Kesehatan Anak

Gaya Hidup Orang Tua Bisa Pengaruhi Kesehatan Anak

Gerardus Septian Kalis, 08 Jan 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selain genetik, gaya hidup juga bisa diturunkan orang tua pada anaknya. Hal ini juga berpengaruh terhadap kesehatan anak.

Gaya Hidup Orang Tua Bisa Pengaruhi Kesehatan Anak

Anda tidak bisa memilih dari siapa Anda dilahirkan.  Begitu juga dengan kondisi kesehatan yang menurun dari orang tua. Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa penyakit yang diwariskan oleh orang tua akibat gaya hidup tidak sehat, bisa memengaruhi kesehatan anak.

Kenapa karakteristik penyakit dari orang tua dapat memengaruhi kesehatan anak di kemudian hari? Pertama, kondisi kesehatan orang tua yang buruk di masa kanak-kanak dapat berpengaruh terhadap kualitas kesehatannya di masa dewasa.

Kedua, terlepas dari warisan genetik yang melekat pada anak, ternyata kondisi kesehatan orang tua bisa ditularkan ke anak terutama dari gaya hidupnya sehari-hari.

Sebuah penelitian menunjukkan,  jika orang tua merokok saat anak mereka masih kecil, ketika tumbuh dewasa sang anak akan cenderung menjadi perokok juga. Selain itu, seseorang yang mengalami obesitas juga cenderung  menjadi perokok dan memiliki masalah dengan alkohol.

Sementara itu penelitian lainnya mengungkapkan, obesitas hanya berhubungan dengan orang tua yang bermasalah dengan alkohol.

Untuk menyelidiki kenapa seseorang mempunyai kebiasaan merokok, para periset meneliti data dari sebuah survei nasional yang diadakan di Prancis dengan melihat latar belakang orang tua.

Temuan itu mengungkapkan, jika seorang ayah merokok saat anak berusia 12 tahun, sang anak mempunyai kecenderungan untuk merokok dua kali lipat lebih tinggi daripada anak yang ayahnya tidak merokok. Sementara, jika ibu yang merokok, hal itu juga berisiko untuk membuat anak perempuannya merokok ketika dewasa.  

Menurut dr. Kartika Mayasari, perilaku meniru pada anak sudah berlangsung sejak dini. Bukti paling nyata ialah ketika anak-anak mulai meniru kata-kata yang diucapkan orang tuanya. Bahkan, sampai besar pun seorang anak masih tetap meniru, meski kadarnya tak terlalu banyak dan semakin berkurang.

“Perilaku ini umumnya lebih tampak di usia sekitar 2-3 tahun, bagaimana anak selalu mencoba apa yang dilakukan orang-orang di lingkungan terdekatnya. Cepat lambatnya seorang anak meniru tergantung dari kemampuan kognitif dan rangsangan yang diterima anak dari lingkungannya,” ucap dr. Kartika.                                          

Oleh karena itu, agar kesehatan anak dapat terus terjaga dengan baik, dr. Kartika menyarankan agar Anda sebagai orang tua lebih baik menjauhkan anak dari paparan negatif yang ada di lingkungan sekitar. Sadarilah bahwa gaya hidup Anda turut memengaruhi kesehatan anak di kemudian hari.

[NP]

Gaya HidupKesehatan AnakAnakGaya Hidup Orang Tua

Konsultasi Dokter Terkait