Diet dan Nutrisi

10 Mitos Diet yang Tak Perlu Anda Percaya

dr. Kartika Mayasari, 30 Des 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan sampai Anda terbuai dan terjebak dengan mitos diet yang tidak terbukti secara medis.

10 Mitos Diet yang Tak Perlu Anda Percaya

Memiliki berat badan ideal merupakan impian setiap orang. Tak heran banyak yang berlomba-lomba untuk melakukan suatu metode diet, yang diyakini dapat menurunkan berat badan secara cepat dan efektif. Tapi sayangnya, beragam metode tersebut kerap terbalut dengan mitos-mitos yang justru menyesatkan.

Inilah 10 mitos diet populer yang tidak boleh Anda percayai sama sekali:

Mitos #1. Karbohidrat adalah musuh

Karbohidrat merupakan salah satu makronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh agar metabolisme dapat berjalan normal. Jadi jangan hapus daftar makanan berkarbohidrat dari diet, meski Anda sedang berusaha menurunkan berat badan.

Namun demikian, tidak berarti Anda bisa sembarangan mengonsumsi karbohidrat. Dari semua jenisnya, karbohidrat kompleks adalah yang terbaik. Ini karena karbohidrat ini lebih lambat dicerna, sehingga dapat menstabilkan kadar gula darah dan membuat Anda kenyang lebih lama. Karbohidrat kompleks cocok bagi para diabetesi dan Anda yang menginginkan berat badan ideal.

Contoh sumber karbohidrat kompleks adalah biji-bijian, seperti gandum dan beras merah.

Mitos #2. Gula berbahaya, apalagi untuk yang diet

Mengonsumsi gula memang akan menambah jumlah kalori di dalam tubuh. Tapi bukan berarti gula tidak boleh dikonsumsi sama sekali. Yang harus Anda lakukan adalah membatasi jumlah yang dikonsumsi agar tidak berlebihan.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk membatasi asupan gula sebanyak 9 sendok teh untuk pria (150 kalori) dan 6 sendok teh untuk wanita (100 kalori).

Mitos #3. Menjauhi lemak sama sekali

Lemak juga merupakan salah satu makronutrien yang dibutuhkan tubuh agar metabolisme berjalan normal. Oleh karena itu, Anda tetap harus mengonsumsi lemak meski sedang diet.

Hal itu bertujuan agar tubuh Anda mendapatkan pasokan asam lemak omega-3 dan 6. Asam lemak ini mengandung antioksidan untuk melawan radikal bebas, yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.

Atas dasar itu, Anda harus mengonsumsi asupan yang mengandung lemak sebanyak 35% dalam sehari. Namun pastikan, jenis lemak jahat (saturated fat) yang dikonsumsi tidak melebihi 10% dari kebutuhan tersebut.

Mitos #4. Makan malam saat diet adalah tindakan yang salah

Ini keliru. Tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa makan malam menyebabkan peningkatan berat badan. Makan malam justru dapat membuat metabolisme tubuh berjalan normal, sehingga kualitas tidur Anda juga menjadi lebih baik. Ingat, kualitas tidur yang baik berperan pada penurunan berat badan yang sedang Anda usahakan.

Namun lagi-lagi, yang perlu Anda perhatikan adalah jumlah kalori yang dikonsumsi dalam sehari, dan jenis makanan apa yang dikonsumsi pada malam hari.

Mitos #5. Banyak minum air putih efektif menurunkan berat badan

Minum air putih dalam jumlah banyak tidak akan memengaruhi berat badan Anda secara langsung. Hanya saja, jika mengonsumsi air putih lebih sering dan lebih banyak, Anda akan merasa kenyang lebih lama.

Tapi ingat, yang dikonsumsi adalah air putih yang mengandung 0 kalori. Bukan minuman berasa lain, yang justru mengandung gula sederhana. Ini karena jenis minuman tersebut bisa mendatangkan bahaya bila dikonsumsi secara berlebihan.

Mitos #6. Tidak sarapan agar tidak kegendutan

Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa tidak sarapan dapat membantu menurunkan berat badan. Justru, jika melewatkan sarapan, Anda akan merasa kelaparan dan kalap saat makan siang.

Oleh karena itu, pastikan Anda tetap sarapan meski sedang diet untuk menurunkan berat badan. Tetap ingat untuk membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi saat sarapan, ya!

Mitos #7. Puasa akan membantu menurunkan berat badan

Puasa tidak dapat dijadikan metode untuk menurunkan berat badan. Tindakan ini justru dapat membuat berat badan Anda meningkat lebih cepat jika tidak dilakukan dengan saksama.

Hal itu bukan akibat kebiasaan makan di malam hari, melainkan akibat kalap saat berbuka puasa. Karena pada dasarnya, makan sedikit-sedikit tapi sering lebih baik daripada makan satu kali tapi sekaligus banyak.

Mitos #8. Menggantikan posisi karbohidrat dengan protein

Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan 3 komponen penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, fungsi karbohidrat tidak dapat digantikan dengan protein ataupun dengan zat gizi lainnya.

Pada dasarnya, tubuh memiliki batasan protein tersendiri. Oleh karena itu, jika Anda mengonsumsi protein secara berlebihan, kerja ginjal Anda akan menjadi lebih berat. Hal ini meningkatkan risiko penyakit ginjal hingga gagal ginjal.

Mitos #9. Hindari kopi saat diet

Anda tidak harus menghindari kopi saat diet. Ini karena kopi memiliki kandungan antioksidan yang dapat mencegah penyakit jantung, diabetes, dan penyakit metabolik lain jika dikonsumsi sebanyak 2-3 cangkir sehari.

Yang berbahaya bukanlah kopi, melainkan gula yang sering menjadi campurannya. Begitu juga dengan kue atau camilan manis dan berlemak lainnya, yang kerap menjadi teman ketika minum kopi.

Mitos #10. Penggunaan alat bantu untuk mengeluarkan keringat dapat turunkan berat badan

Banyak alat bantu untuk mengeluarkan keringat yang mengklaim dapat membantu menurunkan berat badan. Padahal, keringat yang dikeluarkan karena alat tersebut adalah cairan dari dalam tubuh, bukan akibat proses pembakaran lemak.

Dengan kata lain, penggunaan alat tersebut hanya mampu mengeluarkan cairan dari dalam tubuh. Sedangkan lemak tetap pada tempatnya. Ini karena lemak hanya dapat dibakar dengan aktivitas fisik seperti olahraga selama 30 menit per hari.

Setelah mengetahui fakta di balik mitos diet di atas, diharapkan Anda dapat lebih bijak dalam menanggapi segala informasi yang beredar. Jangan sampai informasi yang didapatkan malah mendatangkan malapetaka untuk Anda. Salam sehat!

[NB/ RVS]

Berat BadanDietMitos Diet

Konsultasi Dokter Terkait