Tips Parenting

Kapan Anak Bisa Mulai Belajar Calistung?

dr. Muhammad Isman S, 30 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak semua anak mampu belajar calistung (membaca, menulis, menghitung) pada usia yang sama. Kenali tanda anak siap belajar calistung di sini.

Kapan Anak Bisa Mulai Belajar Calistung?

Orangtua mana yang tak bangga bila si kecil sudah bisa calistung? Calistung adalah membaca, menulis, menghitung. Hal ini merupakan salah satu tonggak perkembangan anak. 

Tak heran bila orangtua sangat bersemangat mendorong anak belajar calistung. Bahkan, sebagian orangtua mendaftarkan kursus calistung untuk anaknya agar cepat piawai.

Cara itu tidak salah. Namun, orangtua harus tahu waktu yang tepat kapan anak belajar calistung. Bila terlalu dini, anak justru dapat merasa stres dan tak menghasilkan apa-apa.

Usia Belajar yang Tepat bagi Anak

Untuk dapat belajar membaca, menulis, dan menghitung, ada kemampuan dasar yang harus dimiliki anak. 

Misalnya, sebelum anak diajarkan memegang pensil, ia tentu harus mampu menjumput benda-benda kecil menggunakan tangannya dengan baik. 

Sebelum berlatih menulis huruf dan angka, anak juga harus mampu membuat garis lurus dan lengkung dengan kekuatan tangan yang cukup.

Sebelum mampu membaca, ia harus mampu mengucapkan kata dengan jelas dan memahami maknanya. Lalu, sebelum mampu melakukan penjumlahan atau pengurangan, ia harus mengerti konsep benda dan angka terlebih dahulu.

Secara umum, bila perkembangan anak normal, semua kemampuan tersebut akan dimiliki anak saat ia berusia 6 tahun. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia tidak memasukkan calistung dalam kurikulum pendidikan anak usia dini. 

Usia ideal anak belajar calistung adalah ketika menginjak sekolah dasar, yaitu saat berusia 7 tahun. Umumnya ia siap belajar calistung di umur tersebut.

Meski demikian, ada pula anak-anak yang memiliki perkembangan lebih cepat dari usianya. Bila ini yang terjadi, orangtua boleh saja memperkenalkan calistung lebih dini, tetapi dengan cara yang menyenangkan.

Artikel lainnya: Pentingnya Mengajarkan Anak Tentang Batasan Diri

Tanda-Tanda Anak Siap Belajar Calistung

Kesiapan anak belajar calistung biasanya tak terjadi bersamaan. Ada anak yang lebih suka dan siap untuk belajar berhitung dahulu, ada pula yang lebih tertarik membaca dulu. Kesiapan menulis biasanya terjadi menyusul kemampuannya membaca.

Tanda-tanda anak siap belajar membaca antara lain:

  • Anak menunjukkan ketertarikan dengan kemampuan membaca, misalnya saat bermain ia berpura-pura membaca buku atau menulis di kertas
  • Saat orangtua membacakan buku cerita, anak terlihat antusias
  • Anak mampu menceritakan suatu hal yang dialami dalam kehidupan sehari-hari
  • Anak membuka buku dari kiri ke kanan
  • Anak membuat garis atau coret-coretan dari kiri ke kanan
  • Anak tertarik dengan huruf dan kata, misalnya ia bertanya “Ini cara bacanya bagaimana?”
  • Anak tertarik konsep fonetik, misalnya kata “apel” dimulai dengan suara “a”, kata “mama” dimulai dengan suara “mmm”.

Tanda-tanda anak siap belajar berhitung antara lain:

  • Anak mengerti konsep angka dan benda, misalnya ada 1 balok, maka ia mengerti jumlahnya 1 dan sebagainya 
  • Anak dapat menghitung objek yang jumlahnya 1-3 dengan benar
  • Anak dapat menyebutkan angka 1-10 dengan urutan yang baik
  • Anak mengerti konsep jumlah dan ukuran, seperti mana yang lebih besar dan lebih kecil, lebih banyak dan lebih sedikit, serta lebih tinggi dan lebih rendah

Artikel lainnya: Pentingnya Mengajarkan Anak Meminta Maaf Sejak Dini

Efek Memaksa Anak Belajar Calistung Terlalu Dini

Memaksa anak belajar calistung ketika ia belum siap hanya akan berdampak buruk baginya. Ia dapat berisiko mengalami “mental hectic”, yaitu kondisi anak sering memberontak. 

Anak juga akan merasa calistung bukanlah kegiatan yang menyenangkan, bahkan sebaliknya dan dapat menimbulkan kesan traumatis. Hal itu akan semakin menurunkan motivasi belajar.

Pada akhirnya, dampak-dampak negatif tersebut akan menyebabkan anak semakin malas membaca dan belajar. Tentunya hal tersebut bukanlah kondisi yang kita inginkan terjadi di masa depan.

Selain itu, anak juga berisiko mengalami depresi akibat sering ditekan oleh lingkungannya, baik orangtua maupun sekolah. Hasilnya, ketika dewasa ia akan merasa kurang percaya diri akan kemampuan yang dimiliki.

Jadi, sebaiknya jangan memaksa anak belajar calistung sebelum usianya 7 tahun, ya. Namun, bila ia telah menunjukkan tanda kesiapan sebelum usia tersebut, kenalkan calistung dengan cara menyenangkan!

Kalau ingin tahu lebih lanjut seputar pendidikan dan tumbuh kembang anak, bisa konsultasi dengan psikolog dan dokter anak.

Yuk, sama-sama #JagaSehatmu bersama anggota keluarga! Download aplikasi KlikDokter yang punya banyak tips kesehatan keluarga.

(FR/JKT)

Tumbuh Kembang AnakMendidik Anakpola asuh

Konsultasi Dokter Terkait