Pengaruhi Kesuburan, Benarkah?

dr. Sara Elise Wijono MRes., 13 Des 2022

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Kondisi dinding rahim yang tipis dapat memengaruhi kesuburan wanita. Cari tahu penyebabnya di sini.

Dinding Rahim Tipis Bisa Pengaruhi Kesuburan, Benarkah?

Cukup banyak wanita yang sulit hamil meski sudah bertahun-tahun menikah dan rutin berhubungan intim. Salah satu penyebabnya adalah kondisi dinding rahim yang tipis.

Mengapa dinding rahim yang tipis dapat memengaruhi kesuburan wanita? Untuk tahu jawabannya, terlebih dahulu kamu perlu memahami struktur rahim dan proses normal yang terjadi di dalamnya.

Efek Dinding Rahim Tipis pada Kesuburan

Kebiasaan Buruk Wanita yang Bisa Merusak Rahim

Dinding rahim wanita terdiri dari tiga lapisan. Lapisan terluar disebut perimetrium. Sementara, lapisan tengah yang mengandung otot adalah miometrium dan lapisan dalam disebut endometrium. 

Nah, lapisan endometrium ini yang akan mengalami perubahan akibat naik turunnya kadar estrogen sepanjang siklus haid.

Artikel lainnya: Fungsi dan Struktur Rahim serta Gangguan yang Bisa Terjadi

Endometrium sendiri terdiri dari dua lapisan. Lapisan basilar berperan melekatkan endometrium dengan miometrium. Lalu, ada lapisan fungsional yang terdiri dari kelenjar dan pembuluh darah. Lapisan fungsional dapat menebal dan menipis seiring siklus menstruasi.

Setiap bulannya, rahim menyiapkan diri untuk mengantisipasi terjadinya pembuahan. Mendekati ovulasi, yaitu saat sel telur dilepaskan, hormon estrogen akan meningkat. Rahim kemudian merespons peningkatan hormon estrogen dengan menebalkan lapisan endometrium.

Endometrium yang tebal dan subur diperlukan agar embrio, yaitu sel telur yang telah dibuahi bisa berimplantasi (tertanam) ke dalam dinding rahim. Tanpa proses ini, kehamilan tidak dapat berlanjut. 

Selama kehamilan, endometrium juga membantu pembentukan plasenta untuk menutrisi janin yang sedang berkembang.

Artikel lainnya: Bagaimana Bentuk Rahim Normal dan Tidak normal?

Endometrium yang dianggap normal memiliki ketebalan 8-13 mm. Kondisi ini memungkinkan terjadinya implantasi dari proses kehamilan yang dialami. Sedangkan ketebalan minimal untuk bisa menerima implantasi dari proses kehamilan buatan, seperti bayi tabung adalah 6 mm.

Sebagai patokan, endometrium yang tebalnya di bawah 7 mm dianggap tipis. Kondisi ini membuat embrio kesulitan menempel pada endometrium. Jika akhirnya tidak terjadi implantasi, endometrium akan luruh sebagai darah haid. 

Jika terjadi implantasi, efek dinding rahim tipis bisa bikin plasenta tidak mampu memberikan nutrisi yang cukup untuk melanjutkan kehamilan. Keguguran pun bisa terjadi.

Sebagian besar kondisi rahim tipis berhubungan dengan rendahnya kadar hormon estrogen. Hormon estrogen berperan penting dalam perkembangan dan pelepasan sel telur. Karenanya, rahim tipis bisa menjadi tanda apakah seorang wanita subur atau tidak.

Selain itu, rahim tipis juga bisa disebabkan kurangnya aliran darah ke rahim, kerusakan endometrium akibat infeksi maupun tindakan pembedahan pada organ kandungan, serta penggunaan obat-obatan dan KB hormonal.

Artikel lainnya: Ciri-Ciri Rahim yang Sehat dan Subur, Wajib Diketahui Wanita

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Mengenal Berbagai Bentuk Rahim

Rahim tipis dapat mengakibatkan beberapa gejala pada wanita, misalnya darah menstruasi sedikit, siklus datang bulan tidak teratur, dan nyeri haid. Rahim tipis juga bisa mengganggu kesuburan wanita. Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala tersebut, ya!

Dokter kandungan akan melakukan ultrasonografi (USG) transvaginal untuk melihat ketebalan endometrium. Pemeriksaan darah juga diperlukan untuk mengetahui kadar hormon estrogen. Bila hasilnya rendah, dokter akan memberikan hormon estrogen buatan sembari mengevaluasi secara berkala perkembangan sel telur dan respons endometrium selama terapi berlangsung.

Pada kondisi tertentu, dokter kandungan akan melakukan histeroskopi, yaitu pemeriksaan langsung untuk melihat kondisi dinding dalam rahim. Bila ditemukan perlengketan atau kondisi tidak normal lain yang menyulitkan kehamilan, dokter bisa melakukan tindakan.

Jumlah kasus rahim tipis sebenarnya tidak banyak. Sebuah meta analisis menunjukkan kasus rahim tipis di bawah 7 mm hanya ada 2,4 persen. Kasus ini terjadi pada 260 dari 10.724 pasangan yang sulit hamil. Artinya, rahim tipis hanyalah salah satu penyebab dari beragam hal lain yang menyulitkan kehamilan.

Meski begitu, bila kamu termasuk pasangan yang sulit hamil, kemungkinan adanya rahim tipis tetap perlu diwaspadai. Selain memengaruhi kesuburan wanita dan mengurangi peluang hamil, rahim tipis meningkatkan risiko kamu mengalami keguguran.

Artikel lainnya: Kebiasaan Buruk Wanita yang Bisa Merusak Rahim

Tips Cepat Hamil bagi Penderita Rahim Tipis

Mau Hamil? Ternyata, Puasa Pengaruhi Kesuburan Anda, Lho!

Jika kamu didiagnosis memiliki rahim tipis, sebaiknya berkonsultasilah kepada dokter kandungan sejak persiapan kehamilan. Tujuannya adalah agar kondisi ini dapat ditangani dengan baik. 

Terdapat beberapa kemungkinan pengobatan yang disarankan bagi kondisi rahim tipis, seperti penggunaan hormon estrogen, terapi stem cell, aspirin dosis rendah, dan sebagainya. Penderita rahim tipis yang ingin segera hamil sebaiknya jangan berhenti kontrol.

Satu hal yang perlu disadari, kondisi rahim tipis memang berpotensi mengganggu kesuburan wanita dan menyulitkan kehamilan. 

Bahkan, pada pasangan yang menjalani program bayi tabung sekalipun, peluang wanita dengan rahim tipis untuk sukses menjalani kehamilan lebih kecil. Karena itu, wanita dengan rahim tipis perlu memiliki ekspektasi yang realistis. 

Apabila punya pertanyaan lain seputar rahim tipis dan masalah kandungan lainnya, konsultasikan lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, solusi #JagaSehatmu.

(ADT/JKT)

RahimKesuburan WanitaRahim Tipis

Konsultasi Dokter Terkait