Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatSarafTerpeleset di Kamar Mandi Bisa Memicu Stroke?
Saraf

Terpeleset di Kamar Mandi Bisa Memicu Stroke?

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 16 Des 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada anggapan bahwa terpeleset di kamar mandi dapat menyebabkan stroke, benarkah?

Terpeleset di Kamar Mandi Bisa Memicu Stroke?

Ada begitu banyak kabar yang beredar tentang penyebab stroke. Salah satunya yaitu stroke kerap terjadi pada seseorang dengan riwayat terpeleset di kamar mandi. Namun apakah anggapan itu benar?

Sebelum menjawabnya, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu tentang stroke. Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral), karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.

Ada beragam faktor risiko yang menyebabkan stroke, antara lain riwayat keluarga menderita stroke, hipertensi, kolesterol, usia lanjut, penyakit gula, dan obesitas. Beberapa kebiasaan seperti merokok dan gaya hidup tidak aktif juga dapat memicu stroke.

Berdasarkan gangguan aliran darah, jenis stroke terbagi menjadi dua. Kedua jenis stroke tersebut yaitu stroke akibat perdarahan (hemoragik) dan sumbatan (iskemik).

Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terganggu akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah. Sumbatan ini dapat berupa plak, seperti yang banyak terjadi pada penderita kolesterol atau pembekuan darah.

Sedangkan pada stroke hemoragik, aliran darah terganggu akibat adanya pembuluh darah yang pecah, sehingga darah keluar ke jaringan otak. Selain aliran darah yang terhambat, darah yang keluar ke jaringan otak juga akan membeku. Alhasil, kondisi tersebut dapat memperburuk stroke.

Bicara tentang hubungan antara terpeleset di kamar mandi dan risiko stroke, sesungguhnya tidak ada korelasi langsung antara kedua hal tersebut. Stroke dapat terjadi pada siapa saja yang memiliki salah satu faktor risiko yang sudah dijabarkan di atas.

Terpeleset di kamar mandi tidak memicu stroke. Namun orang yang memiliki risiko jatuh yang tinggi juga sering kali punya faktor risiko stroke. Contohnya, orang dengan obesitas dan usia lanjut.

Kemungkinan lainnya yaitu terdapat serangan stroke ringan atau transient ischaemic attack (TIA). TIA adalah kondisi berkurangnya aliran darah ke otak dalam waktu singkat, tanpa meninggalkan kerusakan yang bertahan lama.

Orang yang mengalami TIA biasanya merasakan kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan mendadak pada salah satu sisi anggota tubuh. Keluhan-keluhan tersebut pada umumnya membaik dalam 24 jam.

Tanpa perbaikan gaya hidup dan kesehatan tubuh, orang yang menderita TIA memiliki risiko sangat tinggi mengalami stroke. Hal ini dapat berhubungan, sebab saat terserang TIA, seseorang berisiko jatuh lebih besar lantaran anggota gerak yang lemah. Karena itu, serangan stroke sering dihubungkan dengan riwayat jatuh saat terjadi serangan TIA.

Terpeleset di kamar mandi memang dapat berbahaya, namun tidak memiliki hubungan secara langsung dengan stroke di kemudian hari. Jika memiliki riwayat terjatuh dan mengalami keluhan tertentu setelahnya, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter. Bila memiliki faktor risiko stroke, Anda juga perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

[BA/ RVS]

Terpelesetjatuh di kamar mandiStroke

Konsultasi Dokter Terkait