Kesehatan Mental

Kecanduan Game, Gangguan Mental Jenis Baru

Nur Budhi, 07 Jan 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan kecanduan game sebagai gangguan mental jenis baru.

Kecanduan Game, Gangguan Mental Jenis Baru

Selalu memegang gawai, itulah istilah yang paling sesuai untuk menggambarkan kondisi masyarakat saat ini. Ya, banyak orang tidak bisa lepas dari gawai, salah satu alasannya adalah untuk bermain game.

Meski dapat mengusir kebosanan, ternyata kebiasaan ini juga bisa menimbulkan kecanduan. Tak heran, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa kecanduan game termasuk ke dalam kategori kelainan mental.

Mengutip BBC.com, banyak negara yang sudah mengakui bahwa kecanduan game sebagai masalah kesehatan mental yang serius. Bahkan negara-negara tertentu sudah memiliki klinik khusus untuk mengatasi masalah tersebut.

Seseorang dapat disebut kecanduan jika dirinya terus-menerus memainkan game, baik itu smartphone maupun komputer. Pada kondisi ini, mereka akan cenderung:

1.    Memprioritaskan sebagian besar waktu untuk bermain game.

2.    Tidak memandang durasi, intensitas, dan frekuensi dalam bermain game.

3.    Tetap bermain game, meski sudah mengetahui beragam risiko negatif yang dapat timbul.

Menuai perdebatan

Keputusan yang menyebutkan bahwa kecanduan game merupakan masalah kelainan mental masih menuai banyak perdebatan. Salah satunya datang dari Profesor Kesehatan Internasional dari Johns Hopkins Blooomberg School of Public Health, Bruce Lee.

Lee menyebutkan bahwa bermain game tidak melulu mendatangkan dampak buruk. Karena hal ini kembali lagi pada konteks game yang dimainkan.

“Bermain game dapat mengurangi stres, meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah, meningkatkan koordinasi fisik, serta hal-hal positif lain,” katanya.

Sejalan dengan itu, seorang peneliti, Killian Mullan menyebutkan bahwa mereka yang menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain game tidak serta-merta mengesampingkan aktivitas lain.

“Temuan kami menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi pendukung kegiatan lainnya, seperti pekerjaan rumah,” ujarnya.

Di sisi lain, studi terbaru dari University of Oxford menyebutkan, meski anak-anak menghabiskan banyak waktu untuk bermain game, mereka tetap bisa membagi waktu untuk melakukan aktivitas di dunia nyata.

Melihat fakta ini, sebenarnya Anda tidak dilarang untuk bermain game. Hanya saja, Anda harus tahu batasannya, agar kecanduan game tidak menyebabkan gangguan mental kemudian. Jadi, baik atau tidaknya kegemaran bermain game dikembalikan lagi ke tangan Anda.

[NB/ RVS]

Gangguan MentalKecanduan Game

Konsultasi Dokter Terkait