Kesehatan Umum

Efek Gerhana Bulan Total dan Supermoon pada Kesehatan

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 01 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mari menyelisik dampak gerhana bulan total dan supermoon pada kesehatan.

Efek Gerhana Bulan Total dan Supermoon pada Kesehatan

Super blue blood moon (gerhana bulan total) pada Rabu, 31 Januari 2018, menjadi fenomena langka yang dinanti oleh banyak orang. Apalagi kemunculannya berbarengan dengan supermoon (purnama perige).

Pada saat gerhana bulan total, sinar matahari yang dipantulkan bulan terhalang oleh posisi dari bumi. Gerhana bulan sendiri terbagi atas gerhana bulan total, dimana seluruh cahaya bulan akan terhalang, dan gerhana bulan parsial, ketika hanya sebagian dari cahaya bulan yang terhalang.

Sementara saat supermoon, bulan berada paling dekat dengan bumi sehingga terlihat 30% lebih terang dan 14% lebih besar.

Berbicara tentang gerhana bulan total dan supermoon, ada beberapa artikel dan jurnal kesehatan yang membahas tentang pengaruh bulan terhadap kesehatan tubuh. Berikut di antaranya:

1.    Regulasi dari siklus menstruasi

Siklus menstruasi pada wanita usia reproduktif umumnya berlangsung selama 28 hari, yang serupa dengan jumlah hari pada kalender bulan. Namun, ternyata terdapat kemungkinan hubungan yang lebih erat antara bulan dan siklus menstruasi.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 dan dipublikasikan di jurnal Acta Obstetricia et Gynecologica mendata siklus menstruasi dari 826 wanita usia 16 hingga 25 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 30% wanita mengalami menstruasi saat terjadinya bulan purnama.

Akan tetapi, bila dibandingkan pada fase kalender bulan lainnya, maksimal didapatkan 12,5% wanita yang mengalami menstruasi pada saat bersamaan.

2.    Peningkatan jumlah kelahiran

Sebuah penelitian yang dilakukan di rumah sakit swasta di Kyoto, Jepang, yang menginvestigasi 1,000 kelahiran normal tanpa induksi pada ibu, menemukan bahwa lebih banyak bayi yang lahir pada saat posisi bulan lebih dekat ke bumi.

Akan tetapi, belum didapatkan adanya penjelasan maupun hubungan sebab akibat mengenai keterkaitan ini.

3.    Pengaruh terhadap pola tidur

Pada salah satu studi di Swiss yang dipublikasikan di jurnal Current Biology, para peserta penelitian dikumpulkan di suatu laboratorium tidur, di mana tidak terdapat jam maupun cahaya luar. Peserta dianjurkan untuk tidur dan bangun seperti biasa.

Para peneliti menemukan bahwa pada empat hari sebelum dan setelah bulan purnama, peserta membutuhkan waktu 5 menit lebih lama untuk tertidur, memiliki penurunan durasi tidur sebanyak 20 menit, dan mengalami penurunan fase tidur mendalam sebesar 30%, secara rata-rata.

Akan tetapi, hasil dari penelitian lain yang menelaah topik serupa menunjukkan variabilitas yang tinggi, dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikan kaitan ini.

Demikian kaitan antara bulan dan kesehatan yang pernah diulas di beberapa jurnal dan artikel kesehatan. Meski begitu, untuk memastikan pengaruh bulan terhadap kesehatan, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun satu yang pasti, banyak orang sudah bersiap-siap untuk melihat gerhana bulan total dan supermoon nanti malam. Anda salah satunya?

[RS/ RVS]

Bulan PurnamaSupermoonGerhana Bulan Total

Konsultasi Dokter Terkait