Tangkal Flu Unta, Tiru Jurus Jitu Penduduk Arab Saudi

Flu unta alias MERS menjadi penyakit yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat dunia, akhir-akhir ini. Sebab penyakit berbahaya ini tergolong sulit dideteksi, karena gejalanya mirip dengan flu pada umumnya.

Flu unta atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Corona (MERS-CoV). Penyakit ini dapat ditularkan melalui unta dromedaris ke manusia, maupun dari manusia ke manusia.

Seperti telah disinggung di atas, penyakit flu unta memiliki gejala yang hampir mirip dengan flu pada umumnya – seperti batuk, pusing, dan demam. Namun pada kasus flu unta, penderita dapat mengalami gejala yang semakin memburuk dua atau tiga hari setelah terinfeksi. Pada tahap ini, penderita penyakit flu unta akan mengalami gejala tambahan, berupa sesak napas, muntah, nyeri perut, diare, dan demam tinggi.

Cegah flu unta ala penduduk Arab Saudi

Untuk melindungi diri Anda dan keluarga dari bahaya flu unta, Anda bisa meniru cara-cara yang biasa dilakukan oleh penduduk Arab Saudi berikut ini:

1.    Menghindari kontak langsung

Cara terbaik untuk mencegah penyakit flu unta adalah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan atau pasien yang terinfeksi penyakit ini. Jangankan menyentuh, Anda pun sebaiknya tidak mendekati hewan atau orang yang diduga terinfeksi penyakit flu unta.

2.    Selalu jaga kebersihan tangan

Pastikan tangan Anda selalu dicuci menggunakan sabun dan air mengalir, khususnya setelah bepergian keluar rumah, sebelum makan, dan sebelum menyentuh mulut, hidung, atau mata. Tindakan ini tidak hanya dapat mencegah flu unta, tapi juga dapat mencegah penyakit infeksi lainnya.

3.    Gunakan masker

Sebagian besar penduduk Arab Saudi menggunakan pakaian tertutup, dari ujung rambut hingga ujung kaki, saat keluar rumah. Kebiasaan ini melindungi mereka dari paparan suhu panas di gurun dan debu pasir. Selain itu cara ini ternyata bisa melindungi mereka dari infeksi virus, salah satunya flu unta, yang dapat menyebar melalui udara.

Mencontoh itu, Anda dianjurkan untuk selalu menggunakan masker jika hendak keluar rumah. Jika perlu, Anda juga dapat menggunakan pakaian tertutup, atau bahkan sarung tangan sekali pakai, topi, dan kacamata, agar benar-benar terhindar dari penyakit flu unta. Ingat, masker dan sarung tangan yang sudah sekali dipakai harus segera dibuang ke tempat sampah.

4.    Jangan berbagi pakai peralatan rumah tangga

Sebisa mungkin, hindari berbagi pakai peralatan rumah tangga meski dengan keluarga sendiri. Beberapa peralatan rumah tangga yang sebaiknya tidak digunakan bersama-sama, termasuk sendok, garpu, gelas, piring atau mangkuk, serta handuk dan peralatan mandi lainnya.

Jika hendak menggunakannya secara bergantian, pastikan Anda mencucinya dengan sabun dan air hingga benar-benar bersih.

5.    Hindari makan olahan unta

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa daging dan susu unta dapat menjadi media persebaran flu unta. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi asupan tersebut pada saat ini.

Namun, jika Anda benar-benar ingin, pastikan susu unta yang hendak dikonsumsi sudah melalui proses pasteurisasi. Sedangkan untuk dagingnya, pastikan itu sudah diproses pada suhu 70⁰ C hingga matang sepenuhnya. Intinya, hindari mengonsumsi segala olahan unta yang masih bersifat mentah.

6.    Perhatikan kebersihan seluruh tubuh

Tidak ingin terkena flu unta? Anda harus selalu memerhatikan kebersihan seluruh tubuh. Mandi sedikitnya dua kali sehari menggunakan sabun, mengganti pakaian secara berkala, dan tutupi bersin atau batuk Anda menggunakan tisu bersih.

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), Anda juga sebaiknya menganggap semua cairan tubuh, termasuk diare, lendir, muntah, atau darah, layaknya mereka menularkan penyakit flu unta.

Meski belum masuk ke Indonesia, tak ada salahnya untuk selalu waspada akan penyakit flu unta. Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga, serta kebersihan lingkungan tempat tinggal. Jika mengalami gejala yang merujuk pada penyakit flu unta, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

[RVS]