Kesehatan Lansia

Transportasi Umum Gratis Bisa Turunkan Depresi Lansia

Gerardus Septian Kalis, 10 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menurut penelitian, tingkat depresi para lansia menurun, jika diberikan akses gratis transportasi umum.

Transportasi Umum Gratis Bisa Turunkan Depresi Lansia

Saat memasuki masa pensiun, seseorang biasanya tidak banyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Mereka cenderung banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, sehingga bisa menimbulkan kebosanan dan memicu depresi. Salah satu cara agar para lansia ini tetap dapat menikmati hidup adalah dengan jalan-jalan dengan transportasi umum.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris mengungkapkan, untuk memperbaiki kesehatan mental para lansia, salah satu caranya adalah dengan menggratiskan biaya transportasi umum.

Penurunan gejala depresi

Penelitian yang diikuti lebih dari 18.000 orang selama satu dekade ini menemukan, 12 % lansia mengalami penurunan gejala depresi ketika diberikan akses gratis untuk menggunakan transportasi bus umum.

Di antara mereka yang menggunakan transportasi umum, dilaporkan mengalami perbaikan kondisi, seperti lebih menikmati hidup, gangguan tidur perlahan membaik, berkurangnya rasa sedih dan lebih termotivasi. Laporan ini tertuang dalam Journal of Epidemiology and Community Health.

“Ada dorongan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membuat kota dan masyarakat lebih bersahabat dengan segala usia, dan hasil penelitian kami menunjukkan bahwa salah satu cara bagi pemerintah untuk melakukannya adalah dengan mensubsidi transportasi umum untuk orang tua,” kata Erica Reinhard, dari depertemen kesehatan global dan pengobatan sosial di King's College London, seperti dikutip di laman Reuters.

Menikmati perjalanan gratis

Untuk penelitian ini, Erica dan rekannya meneliti data yang dikumpulkan dari 18.453 orang  Inggris yang berusia 50 tahun ke atas. Survei dilakukan beberapa kali antara tahun 2002-2014.  

Pada tahun 2006, perjalanan bus lokal gratis untuk orang yang berusia 60 atau lebih mulai diterapkan di Inggris, dan pada tahun 2008 program ini diperluas dengan memberikan perjalanan gratis berskala nasional.

Data menunjukkan bahwa 8,9 persen peserta hampir selalu menggunakan transportasi umum. Sementara 11, 3 persen tidak terlalu sering menggunakan transportasi umum, dan 17, 2 persen jarang menggunakan transportasi umum. Tidak hanya itu, data ini juga menunjukkan bahwa 30 persen peserta hanya menggunakan transportasi umum sebulan sekali, dan 32 persen tidak pernah menggunakan transportasi umum.

Meski demikian, saat peneliti menyelidiki dampak pemberian bus gratis, data menunjukkan bahwa 51 persen peserta tertarik untuk menggunakan transportasi umum. Saat data peningkatan penggunaan transportasi umum disesuaikan dengan faktor-faktor lain seperti usia, jenis kelamin, kondisi fisik, status pekerjaan, dan masa pensiun, meningkatnya penggunaan transportasi umum berkaitan dengan penurunan nilai rata-rata 1 poin pada skala 8 poin pengukuran gejala depresi.

Penelitian masih memiliki keterbatasan

Meski begitu, penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan. Periset tidak memiliki informasi mengenai tempat tinggal para peserta, apakah mereka tinggal di daerah perkotaan, pinggiran kota, atau pedesaan.

“Karena kondisi transportasi umum bervariasi di setiap daerah, masuk akal jika tiket bus gratis mungkin memiliki dampak yang berbeda berdasarkan tempat tinggal dan kualitas angkutan umum. Ini adalah sesuatu yang ingin kami teliti dalam penelitian selanjutnya,” ujar Erica.

Penelitian sebelumnya mengungkapkan, lansia yang banyak terlibat dalam aktivitas sosial memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik daripada mereka yang terisolasi dan selalu merasa kesepian. Selain itu, minimnya interaksi sosial dapat memicu masalah kesehatan mental dan penyakit kronis.

“Saya pikir penelitian ini adalah langkah awal untuk pengembangan perawatan yang lebih efektif untuk mengatasi kesepian pada orang tua,” kata Dr. Stephanie Cacioppo, direktur laboratorium dinamika otak di University of Chicago’s Pritzker School of Medicine, Amerika Serikat.

“Ini (penurunan depresi) tidak akan bisa dicapai dengan mudah. Memberi tiket gratis tidak cukup untuk membantu orang berinteraksi satu sama lain. Berbagi waktu dengan orang lain itu yang lebih penting,” lanjut Dr. Stephanie yang tidak terlibat dalam penelitian ini.  

Jika didiamkan, gejala dan komplikasi dari depresi bisa menumbuhkan rasa putus asa. Bahkan bisa membuat penderitanya menyakiti diri sendiri maupun orang lain, atau yang terburuk adalah melakukan tindakan bunuh diri.

Seperti penelitian yang sudah dijelaskan di atas, berjalan-jalan adalah salah satu kunci untuk menurunkan tingkat depresi pada lansia. Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, salah satu transportasi umum gratis bagi lansia yang bisa dicoba adalah bus-bus yang disediakan oleh PT Transportasi Jakarta. Selamat mencoba!

[RN/ RVS]

Lanjut usiaLansiaDepresi

Konsultasi Dokter Terkait